Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata
Taman Makam Pahlawan Kalibata atau TMP Kalibata adalah nama sebuah pekuburan yang berlokasi di wilayah Kalibata, Jakarta Selatan, dan dikhususkan bagi mereka yang telah berjasa kepada negara kesatuan Republik Indonesia, termasuk para pahlawan nasional, anggota militer, dan pejabat tinggi negara.
Lebih dari 7.000 orang korban militer dan veteran dari Perang Kemerdekaan Indonesia dikuburkan di sini. Veteran Tentara Kekaisaran Jepang yang tinggal di Indonesia setelah Perang Dunia II atas kehendak bebas mereka sendiri dan berjuang untuk kemerdekaan Indonesia juga dikuburkan di sini. [1]
Hubungan dengan Jepang
TMP Kalibata selain banyak diziarahi anggota keluarga para pahlawan dan masyarakat Indonesia, juga banyak diziarahi oleh masyarakat Jepang. Dalam Perang Kemerdekaan Indonesia, sukarelawan Jepang yang tinggal untuk berjuang melawan tentara Blok Sekutu dan Tentara Kerajaan Belanda berjumlah hingga 3.000 orang. 1.000 orang di antaranya meninggal, 1000 orang kembali Jepang setelah kemerdekaan, dan 1.000 orang dinaturalisasi menjadi Warga Negara Indonesia. [2]
Perdana Menteri Jepang Junichiro Koizumi pernah berziarah di TMP Kalibata tanggal 13 Januari 2002 untuk memberikan penghormatan pada para Tentara Kekaisaran Jepang yang dikuburkan di TMP Kalibata. [3] Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe berkunjung tanggal 21 Agustus 2007.[4] Pangeran Jepang Akishino dan Putri Akishino juga berkunjung tanggal 19 Januari 2008 untuk memberikan penghormatan pada veteran Tentara Kekaisaran Jepang yang dikuburkan di TMP Kalibata.[1]
Tokoh yang dikenal
Indonesia
- Adam Malik (Wakil Presiden Republik Indonesia ke-3)
- Agus Salim (Menlu Indonesia Ketiga)
- Ali Sastroamidjojo (Perdana Menteri Republik Indonesia ke-8)
- Djoeanda Kartawidjaja (Perdana Menteri Republik Indonesia ke-11)
- Ernest Tungka
- Soetan Sjahrir (Perdana Menteri Republik Indonesia pertama)
- Hasri Ainun Habibie (Ibu Negara Republik Indonesia, Istri B.J. Habibie)
- Ali Alatas (Mantan Menlu & Diplomat Indonesia)
- Marsekal Muda TNI Halim Perdanakusuma
- Laksamana Muda TNI John Lie (TNI AL)
- Jenderal TNI Ahmad Yani (Pahlawan Revolusi)
- Jenderal Besar TNI Abdul Haris Nasution (Panglima ABRI, Sasaran utama G30 S/PKI)
- Letnan Jenderal KKO R.Hartono (KKO) (Komandan KKO)
- Jenderal TNI Feisal Tanjung (Panglima ABRI)
- Taufiq Kiemas (Bapak negara Indonesia ke-5, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat ke-12)
Jepang
- Noboru Otobe (乙戸昇, Letnan 2 Angkatan Darat Kekaisaran Jepang).[5]
Lihat pula
Referensi
- Kiyoyuki Hatakeyama, Masayasu Hosaka (2004), Rikugun Nakano Gakko Shusen Hishi, Shinchosha ISBN 4-10-115522-4
- ^ a b "秋篠宮ご夫妻、英雄墓地に献花 ジャカルタ". Sankei Shimbun. 2008-01-19. Diakses tanggal 2009-09-26. [pranala nonaktif]
- ^ Hatakeyama (2004), p675-676
- ^ "カリバタ英雄墓地に献花". じゃかるた新聞. 2002-01-14. Diakses tanggal 2009-09-26.
- ^ "インドネシア・インド・マレーシア訪問(インドネシア共和国)". Cabinet Secretariat. Diakses tanggal 2009-09-27.
- ^ "己の信ずるままに、おもねらず、なびかず". 上坂冬子. 正論. 2009-7 . Diakses tanggal 2009-09-26.