Harry Potter dan Orde Phoenix
Harry Potter dan Orde Phoenix adalah buku kelima dalam seri novel Harry Potter oleh J. K. Rowling. Buku ini diluncurkan pada 11 Januari 2004 untuk versi bahasa Indonesia menyusul versi Inggris yang diluncurkan pada 21 Juni 2003. Di Amerika Serikat dan Inggris, buku ini terjual hampir tujuh juta buku pada hari peluncuran tersebut.
Pengarang | J. K. Rowling |
---|---|
Judul asli | 'Harry Potter and the Order of the Phoenix' |
Penerjemah | Listiana Srisanti (dari versi Inggris Raya) |
Ilustrator | • Mary GrandPré (AS) • Jason Cockcroft (UK), • Versi Indonesia mengikuti versi AS |
Negara | Inggris |
Bahasa | Indonesia |
Seri | Harry Potter |
Genre | Fiksi, Fantasi |
Penerbit | Gramedia Pustaka Utama |
Tanggal terbit | 11 Januari 2004 |
Tgl. terbit (bhs. Inggris) | 21 Juni 2003 (serentak di berbagai negara dunia, termasuk Indonesia) |
Jenis media | Kertas |
Halaman | 1200 halaman |
ISBN | ISBN ISBN 979-22-0652-5 Invalid ISBN |
Didahului oleh | Harry Potter dan Piala Api |
Diikuti oleh | Harry Potter dan Pangeran Berdarah Campuran |
- Untuk film yang berdasarkan novel ini, lihat Harry Potter and the Order of the Phoenix (film).
Pada 5 April 2006, Warner Brothers mengumumkan akan memproduksi film dengan judul sama, Harry Potter and the Order of the Phonenix, yang akan diluncurkan di bioskop-bioskop pada 13 Juli 2007[1]
Referensi
Pranala luar
Seri Harry Potter
the other of phoniex: synopsis: Tak diragukan lagi tahun kelima Harry Potter bersekolah di Hogwarts merupakan tahun yang sangat penting. Kini ia berusia lima belas tahun, dan sebagai remaja ia mengalami gejolak masa muda yang mengubah beberapa sifat dasarnya. Ia akan menjalani ujian OWL yang menegangkan, yang menentukan akan jadi apa dirinya setelah lulus. Ia sering sekali bertengkar dengan Cho, sehingga bukan tidak mungkin hubungan mereka putus. Dan ketika ia berkelahi dengan Draco Malfoy, perananya sebagai Seeker tim Quidditch Gryffindor terancam. Semua ini membuat Harry begitu nelangsa, sehinga untuk pertama kalinya ia ingin sekali meninggalkan Hogwarts.
Di tengah semua kegalauan itu, Lord Voldemort dengan kekuatan sihirnya yang luar biasa terus menerus menghantui Harry. Tanpa henti memaksa Harry bertarung mati matian melawan para Pelahap Maut. Dan puncaknya adalah ia harus menyaksikan kematian seseorang yang amat dicintainya…