Kota Palu

ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia

Palu adalah sebuah kota sekaligus merupakan ibu kota provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia. Palu terletak sekitar 1.650 km di sebelah timur laut Jakarta. Koordinatnya adalah 0°54′ LS 119°50′ BT. Penduduknya berjumlah 342.754 jiwa (2012).

Kota Palu
Daerah tingkat II
Lambang resmi Kota Palu
Kota Palu di Sulawesi
Kota Palu
Kota Palu
Peta
Kota Palu di Indonesia
Kota Palu
Kota Palu
Kota Palu (Indonesia)
Koordinat: 0°54′S 119°50′E / 0.900°S 119.833°E / -0.900; 119.833
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Tengah
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 4
  • Kelurahan: 43
Pemerintahan
 • [[Daftar Bupati String Module Error: String subset index out of range|Bupati]]Rusdi Mastura
Luas
 • Total395,06 km2 (152,53 sq mi)
Populasi
 (2012)
 • Total342,754
 • Kepadatan848,7/km2 (2,198/sq mi)
Demografi
 • AgamaIslam, Kristen, Buddha
 • BahasaIndonesia, Kaili
Zona waktuUTC+08:00 (WITA)
Kode BPS
7271 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon+62 451
Kode Kemendagri72.71 Edit nilai pada Wikidata
Kode SNI 7657:2023PAL
DAURp. 575.235.328.000.-
Situs webhttp://palukota.go.id/

Bersama dengan Poso, Palu telah beberapa kali menjadi target dalam konflik yang sedang berlangsung di Sulawesi. Pada November 2005, sepasang warga beragama Kristen ditembak dan dicederai di kota ini. Sebuah bom juga meledak di sebuah pasar yang khusus menjual daging babi pada 31 Desember 2005 dan menewaskan delapan orang serta mencederai 45 lainnya.

Etimologi

Asal usul nama kota Palu adalah kata Topalu'e yang artinya Tanah yang terangkat karena daerah ini adalah dataran tinggi.

Gempa 2005

Pada tanggal 24 Januari 2005 pukul 04.10 WITA, gempa berkekuatan 6,2 pada Skala Richter mengguncang Palu. Pusat gempa terjadi di Kecamatan Biromaru, Kabupaten Donggala, 16 km arah tenggara Palu tepatnya di sekitar air panas Desa Bora, di kedalaman 30 km. Gempa itu berada pada 1°03′ LS - 119°99′ BT. Warga panik dan langsung mengungsi karena takut kemungkinan adanya tsunami seperti yang terjadi di Aceh. Sebagian dari mereka melarikan diri ke perbukitan dan pegunungan. Akibatnya, satu orang meninggal, empat orang cedera dan 177 bangunan rusak.

Kondisi Umum

Letak Geografi

Provinsi Sulawesi Tengah terletak di antara 2° 22’ Lintang Utara dan 4° 48’ Lintang Selatan serta 119° 22’ dan 124° 22’ Bujur Timur.

Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:

Utara Provinsi Gorontalo
Timur Provinsi Maluku
Selatan Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Sulawesi Tenggara
Barat Selat Makassar dan Provinsi Sulawesi Barat

Provinsi Sulawesi Tengah yang dibentuk dengan Undang-Undang nomor 13 tahun 1964 terdiri dari wilayah daratan 68.033,00 km persegi dan wilayah lautan 189.408,00 km persegi. Secara administratif Sulawesi Tengah dibagi dalam 9 kabupaten, 1 kota madya dengan 85 kecamatan serta 1300 desa dan 132 kelurahan 91.432 desa/kelurahan.

Topografi wilayah daratan diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Lahan pertanian: 673.759 Ha (10,56%)
  2. Hutan lindung: 1.764.720 Ha (21,71%)
  3. Hutan suaka wisata: 604.780 Ha (9,49%)
  4. Hutan suaka tetap: 422.809 Ha (33,64%)
  5. Hutan produksi yang dapat dikonversi: 241.757 Ha (3,80%)
  6. Lahan pemukiman: 519.757 Ha (8,16%)

Berdasarkan elevasi (ketinggian) dataran di Sulawesi Tengah terdiri dari:

  • 0-100 M = 20,2%
  • 101-500 M = 27,2%
  • 501-1000 M = 26,7%
  • di atas 1001 M = 25,9%

Jarak antara ibukota provinsi ke daerah kabupaten:

No. Jarak Antara Kilometer
1 Palu - Poso 221 Km
2 Palu - Luwuk 607 Km
3 Palu - Toli-Toli 439 Km
4 Palu - Donggala 34 Km
5 Palu - Parigi Moutong 66 Km
6 Palu - Morowali 756 Km
7 Palu - Buol 806 Km
8 Palu - Tojo Unauna 300 Km

Penduduk

Tahun 1990 2000 2010
Jumlah penduduk   199.495   268.322   335.297
Sejarah kependudukan kota Palu
Sumber:[1]

Pemerintahan

 
Kediaman controleur di masa Hindia Belanda (tahun 1930-an)

Kota Palu dibagi kepada 8 kecamatan dan 45 kelurahan. Kecamatan-kecamatan tersebut adalah:

Walikota Palu

  • Drs.H.Kisman Abdullah, Walikota Administratif Tahun 1978 - 1986
  • Drs. Sahbuddin Labadjo, Walikota Adminsitratif Tahun 1986- 1994
  • Rully A.Lamadjido,SH, Walikota Tahun 1994 - 2000.
  • H.Baso Lamakarate, Walikota Tahun 2000 - 2005.
  • H.Suardin Suebo, SE, Walikota Tahun 2005 - 2006.
  • Rusdi Mastura, Walikota Tahun 2006 - sekarang

Situs pariwisata

Dombu

Gunung Gawalise di barat kota Palu, kabupaten Donggala, berpotensi sebagai obyek wisata alam dan budaya yang menarik. Gunung Gawalise berjarak ± 34 kilometer dari Palu dan dapat ditempuh oleh kendaraan roda empat dalam kurun waktu ± 1 jam 30 menit. Di gunung Gawalise terdapat desa Dombu yang terletak di ketinggian dan berhawa sejuk. Desa lainnya adalah desa Matantimali, desa Panasibaja, desa Bolobia dan desa Rondingo.

Desa-desa ini didiami oleh suku Da'a. Suku Da'a merupakan sub-etnis suku Kaili yang mendiami daerah pegunungan. Di desa-desa ini dapat disaksikan atraksi sumpit yang diperagakan oleh warga setempat. Rumah di atas pohon masih ditemukan di desa Dombu sampai sekarang.

Di Gunung Gawalise dapat dilakukan hiking/trekking dengan rute-rute Wayu - Taipanggabe - Dombu - Wiyapore - Rondingo Kayumpia/Bolombia - Uemanje dalam waktu kurang dari 1 minggu.

Taman Nasional Lore Lindu

Taman Nasional Lore Lindu merupakan salah satu lokasi perlindungan hayati Sulawesi. Kawasan ini terletak sekitar 60 kilometer sebelah selatan kota Palu dan terletak antara 119°90’ - 120°16’ di sebelah timur dan 1°8’ - 1°3’ di sebelah selatan.

Transportasi

Transportasi Udara

Kota Palu mempunyai sebuah bandara nasional, yaitu Bandara Mutiara.

Transportasi Darat

 
Jembatan di Palu di tahun 1930-an

Transportasi darat di daerah ini antara lain:

  • Angkot

Di kota Palu terdapat sekitar 800 bus mini atau juga dikenal dengan sebutan angkot yang menjadi komuter utama di kota ini. Jumlah angkot di kota ini sering kali dianggap terlalu banyak mengingat kota ini hanya membutuhkan sekitar 500 angkot. Hal ini berarti terdapat 2 angkot untuk seorang komuter. Biaya Rp. 2.500,- untuk orang dewasa dan Rp. 1.000,- untuk pelajar. Uniknya, meskipun trayek angkot telah ditetapkan, setiap angkot dapat saja mengantar penumpang ke mana saja sepanjang sopir angkot berkenan. Satu hal lagi yang unik adalah, angkot tersebut disebut sebagai "Taksi" oleh penduduk setempat. warna ankot ini juga hanya 1, yaitu warna biru tua.

  • Bus

Pada umumnya bus hanya digunakan untuk transportasi dalam skala besar dan bus tidak bersifat publik di dalam kota. Pada umumnya untuk skala antar kota.

  • Taksi

Taksi adalah komuter paling eksklusif di kota ini. Penduduk setempat menggunakan kata "argo" untuk menyebut komuter ini, mengacu pada argometer yang melengkapi setiap taksi.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ palukota.bps.go.id Pertumbuhan dan Total Penduduk. Diakses pada 23 Januari 2012.

Pranala luar