Rectoverso: Cinta yang Tak Terucap
Rectoverso adalah sebuah film omnibus atau antologi Indonesia bernuansa cinta yang dirilis pada 14 Februari 2013.[1] Film ini merupakan adaptasi dari album musik karya Dewi "Dee" Lestari berjudul Rectoverso yang dirilis pada tahun 2008.
Rectoverso | |
---|---|
Berkas:RECTOVERSOPOSTERFILM.jpg | |
Produser | Marcella Zalianty Eko Kristianto |
Pemeran | Lukman Sardi Prisia Nasution Sophia Latjuba Tio Pakusadewo Yama Carlos Acha Septriasa Indra Birowo Marcell Domits Fauzi Baadilla Asmirandah Dwi Sasono Amanda Soekasah Hamish Daud Rangga Djoned Prianggadi Adiyatama Dewi Irawan Tetty Liz Indriati Widyawati |
Perusahaan produksi | Keana Production & Communication |
Tanggal rilis | |
Durasi | 110 menit |
Alur
Malaikat Juga Tahu
- Sutradara - Marcella Zalianty
- Penulis Skenario - Ve Handojo
Abang (Lukman Sardi) adalah penderita autism yang tinggal dengan ibunya yang memiliki kost-kostan. Salah satu anak kost adalah Leia (Prisia Nasution), satu-satunya yang bisa mengerti Abang. Abang jatuh cinta padanya sementara Bunda (ibu Abang) sangat cemas karena tahu hubungan yang diharapkan Abang tidak akan pernah terjadi. Kecemasan Bunda bertambah ketika Han, adik Abang, datang. Hubungan Leia dan Han pasti akan membuat Abang terluka. Kisah ini terinspirasi dari sebuah keluarga penyandang autism yang juga sahabat Dewi Lestari di Bandung. [1]
Firasat
- Sutradara - Rachel Maryam
- Penulis Skenario - Indra Herlambang
Senja (Asmirandah) bergabung dalam Klub Firasat, dimana setiap minggu para anggotanya berkumpul untuk berbagi cerita dan berbagai pertanda. Senja bergabung ke dalam klub itu karena ia selalu mendapat firasat setiap akan ditinggal oleh orang terdekatnya. Ini terjadi sebelum bapak dan adiknya meninggal dunia dalam kecelakaan. Alasan lain yang lebih kuat adalah pemimpin Klub Firasat yang bernama Panca (Dwi Sasono). Seorang lelaki kharismatik yang ketajaman intuisi dan pengalamannya soal mendalami firasat begitu mengagumkan. Senja jatuh cinta pada Panca. Hingga suatu saat ia mendapat firasat buruk bahwa seseorang akan meninggal.[1]
Cicak di Dinding
- Sutradara - Cathy Sharon
- Penulis Skenario - Ve Handojo
Di suatu malam, Taja (Yama Carlos), seorang pelukis muda yang masih lugu, bertemu dengan Saras (Sophia Latjuba), seorang perempuan free-spirit yang jauh lebih tahu dan lebih berpengalaman. Saras memberikan malam yang sangat berkesan saat itu. Tanpa direncanakan, mereka bertemu lagi. Kali ini mereka berusaha membangun pertemanan, meskipun akhirnya Taja tak kuasa untuk jatuh cinta pada Saras. Saras memutuskan untuk pergi, menghilang dari hidup Taja, dan meminta Taja untuk tidak mencarinya. Enam tahun kemudian, Taja yang sekarang telah menjadi pelukis terkenal bertemu Saras di pamerannya, namun Saras membawa kejutan yang menentukan hidup mereka berdua.[1]
Curhat buat Sahabat
- Sutradara - Olga Lydia
- Penulis Skenario - Ilya Sigma dan Priesnanda Dwi Satria
Meskipun berbeda sifat, Amanda yang supel dan ceria mampu menjalin persahabatan dengan Reggie yang sabar, kalem, dan siap mendengarkan curhat Amanda kapanpun itu. Kapanpun Amanda butuhkan, Reggie selalu hadir. Suatu saat, Amanda jatuh sakit. Ia sadar bahwa tidak ada satu orangpun yang bisa ia mintai tolong bahkan pacarnya. Hanya Reggie yang bisa menolongnya. Pertolongan Reggie membuat Amanda menyadari bahwa yang ia butuhkan selama ini hanyalah orang yang menyayangi dia apa adanya dan orang tersebut adalah Reggie. Namun di lain pihak, diam-diam Reggie mulai menyadari bahwa cinta ini sudah terlalu tua untuk dirinya.[1]
Hanya Isyarat
- Sutradara - Happy Salma
- Penulis Skenario - Key Mangunsong
Lima orang backpackers bertemu lewat forum milis. Meskipun baru beberapa hari bertemu, Tano, Dali, Bayu dan Raga tampak sudah akrab bagaikan sahabat lama, amat kontras dengan Al yang selalu menyendiri dan menjaga jarak. Diam-diam, Al telah jatuh cinta pada Raga, sosok yang selama beberapa hari ini hanya mampu dikagumi dari kejauhan siluet punggungnya saja.
Di suatu malam, kelima orang ini mengadakan permainan kecil, yaitu berlomba menceritakan kisah paling sedih yang mereka punya. Saat Raga menceritakan kisahnya, Al semakin terpukul. Meskipun Al keluar sebagai pemenang, namun Al semakin terseret pada daya tarik Raga, lelaki yang mungkin tak akan pernah ia miliki selamanya karena sebuah rahasia besar dalam diri Raga.[1]