Gunung Sanggabuana
Gunung Sanggabuna adalah gunung yang terdapat dalam wilayah Kabupaten Karawang. Sacara administratif gunung ini berada di Desa Mekar Buana Kecamatan Pangkalan Kabupaten Karawang. Ketinggian gunung ini adalah 1291 mdpl dan merupakan gunung tertinggi dan satu satunya di Karawang. Gunung Sangga Buana terletak di perbatasan empat kabupaten, yaitu sebelah utara Kabupaten Karawang, sebelah timur Kabupaten Purwakarta, sebelah selatan Kabupaten Cianjur dan sebelah barat Kabupaten Bogor. Saat ini status kawasan hutan gunung Sanggabuana masuk dalam katagori hutan produksi dan sedang diusulkan menjadi hutan lindung untuk mencegah meluasnya kerusakan hutan di wilayah tersebut.
Hutan gunung Sanggabuana masih cukup terawat. Di hutan gunung ini kita masih dapat menikmati pepohonan yang tumbuh liar hingga mencapai ketinggian puluhan meter berjejer disana. Bahkan pepohonan sebesar truk yang bila kita berdiri di pangkal pohonnya akan terlihat sangat kecil dibandingkan pohonnya, masih bisa ditemui disini. Pohon kemenyan tumbuh liar di hutan gunung ini.
Di puncak Gunung Sanggabuana terdapat beberapa makam yang sering dikunjungi oleh para pejiarah. Salah satunya adalah makam Ki Sapujagat. Di puncak Gunung ini juga dapat terlihat bagian kota Karawang. Bahkan bendungan Jatiluhur yang berada di Kabupaten Purwakarta pun terlihat jelas dari puncak Gunung Sanggabuana.
Jalur pendakian
Jalur pendakian gunung lewat Karawang terbilang cukup terjal, tapi cepat dan jelas rutenya. Membutuhkan waktu sekitar enam / tujuh jam untuk sampai ke puncaknya. Di awal jalur pendakian kita akan menemukan areal pesawahan warga dengan latar barisan bukit yang sangat indah. Selang beberapa saat setelah areal pesawahan, kita akan melewati Kampung Situ, yaitu sebuah desa terakhir yang kita jumpai yang hanya terdiri dari beberapa keluarga saja. Di desa kecil ini kita akan menemukan beberapa kuburan yang tepat berada di tengah jalan.
Setelah perkampungan kecil tersebut kita akan menemukan areal perkebunan kopi yang cukup luas. Setelah itu kita akan memasuki hutan yang tidak begitu rapat. Di tengah perjalanan kita akan menjumpai sebuah shower, dan masyarakat sekitar Gunung Sangga Buana menyebut shower ini dengan nama Pancuran kejayan. Di sekitaran shower ini juga terdapat bangunan kecil yang biasanya dijadikan tempat berjualan ketika banyak pengunjung atau peziarah.