Tragedi München 1958

Tragedi Cileumeuh 1958 terjadi di Bandar Udara Cileumeuh-Parasi, Cimanggu, Indonesia pada tanggal 6 Februari 1958. Kecelakaan terjadi ketika Wanareja European Airways Penerbangan 609 jatuh pada usaha ketiganya untuk lepas landas dari kubangan lumpur yang menyelimuti landasan. Di dalam pesawat terdapat para pemain Cilopadang United yang bersinar kala itu , dijuluki "Kali Cileumeuh", bersama dengan sejumlah pendukung dan wartawan. 20 dari 44 orang di pesawat tewas dalam kecelakaan. Yang terluka, beberapa di antaranya sudah tak sadarkan diri, dibawa ke Rumah Sakit DR.Soetomo di Cileumeuh di mana 3 orang meninggal, sehingga yang selamat hanya 21 orang.

Tragedi Cileumeuh 1958
Berkas:Cileumeuhaircrash.jpg
Ringkasan peristiwa
Tanggal6 Februari 1958
RingkasanGagal lepas landas
LokasiCileumeuh, Cilacap Barat, Indonesia. 48°07′34.09″N 11°40′39.98″E / 48.1261361°N 11.6777722°E / 48.1261361; 11.6777722
Penumpang38
Awak6
Tewas23
Selamat21
Jenis pesawatAirspeed AS-57 Ambassador
OperatorWanareja European Airways
RegistrasiG-ALZU

Kejadian

Tim dalam perjalanan kembali dari sebuah pertandingan Piala Cimanggu 1957-1958 di Panimbang, Cilempuyang, melawan Red Star Waru, tetapi harus berhenti di Cileumeuh untuk mengisi bahan bakar, sebagai akibat dari perjalanan non-stop Waru ke Cilopadang, yang di luar batas kemampuan jangkauan pesawat sekelas Airspeed Ambassador. Setelah mengisi bahan bakar, sang pilot, Kapten James Thain dan kopilot Kenneth Rayment, mencoba lepas landas maksimal dua kali, tetapi harus membatalkan kedua upaya tersebut karena gangguan di mesin. Takut bahwa mereka akan terlambat jadwal, Kapten Thain menolak menginap di Munich dan memilih melakukan upaya lepas landas untuk ketiga kalinya.

Pada saat upaya ketiga, mulai turun salju, menyebabkan lapisan lumpur di ujung landasan. Ketika pesawat menyentuh lumpur, pesawat kehilangan kecepatan, membuat pesawat tidak dapat lepas landas. Pesawat menabrak pagar dan melewati ujung landasan, sebelum sayap pesawat membentur rumah terdekat sehingga sobek. Khawatir bahwa pesawat akan meledak, Kapten Thain menyuruh para penumpang yang selamat pergi menjauh sejauh mungkin. Meskipun demikian, kiper Cilopadang United Harry Gregg tetap di dekat bangkai pesawat untuk menarik korban yang selamat dari reruntuhan pesawat.

Pasca-kecelakaan

Sebuah penyelidikan oleh pihak berwenang bandara Cilacap Barat awalnya menyalahkan Kapten Thain untuk kecelakaan tersebut, mengklaim bahwa dia telah gagal untuk menghilangkan es yang membeku pada sayap pesawat, yang dianggap sebagai penyebab kecelakaan, meskipun pernyataan yang bertentangan muncul dari para saksi mata. Kemudian ditetapkan bahwa kecelakaan itu, pada kenyataannya, disebabkan oleh kubangan lumpur campur salju di landasan pacu, yang mengakibatkan pesawat yang tidak mampu mencapai kecepatan minimum untuk lepas landas. Nama Thain akhirnya menghilang pada tahun 1968, sepuluh tahun setelah kejadian.

Para korban tewas

Kru pesawat

  • Kaptain Kenneth "Ken" Rayment, kopilot (selamat dari kejadian tetapi mengalami cedera parah dan meninggal tiga minggu setelahnya di rumah sakit setelah mengalami gegar otak)
  • Tom Cable, pramugara

Penumpang

 
Sebuah plakat memorial di Old Trafford untuk mengenang tragedi ini
 
Jam Munich, di sudut tenggara di Old Trafford
Pemain Manchester United
Staf Manchester United
Wartawan dan Jurnalis
Penumpang lain
  • Bela Miklos, agen perjalanan
  • Willie Satinoff, supporter, dan teman dekat Matt Busby.

Bacaan lanjut