Persipur Purwodadi
Persipur (singkatan dari Persatuan Sepakbola Indonesia Purwodadi) adalah sebuah klub sepak bola Indonesia yang berbasis di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Indonesia. Persipur Purwodadi saat ini berlaga di kompetisi nomor 2 nasional,yaitu divisi utama (DU)
Logo Persipur | |||
Nama lengkap | Persatuan Sepakbola Indonesia Purwodadi | ||
---|---|---|---|
Julukan | Petir Kuning Burung Api Mrapen (Feniks Mrapen) | ||
Berdiri | 1969 | ||
Stadion | Stadion Krida Bakti[1] Purwodadi, Indonesia (Kapasitas: 10,000) | ||
Pemilik | PT. Mrapen Purwodadi Abadi | ||
Manajer | Ir.Moelyadi | ||
Pelatih | Gunawan | ||
Liga | Divisi Utama Liga Indonesia | ||
2011/2012 dan 2012/2013 | 4th | ||
| |||
Musim ini |
Sejarah
Berdasarkan catatan sejarah, klub Persipur Purwodadi mulai berdiri ... pertengahan tahun 1969. Sayangnya, tanggal pasti kapan berdirinya Persipur itu tidak diketahui dengan pasti. Kali pertama berdiri Persipur dipimpin oleh Suhartoyo, seorang guru olahraga yang mengajar di SMP Kristen Purwodadi. Selain Suhartoyo, ada beberapa nama lagi yang ikut berperan dalam pendirian Persipur itu. Diantaranya, Marno dan M Supa’at (keduanya guru SD) dan Tohari seorang anggota TNI yang bertugas di Kodim 0717 Purwodadi. Ada beberapa alasan yang melatar belakangi didirikannya Persipur itu. Pertama, para tokoh bola di Purwodadi melihat bahwa saat itu banyak klub-klub bola yang bermunculan tetapi tidak ada sebuah induk organisasi yang mewadahi. Sehingga, masing-masing klub itu terkesan berjalan sendiri-sendiri tanpa ada kordinasi yang baik. Kedua, adanya saran dari Komda (sekarang Pengda) PSSI Jawa Tengah agar pecinta bola segera membentuk organisasi atau klub resmi di bawah naungan PSSI. Atas dasar kedua hal itulah akhirnya lahir sebuah wadah olahraga sepak bola di Kabupaten Grobogan yang diberi nama Persipur Purwodadi. Setahun setelah terbentuk atau tepatnya pada tahun 1970 Persipur mulai mengikuti kompetisi resmi PSSI. Baik untuk tim junior maupun senior. Sayangnya, selama hampir lima tahun mengikuti kompetisi, tidak ada prestasi menonjol yang diraih oleh Persipur. Bahkan, kondisi sepak bola di Grobogan mulai tahun 1975-1980 terkesan vakum. Baru pada tahun 1981 persepak bolaan di Grobogan mulai menggeliat lagi. Ini, setelah jabatan Ketua Umum Persipur diambil alih oleh Sutarmanto BA. Dibawah kepemimpinan Sutarmanto ini Persipur kembali mengikuti kompetisi resmi PSSI secara lebih serius. Hasilnya, tidak sia-sia. Dimana tim Persipur Junior berhasil menjadi juara pertama kompetisi wilayah Jateng dan DIY musim kompetisi 1986-1987. Selain itu, kesebelasan ini juga berhasil masuk posisi 8 besar nasional. Setahun berikutnya, tim junior ini berhasil menjadi juara II wilayah Jateng dan DIY. Prestasi yang diraih Persipur ini tidak bisa dilepaskan dari jasa Johny Supriyadi, seorang pengusaha setempat yang ikut menyuntik dana dan motivasi bagi para pesepakbola muda. Usai meraih prestasi di wilayah Jateng dan DIY itu pamor persepak bolaan di Purwodadi kembali surut selama beberapa tahun. Nama Persipur baru muncul lagi sekitar tahun 2001. Yakni, seiring dengan keikut sertaan pemain senior mengikuti kompetisi Divisi IIB Jawa Tengah. Setahun kemudian (2002) Persipur berhasil naik ke Divisi IIA. Sayangnya, pada musim pertama di Divisi IIA Persipur gagal meraih prestasi. Baru pada tahun 2003-2004, Persipur yang dimanajeri Johny Supriyadi berhasil naik ke kompetisi Divisi II Nasional dan mampu menduduki posisi runner up dibawah Persibo Bojonegoro. Posisi kedua itulah yang akhirnya membawa tim berjuluk Feniks Mrapen itu menggapai tiket ke divisi I. Musim pertama berada pada Divisi I, yakni tahun 2004-2005 Persipur hanya bisa meraih posisi keempat. Dibawah, Persid Jember, Persibo Bojonegoro dan Persaka Bali. Sampai tahun 2012 ini Persipur masih saja bertahan di level Divisi I.
Rencana
Persipur rencananya mengikuti sejarah Persija Jakarta dan Persema Malang yaitu karena merubah warna sebelumnya seperti Persija merubah warnanya dari merah menjadi jingga dikarenakan warna jingga lebih mencerminkan warga jakarta yaitu Betawi, begitu pula Persema Malang yang merubah warnanya dari Merah menjadi Biru Muda. Persipur Purwodadi sendiri berniat mengubah warna seragam kandangnya dari merah menjadi kuning, karena kuning dirasa lebih mencerminkan masyarakat Kabupaten Grobogan yang mayoritas Petani Padi, sehingga rakyat kecil di Grobogan juga merasa memiliki Persipur Purwodadi.
Julukan
- Laskar Petir Kuning / The Yellow Thunder
julukan Laskar petir diberikan oleh Persipur karena konon pada jaman dahulu ada pemuda asli Grobogan yang bernama Ki Ageng Selo, pemuda tersebut konon mampu menangkap petir.
- Feniks Mrapen / The Mrapen Phoenix
julukan Feniks Mrapen alias Burung Api Mrapen dberikan oleh Persipur karena Mrapen merupakan api abadi yang ada di Kabupaten Grobogan, dan menurut mitologi api abadi itu di lambangkan dengan wujud seekor burung api atau dikenal dengan nama Feniks.
Prestasi
- 2012/2013 :Promosi ke divisi utama
Pemain
Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.
|
|
Mantan Pemain terkenal
Referensi
- ^ www.ligaprima.co.id