Rijsttafel

cara penyajian makanan yang mulai berkembang pada masa kolonial Belanda

Rijsttafel (dibaca "rèisttafel") merupakan cara penyajian makanan berseri dengan menu dari berbagai daerah di Nusantara yang berkembang dari kolonial Hindia Belanda yang mengadopsi kebiasaan makan menggunakan menu utama dengan nasi. Cara penyajian ini populer di kalangan masyarakat Eropa-Indonesia, namun tetap digemari di Belanda dan dihidupkan lagi di Indonesia pada masa kini.

Rijsttafel
Acara rijsttafel kecil di sebuah pesta di Belanda
Nama lain"Rice table"
SajianHidangan utama
Tempat asalHindia Belanda (Abad 19-awal abad 20 Indonesia)
DaerahJawa
Dibuat olehMasakan Indonesia kolonial
Suhu penyajianPanas atau suhu kamar
Bahan utamaNasi dengan aneka hidangan samping
VariasiNasi campur, Nasi Rames (Indo)
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Foto bersama di kala menikmati rijsttafel
Rijsttafel di tahun 1880-an
Rijsttafel sebuah keluarga Belanda di Bandung, Jawa Barat tahun 1936

Rijsttafel pada dasarnya adalah konsep penyajian makanan lengkap ala restoran di Eropa, yang diawali dengan makanan pembuka (appetizer), lalu makanan utama, dan diakhiri dengan makanan penutup. Titik berat ditujukan pada cara penyajian dan kemeriahan. Dalam rijsttafel, makanan yang disajikan bukanlah masakan Eropa melainkan masakan Nusantara, masakan "hibrida" barat dan Nusantara, serta —sebagian kecil— menu Barat. Yang terakhir ini biasanya yang berkaitan dengan menu beralkohol, seperti anggur atau gin.

Menu yang disajikan dengan cara ini bervariasi, tergantung selera. Menu standar biasanya melibatkan nasi goreng, rendang, opor ayam, sate (babi), dilengkapi dengan kerupuk dan sambal.

Etimologi

Dalam bahasa Belanda: rijst berasal dari bahasa Perancis kuno ris; berarti beras, sedangkan tafel dalam bahasa Belanda berasal dari Latin tabula; berarti table atau meja [1]

Lihat pula

Rujukan

Pranala luar