Keuskupan Bogor
Keuskupan Bogor merupakan keuskupan sufragan dari Keuskupan Agung Jakarta. Wilayahnya meliputi 18.400 km2 di enam kabupaten di Provinsi Jawa Barat dan Banten, berpusat di Bogor. Umat Katolik di Keuskupan Bogor berjumlah sekitar 90.000 dan tersebar dalam 21 paroki dan dilayani oleh 56 imam.
Keuskupan Bogor Dioecesis Bogorensis | |
---|---|
Lokasi | |
Kantor pusat | Bogor |
Statistik | |
Paroki | 21[1] |
Imam | 56 |
Umat | 90.000 |
Informasi | |
Pendirian | 3 Januari 1961 |
Katedral | St. Perawan Maria, Bogor |
Kepemimpinan kini | |
Uskup | Mgr Cosmas Michael Angkur OFM |
Vikaris jenderal | RD. Benyamin Sudarto |
Sekretaris jenderal | RD. Stefanus Sri Haryono Putro |
Ekonom | RD. Markus Lukas |
Situs web | |
http://www.keuskupanbogor.org |
Imam diosesan (Praja) dikembangkan sejak awal di Keuskupan Bogor dan sekarang berjumlah 42 orang. Jumlah imam dari tarekat religius 14 orang. Rata-rata setiap imam melayani keperluan rohani 1.607 orang umat.
Sejarah
Walaupun kontak pertama agama Katolik yang dibawa para pedagang Portugis dengan penduduk Banten yang beragama Hindu terjadi di awal abad ke-16, namun baru pada pertengahan abad ke-19 Bogor dikunjungi oleh imam dari Batavia (Jakarta) untuk merayakan Ekaristi. Pada 1885 Pastor MYD Claessens Pr menetap di Bogor. Ia juga mendirikan gereja di Sukabumi (1896) dan membangun gereja yang sekarang menjadi katedral Bogor. Pada tahun 1929 imam-imam Fransiskan Konventual (OFM Kon) mulai bekerja di Batavia (Jakarta) dan berangsur-angsur mereka membina stasi-stasi Rangkasbitung (1933), Cianjur (1933), Cicurug (1934) dan Serang (1939). Dalam perkembangan selanjutnya kemudian dibentuklah suatu Prefektur Apostolik Sukabumi dipisahkan dari Vikariat Apostolik Batavia (Jakarta) pada 9 Desember 1948, dan pembinaannya diserahkan kepada Ordo Fransiskan (OFM Kon). Dengan berdirinya hirarki Gereja Katolik mandiri di Indonesia pada 3 Januari 1961, paroki Bogor digabungkan dengan Prefektur Apostolik Sukabumi menjadi Keuskupan Bogor.
Gembala
Prefek Apostolik
- Paternus Nicholas Joannes Cornelius Geise OFM (1948-1961)
Uskup
- Mgr. Paternus Nicholas Joannes Cornelius Geise OFM (1961–1975)
- Mgr. Ignatius Harsono (1975–1993)
- Mgr. Cosmas Michael Angkur OFM (1994–sekarang)
Paroki
- Katedral St Perawan Maria, Bogor (1889)
- St Fransiskus Asisi, Sukasari, Bogor (1963)
- Maria Bunda Segala Bangsa, Cileungsi
- St Petrus, Cianjur (1931)
- St Fransiskus, Cibadak
- Hati Maria Tak Bernoda, Cicurug (1951)
- St Andreas, Ciluar
- St Maria Ratu Para Malaikat, Cipanas (1948)
- Keluarga Kudus, Cibinong (1975)
- St Paulus, Depok Lama (1960)
- St Herkulanus, Depok Jaya
- St Matias, Cinere (1994)
- St Matius, Depok II Tengah
- St Markus, Depok II Timur
- St Thomas, Kelapa Dua Cimanggis (1991)
- St Maria Tak Bernoda, Rangkasbitung (1888)
- Kristus Raja, Serang (1950)
- St Joannes Baptista, Parung
- St Yoseph, Sukabumi (1927)
- St Yakobus, Megamendung (1984)
- St Maria Fatima, Sentul City
Referensi
- ^ <http://www.keuskupanbogor.org Situs Keuskupan Bogor>
- MAWI, Buku Petunjuk Gereja Katolik Indonesia 1986, hal 43-44
- CLC, Ensiklopedi Populer Tentang Gereja Katolik di Indonesia, 1989, HAL 46-49
Pranala luar
- Situs resmi Keuskupan Bogor
- Entri pada situs Catholic-Hierarchy.org