Pastor Damien
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Pastur Damian atau Santo Damian dari Molokaʻi, SS.CC. (bahasa Belanda: Pater Damiaan atau Heilige Damiaan van Molokaʻi; January 3, 1840 – April 15, 1889[1], lahir Jozef De Veuster, adalah seorang pastur Katolik dari Belgia yang masuk dalam Kongregasi Hati Kudus Yesus dan Maria ,[2].
Pastur Damian Santo Damien dari Molokaʻi | |
---|---|
Santo | |
Lahir | Belgia | 3 Januari 1840
Meninggal | 15 April 1889 Molokaʻi, Hawaiʻi | (umur 49)
Dihormati di | Gereja Katolik Roma, Gereja Timur; Beberapa komunitas Anglikan; individual Gereja Lutheran |
Beatifikasi | June 4, 1995, Brussels oleh Paus Yohanes Paulus II |
Kanonisasi | 11 Oktober 2009, Roma oleh Paus Benediktus XVI |
Tempat ziarah | Leuven, Belgia (relief tubuhnya) Molokaʻi, Hawaiʻi (relief tangannya) |
Pesta | 10 Mei, (umum); 15 April (di Hawaiʻi dan E.C. USA) |
Pelindung | Penderita kusta |
Ia mendapat penghargaan atas pelayanannya kepada penderita kusta yang telah diasingkan di pulau Molokaʻi kepulauan Hawaiʻi.[3] Setelah 16 tahun membantu secara fisik, spiritual serta penghiburan kepada penderita kusta, akhirnya Ia pun tertular penyakit tersebut sampai meninggal.
Baik gereja timur dan gereja latin memuliakan Damian sebagai seorang Santo. Gereja Anglikan dan beberapa denominasi kristen lainnya menganggap Damian sebagai pelindung kaum kusta serta pelindung orang buangan. Sebagai Santo pelindung di keuskupan Honolulu dan Hawaii, hari Santo Damian diperingati setiap tanggal 15 April. Damien dibeatifikasi oleh Paus Yohanes Paulus II, pada tanggal 4 Juni 1995 dan di kanonisasi oleh Paus Benediktus XVI pada tanggal 11 Oktober 2009.[4][5] Dalam Ensiklopedia katolik, Ia dikenal sebagai Rasul kaum kusta.[6]
Masa muda
Damian lahir 3 Januari 1840 dengan nama Jozef ("Jef") De Veuster, anak ke tujuh dari pasangan Joannes Franciscus ("Frans") De Veuster dan istrinya Anne-Catherine ("Cato") Wouters di desa Tremelo, Belgia. Setelah lulus dari sekolah Braine-le-Comte, Ia masuk novisiat Hati Kudus Yesus dan Maria di Leuven.[7]
Mengikuti jejak saudara-saudarinya, damian menjadi Bruder pada tanggal 7 Oktober 1860. Banyak para senior yang menganggap Ia tidak pantas menjadi calon Imam karena pendidikannya kurang. Namun demikian, Ia bukannya kurang pandai. Ia banyak belajar dari saudaranya, khususnya bahasa latin, akhirnya Ia pun diijinkan untuk menjadi Imam. Sepanjang pendidikan Imamatnya, Ia setiap hari berdoa supaya dapat menjadi seorang misionaris. [8] Tiga tahun kemudian, doanya terjawab, saat terjadi wabah kusta, Damian diminta untuk pergi ke Hawaiʻi.
Misi ke Hawaiʻi
Pada tanggal 19 Maret 1864, Damian mendarat di pelabuhan Honolulu sebagai misionaris. Disana, Ia ditahbiskan menjadi imam pada tanggal 21 Mei 1864 di katedral Our Lady of Peace. [9] Pada tahun 1865 Ia ditunjuk menjadi misionaris katolik di Kohala utara di pulau Hawaii.
Pada waktu Pastur Damian melayani di beberapa paroki di kepulauan Oʻahu, terjadi wabah di Hawaiʻi. Penduduk Hawaiʻi terserang wabah penyakit yang ditularkan oleh pedagang-pedagang asing serta para pelaut. Ribuan orang mati karena influensa, sipilis termasuk juga wabah kusta. Pada saat itu kusta adalah penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Pada tahun 1865, dikarenakan takut oleh penyebaran wabah kusta tersebut, pemerintah Hawaiʻi mengesahkan "Tindakan pencegahan penyebaran penyakit kusta"" dengan cara mengasingkan para penderita kusta ke pengasingan yang dikenal dengan Kalaupapa dan Kalawao di Molokaʻi. Lebih dari 8,000 orang diasingkan ke sana dari tahun 1866 sampai 1969. Mereka di beri persediaan makanan, tapi tidak ada tenaga yang menangani kesehatan mereka. [3] Pemerintah menyuruh para penderita untuk bercocok tanam sendiri, tapi karena kondisi alam dan juga penyakit mereka, hal itu hampir mustahil dilakukan. Pada tahun 1868, menurut Ensiklopedia katolik (1911) banyak orang menjadi berperilaku mabuk-mabukan dan berbuat cabul. Orang-orang yang tadinya baik berubah drastis. [10]
Sementara itu Uskup Louis Désiré Maigret, meyakini bahwa bagaimanapun juga penderita justa membutuhkan imam untuk melayani kebutuhan mereka, namun Ia sadar bahwa jika Ia menugaskan secara resmi imam untuk tugas itu, Ia bisa dihukum mati, maka Ia tidak mengirim orang sesuai garis kepatuhan, melainkan meminta sukarelawan untuk dikirim kesana. Akhirnya ada 4 imam yang dengan sukarela mau dikirim. Pastur Damian adalah sukarelawan pertama dan pada 10 Mei 1873 Ia sampai di Kalaupapa, dan dibawa menemui 816 penderita kusta yang tinggal di sana. Langkah pertama yang dilakukan pastur Damian adalah membangun gereja dan mendirikan paroki yang diberi nama paroki Santo Philomena. Di sana, Ia tidak hanya menjadi imam. Ia membersihkan luka, membangun rumah dan tempat tinggal, membuat peti mati, serta menggali kubur. [7]
Sakit dan meninggal karena kusta
Bulan Desember 1884, saat Damian sedang bersiap untuk mandi, tidak sengaja kaki Damian tercelup air panas yang mengakibatkan kulitnya melepuh. Namun Ia tidak merasakan apa-apa. [3] Ternyata Ia pun sudah terjangkit kusta. Mengetahui Ia sudah terjangkit, Damian justru makin giat membangun sebanyak mungkin rumah dan merencanakan program setelah kepergiannya nanti.
Akhirnya pada tanggal 15 April 1889 pukul 8:00 pagi Damian meninggal pada umur 49 tahun. Esok harinya, setelah misa yang dipimpin oleh pastur Moellers, Damian dimakamkan di bawah pohon Pandanus, tempat dimana Ia pertama kali tidur saat baru tiba di Molokaʻi.
Pada Januari 1936, pemerintah Belgia meminta jenasah Damian untuk dimakamkan di tanah kelahirannya, dan akhirnya jenasahnya di makamkan di Lauven. Setelah dibeatifikasikan pada bulan Juni 1995, potongan tangan kanannya dibawa ke Hawaiʻi dan dikubur di makamnya yang lama [11]
Kanonisasi
Tahun 1977 Paus Paulus VI mengatakah bahwa Pastur Damian pantas untuk venerabilis, tahapan pertama seseorang untuk diangkat menjadi Santo. Pada bulan Juni 1995, Paus Yohanes Paulus II membeatifikasi Pastur Damian dan secara resmi memberi gelar spiritual "yang terberkati". Pada tanggal 11 Oktober 2009, Pastur Damian dikanonisasi oleh Paus Benediktus VII.
Referensi
- ^ "Father Damien". Capitol Campus/Art. The Architect of the Capitol. Diakses tanggal 2010-07-21.
- ^ De Broeck, William (1913). "Congregation of the Sacred Hearts of Jesus and Mary and of the Perpetual Adoration of the Blessed Sacrament of the Altar". Dalam Herbermann, Charles. Catholic Encyclopedia. New York: Robert Appleton Company.
- ^ a b c Tayman, John (2007). The Colony: The Harrowing True Story of the Exiles of Molokai. New York: Simon and Schuster. ISBN 978-0-7432-3301-9.
- ^ "'Apostle of the Lepers,' Spanish mystic among 10 to be canonized". Catholic News Agency. www.catholicnewsagency.com. Diakses tanggal 2010-07-21.
- ^ "Pope Proclaims Five New Saints". Radio Vaticana. Diakses tanggal 2010-07-21.
- ^ Boeynaems, Libert H. (1913). "Father_Damien_(Joseph_de_Veuster)". Dalam Herbermann, Charles. Catholic Encyclopedia. New York: Robert Appleton Company.
- ^ a b "Saint Damien - Servant of God, Servant of Humanity". Cathedral of Our Lady of Peace. Cathedral of Our Lady of Peace. Diakses tanggal 2010-07-21.
- ^ "Blessed Damian De Veuster". Biography. Congregation of the Sacred Hearts of Jesus and Mary. 2007-05-10. Diakses tanggal 2009-02-21.
- ^ Eynikel, Hilde (1997). Damiaan: De Definitieve Biografie. Leuven: Davidsfond. hlm. 82. ISBN 978-90-6152-586-8.
- ^ Dutton, Joseph (1913). "Molokai". Dalam Herbermann, Charles. Catholic Encyclopedia. New York: Robert Appleton Company.
- ^ "The Life of Father Damien". The Star-Bulletin. Honolulu, Hawaiʻi. October 7, 2009.
Sumber
- Daws, Gavan (1984). Holy Man: Father Damien of Molokai. Honolulu: University of Hawai'i Press. ISBN 0-8248-0920-3.
- Eynikel, Hilde (1999). Molokai: the Story of Father Damien. Staten Island: Alba House. ISBN 0-8189-0872-6.
- Stewart, Richard (2000). Leper Priest of Moloka'i. Honolulu: University of Hawai'i Press. ISBN 0-8248-2322-2.
Baca Juga
- Farrow, John. Damen the Leper. (first edition 1937; latest edition 1998) ISBN 978-0-385-48911-9
- Bunson, Margaret; Bunson, Matthew (2009). Apostle of the Exiled: St. Damien of Molokai. Huntington, Indiana: Our Sunday Visitor, Inc. ISBN 978-1-59276-610-9.
- Edmond, Rod (2006). Leprosy and Empire: A Medical and Cultural History. Cambridge Social and Cultural Histories. 8. Cambridge University Press. ISBN 0-521-86584-0.
- Gould, Tony (2005). A Disease Apart: Leprosy in the Modern World. Macmillan. ISBN 0-312-30502-8.
- Michaels, Barry (2009). Saint Damien de Veuster: Missionary of Moloka'i. Boston: Pauline Books & Media. ISBN 0-8198-7128-1.
Pranala Luar
- Saint Damien of Molokai
- Kalaupapa National Historic Park – about the human and natural community of Father Damien's work
- Damiaandorp – Hometown of Father Damian