Kapur tohor
Kapur tohor, atau dikenal pula dengan nama kimia CaO atau Kalsium Oksida, adalah hasil pembakaran kapur mentah (Calsium carbonate atau CaCO3) pada suhu kurang lebih 90 derajat Celcius.[1] Jika disiram dengan air, maka kapur tohor akan menghasilkan panas dan berubah menjadi kapur padam (slaked quicklime atau kalsium hidroksida)[2]
Fungsi
Reaksi kapur tohor dengan air yang memberikan energi berupa panas, telah lama diketahui dan dimanfaatkan untuk memasak dengan biaya yang murah. Catatan mengenai hal ini sudah dibuat oleh Ilmuwan Al Razi dari Persia, namun belum terpikirkan untuk kegunaannya dalam memasak. Barulah pada era Victoria potensinya mulai disadari sebagai pengganti bahan bakar yang umum. Dan kini dipertimbangkan untuk makanan kaleng yang bisa memanaskan dirinya sendiri.[3] Kapur tohor yang dipanaskan hingga suhu 2400 derajat Celcius menghasilkan cahaya terang. Sifat ini dimanfaatkan dalam pembuatan panggung teater sebelum adanya lampu litrik.[4]
Kapur tohor dengan sifat basanya juga dimanfaatkan dalam pembuatan telur bitan.
Industri semen
Kapur tohor adalah bahan penting dalam pembuatan semen. Komposisi dan jenis kapur yang digunakan akan mempengaruhi hasil semen yang dihasilkan. [5]
Referensi
- ^ Spesifikasi kapur untuk stabilisasi tanah, diakses dari situs Kementrian PU pada tanggal 2 Juli 2013
- ^ Products from calcium carbonate dari artikel Calcium Carbonate, diakses dari situs BBC pada tanggal 7 Juli 2013
- ^ Quicklime fireless cooking, slaking lime with water for heat without fire, diakses dari situs oldandinteresting.com pada tanggal 2 Juli 2013
- ^ Gray, Theodore (2007). "Limelight in the Limelight". Popular Science: 84.
- ^ Industri Semen, diakses dari situs UPI.edu pada tanggal 2 Juli 2013