Johor

negara bagian di Malaysia
Revisi sejak 4 Agustus 2013 08.27 oleh Rosmah Gwiyomi (bicara | kontrib) (update)

1°29′14″N 103°46′52″E / 1.48722°N 103.78111°E / 1.48722; 103.78111

Johor
جوهر دارالتّعظيم
Bendera {{{official_name}}}
Location of {{{official_name}}}
Pemerintahan
 • SultanSultan Ibrahim Ismail
 • Menteri BesarMohamed Khaled Nordin
Populasi
 • Peringkat kepadatan1
 • Demonim
Johorian / Johorean
Situs webwww.johor.gov.my
1 Sebuah kota di dalam Kotaraya Johor Bahru
2 Kecuali Muar

Johor Darul Takzim adalah sebuah negara bagian di Malaysia yang terletak di selatan Semenanjung Malaysia. Negara bagian ini bersempadanan dengan negara bagian Malaka, Negeri Sembilan dan Pahang. Negara bagian Johor juga dikelilingi oleh perairan seperti Laut Cina Selatan di timur, Selat Tebrau di selatan dan Selat Malaka di bagian barat.

Dengan luas sekitar 19.210 kilometer persegi (7.420 bt2), Johor merupakan negara bagian ke-5 terbesar di negara Malaysia dan negara bagian ke-3 terbesar di Semenanjung Malaysia . Selain itu, negara bagian ini juga memiliki jumlah penduduk ke-2 terbesar setelah negara bagian Selangor dan negara bagian ke-7 terpadat di dalam negara.

Ibu kota Johor adalah Johor Bahru yaitu sebuah kota di selatan negara bagian ini. Kota tersebut merupakan kota kedua terbesar di Malaysia setelah Kuala Lumpur. Selain itu, kota-kota utamanya adalah Batu Pahat, Muar dan juga Kluang. Nama resminya yaitu "Darul Takzim" berasal dari kata Arab yang berarti tempat perlindungan yang bermartabat.

Sejarah

Sebelum kedatangan Barat

Kawasan Johor sudah dimulai pada tahun 800 sebagai suatu tempat singgah perdagangan yang penting. Selama abad ke-14, kawasan itu menjadi wilayah tanggungan Kekaisaran Majapahit sehingga pemerintahan Kesultanan Malaka (1400 - 1511) yang mana negara bagian Johor menjadi pula salah sebuah jajahan pemerintahannya. Pada tahun 1511, Malaka dikuasai oleh pihak Portugis dan Sultan Mahmud Shah, Sultan Malaka ketika itu, melarikan diri ke Pahang dan kemudian ke Johor di mana ia mendirikan Kesultanan Johor.

Kesultanan Johor pada akhir abad ke-16 dan ke-17 mengalami perjuangan pewarisan yang berurutan. Ia juga sering mengalami serangan dari pihak Portugis dan Aceh. Pada 1641, Johor mendukung pihak Belanda mengalahkan pihak Portugis di Malaka dan pada 1660, Johor telah menjadi sebuah entrepot yang maju.

Johor Modern

Saat Sir Stamford Raffles tiba di Singapura pada 1818, pulau itu diatur oleh Sultan Abdul Rahman Muazzam Shah. Raffles kemudian mengetahui bahwa Tengku Hussein, kakak sulung Sultan Abdul Rahman, telah digugurkan sebagai sultan karena tidak berada di sisi ayahnya semasa pemerintahannya. Raffles mengambil kesempatan dalam keadaan ini untuk menyokong Tengku Hussein menjadi sultan dan sebagai ganti, satu perjanjian dimeterai pada 6 Februari 1819 yang mana Tengku Hussein menyewa Singapura kepada pihak British untuk pembukaan pelabuhan di Singapura.

Pada tahun 1855, di bawah perjanjian antara Inggris di Singapura dan Sultan Ali dari Johor, kekuasaan memerintah Johor diserahkan kepada Raja Temenggung Tun Daeng Ibrahim. Temenggung Ibrahim membuka Kota Tanjung Puteri di selatan Johor dan menjadikannya sebagai sebuah kota utama.

Pada tahun 1866, Temenggung Abu Bakar, ananda Temenggung Ibrahim, dilantik menjadi Sultan Johor secara resmi dan menyebutkan Kota Tanjung Puteri sebagai Johor Bahru. Sultan Abu Bakar memperkenalkan sebuah konstitusi dan mendirikan sebuah sistem administrasi yang efisien dan efektif. Dibawahnya, Johor menikmati pembangunan ekonomi yang cemerlang. Permintaan merica dan gambir yang tinggi pada abad ke-19 menyebabkan pembukaan perkebunan baru dan masuknya buruh Cina secara massal. Sultan Abu Bakar kemudian dikenal sebagai "Bapa Johor Modern".

Pada tahun 1914, Sultan Ibrahim ibni Sultan Abu Bakar terpaksa menerima seorang Penasihat Inggris. Perang Dunia II meletus pada tahun 1939. British yang bertanggungjawab terhadap pertahanan Johor dikalahkan oleh militer Jepang yang kemudian menduduki Johor dari tahun 1941 hingga tahun 1945. Setelah berakhirnya perang, Inggris kembali ke Johor dan pada tahun 1946, Johor menjadi bagian dari Malayan Union.

Nasionalisme Melayu yang dipimpin oleh Dato 'Onn Jaafar dari UMNO menyebabkan Malayan Union dibatalkan dan diganti dengan Federasi Malaya. Tanah Melayu kemudian mencapai kemerdekaan pada 31 Agustus 1957 dan kemudian pada tahun 1963, Johor menjadi salah satu dari 14 negara bagian yang berpartisipasi Malaysia.

Geografi

Peringkat distrik-distrik negara bagian Johor

 

Pembagian distrik

Johor terbagi kepada 10 daerah (merujuk pada portal resmi kerjaan negara bagian johor) seperti berikut:[2]

Johor adalah negara bagian tunggal di Semenanjung Malaysia yang memiliki pantai di perbatasan timur dan barat. Kebanyakan tanahnya rendah dengan perbukitan yang condong landai. Lokasi tertingginya adalah Gunung Ledang yang berada di tingkat ketinggian 1.276 meter.

Cagar

Johor memiliki kawasan hutan lindung mangrove yang ketiga terbesar di Semenanjung Malaysia dengan luas sebesar 167 kilometer persegi(km2), termasuknya:

  • Cagar Paya Bakau Sungai Sedili Besar dan Sungai Sedili Kecil;
  • Cagar Paya Bakau Sungai Lebam.

Daftar Pulau

Negara bagian ini juga banyak memiliki pulau. Antara delapan pulau yang terbesarnya adalah:

Kota Utama

Kota-kota utama di Johor termasuklah:

Demografi

Kelompok etnis

Pada tahun 2010, jumlah penduduk di negara bagian Johor adalah 3,35 juta penduduk.[3] Ini menjadi negara bagian ke-2 terpadat di Malaysia. Mayoritas penduduknya adalah berkebangsaan Melayu yaitu lebih dari separuh penduduk Johor. Selain itu, kelompok etnis ke-2 terbesar adalah kaum Tionghoa (35,4%) diikuti dengan kaum India (6,9%) dan kaum lain-lain (6,6%)

Agama

Agama terbesar dalam negara bagian Johor adalah agama Islam karena sebagian penduduk negara bagian terutama kaum Melayu menganut agama ini. Agama ini mendapatkan posisi yang tinggi dalam negara bagian ini karena ia adalah agama resmi negara bagian. Pegangan agama kaum Tionghoa itu kebanyakan adalah seperti Taoisme dan Konfusianisme dan sedikit yang mengamalkan agama Buddha dan juga Islam. Bagi kaum India pula, mayoritas penduduk kaum itu menganut agama Hindu dan hanya sedikit saja yang mengamalkan kepercayaan Islam dan Kristen. Pegangan seperti animisme juga masih dipraktekkan di kalangan Pribumi.

Ekonomi

Negara bagian Johor merupakan salah satu dari negara bagian maju di Malaysia disamping Selangor dan Penang. Ekonominya terdiri dari campuran pertanian, produksi, perdagangan dan pariwisata.

Johor adalah produsen utama untuk karet, nenas dan minyak kelapa sawit. Hutan nya merupakan dasar untuk perkembangan pengolahan kayu-kayan dan log. Sewaktu 1980, ada perkembangan utama taman industri dan proyek kota seluruh negara bagian. Berbagai perusahaan internasional dari Singapura telah pindah ke Johor untuk mengambil keuntungan dari biaya yang lebih rendah. Industri-industri utamanya mencakup elektronik, tekstil, konstruksi kapal, dan juga pabrik-kilang minyak kelapa sawit dan bahan sumber alam serta zat kimia dari minyak.

Banyak penduduk di Johor juga berangkat setiap hari ke tempat kerja di Singapura. [4]

Kebudayaan negara bagian Johor berisi berbagai aspek dari kaum Melayu, Tionghoa, India dan lain-lain bangsa, termasuk pribumi dan orang Portugis. Campuran ini dibayangkan oleh tempat sembahyang yang terdiri dari masjid-masjid, kuil-kuil dan gereja-gereja yang berwujud di sisi satu sama lain. Sebaliknya, ia juga dibayangkan dalam berbagai makanan lokal, kostum, perayaan dan upacara amal.

Wilayah Pembangunan Iskandar telah diluncurkan pada 4 November 2006 di bagian selatan negara bagian Johor.

Budaya tradisi Melayu Johor

Kuda lumping dan tapi zapin adalah tarian tradisional Melayu di Johor. Kuda Lumping adalah sejenis tarian yang dipersembahkan dengan kostum yang mewah serta kuda tenunan. Ia menampilkan pahlawan-pahlawan yang berkuda melawan dalam pertempuran yang semakinnya menjadi bugar sehingga perayaan kemenangan.

Ghazal dan Tari Barongan adalah tulang punggung nyanyian tradisional Melayu. Ghazal melibatkan sekelompok kecil musisi yang bermain alat musik modern dan tradisional, dan seringnya dipersembahkan dalam acara resmi.

Di Johor juga ada beberapa jenis teater tradisional yang dikenal sebagai Hamdolok, Wayang Wong, Ketoprak dan Wayang Kulit Purwa (atau Wayang Kulit Jawa). Pakaian tradisional Johor termasuk:

  • Baju cekak musang
  • Baju Teluk Belanga
  • Kurung Johor
  • Kurung Riau
  • Belah kebaya panjang

Pariwisata

Negara bagian Johor memiliki banyak atraksi pariwisata, terutama:

Negara bagian Johor juga memiliki lima taman negara dengan jumlah luas yang melebihi 700 kilometer persegi serta banyak hutan lipur yang lebih kecil untuk menarik kedatangan wisatawan:

Cenderahati Johor

Cenderahati Johor boleh didapati di Heritage Crafts di lapangan terbang Sultan Ismail. Heritage Crafts menjual pelbagai cenderahati tempatan seperti T-shirt, kraftangan tempatan dan cenderahati seperti keychain pewter dan sebagainya. Heritage Crafts merupakan satu-satunya kedai di Senai Airport yang menjual cenderahati yang canggih.

Transportasi

Negara bagian Johor memiliki sistem jalan bebas yang bagus. Lebuhraya Utara-Selatan menghubungkan banyak kota-kota utama di negara bagian Johor dan juga dengan segala negara bagian-lain di barat Semenanjung Malaysia. Tambahan juga, Tambak Johor yang dilengkapi dengan jalan raya duaan tiga lorong menghubungkan negara bagian Johor dengan negara Singapura. Jalur Kedua Malaysia-Singapura yang letaknya di bagian barat kota Johor Bahru telah dibangun pada tahun 1997 untuk mengatasi kemacetan tambak. Ini menghubungkan secara langsung dengan Lebuhraya Utara Selatan.

Bandar Udara Internasional Senai yang ditempatkan 30 kilometer dari kota Johor Bahru memberi layanan kepada sistem penerbangan internasional, nasional dan provinsi. Dibangun pada 6 Juni 1974, bandar udara ini telah diperluas berkali-kali dan kini memiliki kapasitas lima juta penumpang setahun. Sebuah landasan kapal terbang yang baru sedang dibangun. Bandar Udara Internasional Senai merupakan satu-satunya bandar udara yang dikelola oleh pihak swasta (selain MAHB) di Malaysia.

Negara bagian Johor memiliki tiga pelabuhan:

Sistem jalan kereta di Johor yang dikelola oleh Keretapi Tanah Melayu Berhad (KTMB), dimulai di Stasiun KTMB Johor Bahru sehingga Stasiun KTMB Gemas. Hanya ada satu rel saja di tengah-tengah lain Johor tetapi memiliki dua cabang yaitu cabang Kempas ke Pelabuhan Pasir Gudang dan cabang Skudai ke Pelabuhan Tanjung Priok. Menjelang 2011 landasan kembar dari Gemas ke Singapura bakal dibangun dengan bantuan pemerintah melalui kontraktor yang ditunjuk. Ketika siap nanti semenanjung Malaysia memiliki sistem jalan kereta yang lebih efisien dan efisen dari Singapura ke Padang Besar. Ada juga rencana perencanaan oleh Perusahaan YTL terkait pembangunan rel Laju dari Kuala Lumpur ke Singapura (melalui Johor), namun masih dalam pembicaraan dengan pihak pemerintah.

Sistem Transportasi Akan Datang

Sejalan dengan kemajuan lain dan keberadaan provinsi pembangunan Iskandar Malaysia, Pemerintah lain berniat untuk membangun sistem transit aliran ringan LRT untuk menghubungkan kota-kota utama di sekitar Johor Bahru, serta sistem maglev - monorel untuk menghubungkan pusat-pusat fokus utama di distrik Johor Bahru. Selain itu Pemerintah Singapura berencana menghubungkan sistem Mass rapit Transit MRT republik itu ke kota Johor Bahru. Di kawasan Nusajaya ada perencanaan untuk membangun Sistem kereta Tram untuk menghubungkan tempat-tempat utama seperti Medini, Educity, Cybercity, Puteri Habour, Kota Iskandar, Legoland, PTP, Ramsar dan tempat-tempat menarik lain atas inisiatif swasta dan pihak Iskandar Malaysia. Sistem Komuter seperti di Lembah Klang juga bakal dibangun di sini untuk mengurangi kemacetan pada masa akan datang menghubungkan kota-kota besar di sekitar Johor Selatan misalnya, antara Kota Tinggi dengan Johor Bahru, Pontian dengan Johor Bahru, Kulai dengan Johor Bahru, Skudai dengan Johor Bahru , Kempas / Pandan dengan Johor Bahru dan Pasir Gudang dengan Johor Bahru. Semua sistem ini masih dalam perencanaan dan diskusi dengan pihak-pihak terkait

Rujukan

Lihat pula

Pranala luar