Pengguna:Dakoram/Silsilah wanayasa

Rd. Aria Suradikara adalah putera dari Pangeran Pancawara hasil perkawinannya dengan adiknya Panembahan Giri Laya dari Cirebon. Keberadaannya di Wanayasa dalam rangka membujuk keponakannya yaitu Rd. Arya Sura Di Wangsa II yang lari dari istana Sumedang Larang menuju Kesultanan Banten, hal ini dia lakukan karena kecewa tidak mendapatkan jabatan sebagai Bupati di Sumedang Larang, alasannya dia lari karena merasa sebagai putera mahkota dari Rd. Aria Sura Di Wangsa I atau Rd. Rangga Gempol I yang meninggal di Mataram, sementara pihak Mataram saat itu malah mengangkat pamannya yaitu Rd. Kusumah Di Nata sebagai Bupati Sumedang Larang.

Dalam pengejarannya ini, Rd. Aria Sura Di Kara ditemani oleh cucunya yaitu Rd. Raksa Nagara, putera dari Rd. Giri Perlaya. Setelah perjalanan jauh dari Sumedang Larang dengan melintasi Wanayasa, bertemulah Rd. Sura Di Kara ini dengan Rd. Sura Di Wangsa II di Tanjung Pura Karawang, setelah membujuknya berkali-kali ternyata Rd. Sura Di Wangsa tetap pada pendiriannya untuk melanjutkan ke Banten.

Akhirnya kemudian, Rd. Aria Sura Di Kara menetap untuk sementara di Tanjung Pura Karawang, karena bila dia kembali ke Sumedang Larang akan mendapatkan hukuman, setela bertahun-tahun menetap di Tanjungpura Karawang, dia mendapat perintah dari Sumedanga Larang untuk kembali ke Sumedang Larang, namun sesampainya dia di sekitar aas Sawung Agung, dia terkesan dengan keelokan alam pegunungannya, kemudian menetaplah disitu dan membuat perkampungan Wanayasa lalu menikah lagi dan mendapatkan putera satu yang dikenal dengan nama Dalem Panengah.

Menurut Budi Rahayu Tamsyah dapat diketahui, bahwa kemudian perkampungan Wanayasa ini menjadi Kabupaten pada Tahun 1681, Wanayasa menjadi kabupaten dengan meliputi perbatasan dan wilayah-wilayahnya, yaitu : sungai Cisomang sebatas disebelah selata, sementara disebelah utaranya adalah Sungai Ciasem atau dengan kata lain (Walungan Cipunagara), kemudian disebelah timurnya adalah Sungai Cilamaya, dan disebelah baratnya adalah Sungai Citarum, sedangkan yang menjadi bupatinya, yang pertama adalah Rd. Aria Sura Di Kara I, Adapun runtutannya adalah sebagai berikut :

1. Dalem Radén Aria Suria di Kara I

2. Dalem Panengah

3. Dalem Radén Raja di Nata

4. Dalem Radén Suria di Kara II

5. Dalem Radén Suria di Kara III

6. Dalem Radén Suria di Kara IV (Dalem Sumérén)