Soeroso
Artikel ini sudah memiliki daftar referensi, bacaan terkait, atau pranala luar, tetapi sumbernya belum jelas karena belum menyertakan kutipan pada kalimat. |
Raden Pandji Soeroso (EYD: Suroso, 3 November 1893 – 16 Mei 1981) adalah mantan Gubernur Jawa Tengah, mantan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia, dan mantan anggota BPUPKI/PPKI. Ia juga bertugas sebagai wakil ketua BPUPKI yang dipimpin oleh K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat.
Soeroso | |
---|---|
Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia 12 | |
Masa jabatan 12 Agustus 1955 – 24 Maret 1956 | |
Presiden | Soekarno |
Menteri Sosial Republik Indonesia 10 | |
Masa jabatan 30 Juli 1953 – 12 Agustus 1955 | |
Presiden | Soekarno |
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia 4 | |
Masa jabatan 6 September 1950 – 3 April 1951 | |
Presiden | Soekarno |
Informasi pribadi | |
Lahir | Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, Hindia Belanda | 3 November 1893
Meninggal | 16 Mei 1981 Indonesia |
Sunting kotak info • L • B |
Pemerintah Indonesia telah mengangkat Raden Pandji Soeroso sebagai salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia, melalui Surat Keputusan Presiden No. 81/TK/1986.[1] Ia juga dikenal sebagai Pendiri Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia, sehingga ia juga dijuluki Bapak Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia.[butuh rujukan]
Keluarga
Salah seorang putranya adalah Raden Panji Soejono (1926 - sekarang) seorang ahli purbakala atau arkeolog senior di Indonesia. Soejono adalah mahaguru arkeologi khususnya bidang prasejarah di beberapa universitas di Indonesia. Antara lain: UI, UGM dan Universitas Udayana. Sempat menjadi Kepala Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (1974 - 1989).
Referensi
- ^ Daftar Nama Pahlawan Nasional Republik Indonesia, Departemen Sosial RI Online, Januari 2010. Diakses 27 Februari 2011.
Pranala luar
Didahului oleh: - |
Gubernur Jawa Tengah 1945 |
Diteruskan oleh: Wongsonegoro |
Didahului oleh: Anwar Tjokroaminoto |
Menteri Sosial 1953-1955 |
Diteruskan oleh: Sudibjo |
Didahului oleh: Mohammad Hasan |
Menteri Pekerjaan Umum 1955-1956 |
Diteruskan oleh: Pangeran M. Noor |