Kota Langsa

kota di Provinsi Aceh, Indonesia
Revisi sejak 4 Agustus 2013 13.06 oleh RajarFtfrf (bicara | kontrib) (Membalikkan revisi 7017896 oleh 89.211.169.175 (bicara))

4°28′N 97°58′E / 4.467°N 97.967°E / 4.467; 97.967

Kota Langsa
Daerah tingkat II
Lambang Kota Langsa
Motto: 
"Terwujudnya Masyarakat yang Aman, Damai, Bermartabat, Maju, Sejahtera, dan Islami"
Peta
Peta
Kota Langsa di Sumatra
Kota Langsa
Kota Langsa
Peta
Kota Langsa di Indonesia
Kota Langsa
Kota Langsa
Kota Langsa (Indonesia)
Koordinat: 4°28′N 97°57′E / 4.47°N 97.95°E / 4.47; 97.95
Negara Indonesia
ProvinsiAceh
Dasar hukumUU No. 3 Tahun 2001
Hari jadi17 Oktober 2001
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 5
  • Kelurahan: 51
Pemerintahan
 • BupatiUsman Abdullah S.E.
Luas
 • Total262,41 km² km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi)
Populasi
 • Total148,945[ket 1][1]
 • Kepadatan562/km2 (1,460/sq mi)
Demografi
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
1173 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0641
Kode Kemendagri11.74 Edit nilai pada Wikidata
DAURp. 381.240.982.000,-
Situs webhttp://www.langsakota.go.id

Kota Langsa adalah salah satu kota di Aceh, Indonesia. Kota Langsa adalah kota yang menerapkan hukum Syariat Islam.

Kota Langsa berada kurang lebih 400 km dari kota Banda Aceh. Kota Langsa sebelumnya berstatus Kota Administratif sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 1991 tentang Pembentukan Kota Administratif Langsa. Kota Administratif Langsa diangkat statusnya menjadi Kota Langsa berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 tanggal 21 Juni 2001. Hari jadi Kota Langsa ditetapkan pada tanggal 17 Oktober 2001.

Kota Langsa terkenal sebagai kota pendidikan, kota perdagangan, kota kuliner/makanan, dan kota wisata.

Ada beberapa perguruan tinggi ternama di Kota Langsa, antara lain; Universitas Samudra Langsa, STAIN Zawiyah Cot Kala, Kampus LP3I dan beberapa akademi dari kebidanan dan keperawatan seperti; Akademi Kebidanan Harapan Ibu, Akademi Kebidanan Bustanul Ulum, Akademi Keperawatan Yayasan Cut Nyak Dhien, Akademi Keperawatan UMMI, Akademi Keperawatan Depkes (Departemen Kesehatan), dan lainnya.

Daftar kecamatan

  1. Langsa Barat (9 desa/kelurahan)
  2. Langsa Kota (10 desa/kelurahan)
  3. Langsa Lama (9 desa/kelurahan)
  4. Langsa Baro (9 desa/kelurahan)
  5. Langsa Timur (14 desa/kelurahan)

Cuaca

Kota Langsa merupakan daerah tropis yang selalu dipengaruhi oleh angin musim, sehingga setiap tahun ada dua musim yang berbeda yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan biasanya terjadi setiap tahun antara bulan Februari dan musim kemarau berkisar dari bulan Maret sampai Agustus.

Meskipun perubahan cuaca sering, curah hujan rata-rata per tahun berkisar dari 1500 mm sampai 3000 mm, sedangkan suhu udara rata-rata berkisar antara 28°-32° C dan kelembaban relatif rata-rata 75 persen.

Tempat menarik di Kota Langsa

  1. Lapangan Merdeka Kota Langsa. Lapangan ini biasa dipakai untuk acara-acara dan kegiatan sosial lainnya. Banyak warga menghabiskan waktu di sore hari, dengan sajian makanan dan hiburan yang tersedia. Ada banyak sajian makanan yang ditawarkan di sini, menjelang sore dan malam hari. Menu istimewa adalah, Mie Aceh, sate daging, martabak, es krim, aneka makanan tradisional, aneka western food seperti burger dan pizza, dan jajanan lainnya dengan harga yang sangat terjangkau. Lapangan ini akan dipenuhi orang-orang ketika Sabtu malam (atau malam Minggu).
  2. Taman Bambu Runcing. Taman ini terletak tak berjauhan dari Lapangan Merdeka Kota Langsa. Taman dengan konsep central park atau "taman di tengah kota" ini banyak dikunjungi karena ada nilai sejarah kemerdekaan di sini. Salah satu karakteristik taman ini adalah, adanya Tugu Bambu Runcing yang berdiri megah di tengah taman. Diperkaya juga dengan plakat "Udeep syaree matee syahed" dan "Bangsa yang menghargai pahlawannya adalah bangsa yang besar" serta plakat gambar perjuangan Rakyat Aceh mengusir penjajah. Plakat ini terletak di tembok belakang Bambu Runcing.
  3. Gedung Kantor Bappeda atau disebut juga gedung Balee Juang, terletak di jantung Kota Langsa. Merupakan gedung peninggalan kolonial Belanda. Arsitektur ala Belanda masih sangat jelas terdapat pada gedung ini. Gedung ini telah ada sejak tahun 1920, yang ketika itu bernama HET KANTOORGEBOUW DER ATJEHSCHE HANDEL-MAATSCHAPPIJ TE LANGSAR, gedung semacam ini hanya ada saja di Aceh ketika itu yaitu Kuta Raja dan Langsa. Di depan gedung ini, ada kantor pos yang sama-sama bercirikan arsitektur Belanda.
  4. Pelabuhan Kuala Langsa. Pelabuhan ini adalah satu-satunya pelabuhan yang menghubungkan Kota Langsa dengan luar negeri. Dahulu pelabuhan ini ramai akan aktivitas transportasi dari Kota Langsa ke luar negeri, dengan beberapa jenis kapal penumpang express dengan rute pulang-pergi ke Malaysia, Penang, dan Thailand. Serta aktivitas bongkar muat pengiriman barang mulai dari Malaysia, Penang, Thailand, India, dan Singapura. Pada hari Sabtu 23 Februari 2013, pelayaran perdana Langsa - Penang kembali diresmikan setelah sempat vakum pada masa konflik dahulu[butuh rujukan]. Ini bentuk komitmen pemerintah Aceh untuk menjadikan Pelabuhan Kuala Langsa menjadi pelabuhan internasional. Tujuannya untuk meningkatkan daya saing di sektor perdagangan.
  5. Kawasan Pecinan atau biasa disebut dalam bahasa Inggris China Town, warga Kota Langsa biasa menyebut dengan "Kawasan Toko Belakang". Kawasan ini dulunya merupakan kawasan komunitas warga Tionghoa yang besar. Sampai sekarang beberapa bangunan asli milik warga Tionghoa masih bisa dilihat, namun seiring perkembangan zaman, sebagian bangunan ini dihancurkan dan dibangun bangunan yang lebih modern. Ada beberapa makanan khas China di sini, seperi kwetiau, pangsit, cap cay, dan lain-lain. Terdapat juga satu bangunan pabrik kecap asin tertua di sini, dan di dekat pasar, ada Vihara Buddha Kota Langsa yang juga menawarkan keindahan seninya.

Mayoritas penduduk

Mayoritas penduduk Kota Langsa adalah suku Aceh, suku Tionghoa, suku Melayu, suku Batak, dan suku Jawa. Bahasa Aceh digunakan oleh mayoritas masyarakat Kota Langsa, bahasa Indonesia tetap menjadi bahasa ibu, sebagai bahasa bisnis, sekolah, pemerintah, universitas, dan kantor. Bahasa Melayu digunakan dalam percakapan sehari-hari, tidak berbeda dengan bahasa Melayu dan bahasa Indonesia, hanya beberapa kata dan makna aksen yang sedikit berbeda.

Agama Islam adalah agama mayoritas masyarakat Kota Langsa dan rakyat Aceh umumnya. Hukum Syariat Islam menjadi aturan dasar dalam kehidupan masyarakat Kota Langsa. Agama Kristen juga menjadi bagian dari populasi, sementara Buddha banyak diadopsi oleh komunitas warga Tionghoa (China). Kota Langsa merupakan kota yang kaya akan perbedaan etnis dan, bagaimanapun, penduduk tetap hidup dalam damai dan memiliki toleransi beragama yang kuat. Lokasi Kota Langsa sangat dekat dengan Medan, ibu kota Provinsi Sumatera Utara, sehingga menempatkan Kota Langsa sebagai kota yang strategis dan kaya imigran.

Tempat ibadah di Kota Langsa

  1. Masjid Raya Darul Falah Kota Langsa, masjid terbesar yang berlokasi di jantung kota dengan fasilitas besar yang dapat menampung jamaah untuk melakukan ibadah. Terdapat banyak masjid yang tersebar di penjuru kota. Mayoritas penduduk di Kota Langsa adalah Islam, tidak sulit untuk menemukan masjid di Kota Langsa khususnya di Aceh.
  2. Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP).
  3. Vihara Buddha Kota Langsa, berlokasi di pusat pasar tradisional Kota Langsa, vihara ini sangat indah dengan balutan cat warna merah yang mencirikan warna khas komunitas Tionghoa.

Batas wilayah

Utara Selat Malaka
Timur Selat Malaka
Selatan Kecamatan Manyak Payed, Aceh Tamiang
Barat Kecamatan Birem Bayeun, Kabupaten Aceh Timur

Catatan

  1. ^ Sensus penduduk tahun 2010

Referensi

  1. ^ "Statistik penduduk Kota Langsa". Biro Pusat Statistik. langsakota.bps.go.id. Diakses tanggal 17 Oktober 2012. 

Pranala luar