Malayisasi

Revisi sejak 30 Mei 2013 07.17 oleh Farras (bicara | kontrib) (stub)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Malayisasi (bahasa Melayu: Pemelayuan[1] atau Melayuisasi[2] atau lazimnya Masuk Melayu[3][4][5][6][7][8]) adalah proses ketika orang-orang dari berbagai latar budaya dan etnis di Asia Tenggara Maritim mengadopsi identitas budaya Islam dan Melayu. Proses ini awalnya terjadi di semenanjung Melayu, Sumatera, dan Kalimantan zaman pra-modern dan cenderung didorong oleh penyebaran Islam sekaligus pendirian kesultanan dan pos dagang Melayu di seluruh nusantara. Etnis Melayu dikenal sebagai masyarakat pedagang pesisir dengan identitas budaya yang beragam.[9][10][11] Identitas umum yang mengikat masyarakat Melayu adalah bahasa Melayu, Islam, dan budayanya. Identitas sosio-kultural Melayu Muslim ini, yang mendominasi sampai zaman modern, terbentuk selama konsolidasi Kesultanan Melaka sebagai kekuatan regional pada abad ke-15. Malayisasi juga dipandang sebagai proses "pengajaran", terutama terhadap masyarakat suku non-Muslim Batak, Orang Asli, dan Dayak.[12]

Referensi

  1. ^ Nik Hassan Shuhaimi, p. 71
  2. ^ Mohamed Anwar, p. 34
  3. ^ Benjamin, p. 306
  4. ^ Ooi, p. 195
  5. ^ Milner, p. 200
  6. ^ Kipp, p. 29
  7. ^ Andaya, Barbara W, p. 55
  8. ^ Barnard, p. 243
  9. ^ Barnard, p. 7, 32, 33 & 43
  10. ^ Milner, p. 131
  11. ^ Benjamin, p. 458
  12. ^ Milner, p. 232

Daftar pustaka

Templat:Cultural assimilation