Koalisi Pemuda Hijau Indonesia

Koalisi Pemuda Hijau Indonesia atau KOPHI adalah sebuah organisasi aktivis kepedulian lingkungan Indonesia.

Sejarah

Organisasi ini didirikan pada 30 November 2010, yang ditandai dengan sebuah deklarasi yang dihadiri mahasiswa-mahasiswa dari berbagai kampus seperti Universitas Indonesia, Universitas Pelita Harapan, Universitas Negeri Jakarta dan lain-lain.[1]

Kegiatan

KOPHI menjadi sarana edukasi sehari-hari bagi pelatihan pembuatan lubang biopori di sekolah-sekolah, kegiatan pemberdayaan masyarakat desa yang dsebut sebagai kegiatan Gerakan Aksi Sosial dan Lingkungan (Gelas KOPHI), kampanye Aksi Wisata Bersih bersama komunitas, edukasi sanitasi air untuk anak jalanan, pelatihan dan pembibitan jamur, penghidupan kembali kegiatan taman kota di Bandung, serta edukasi lingkungan bagi anak-anak. Semua kegiatan itu dikemas dalam sebuah program bernama KOPHI Insomnia.[2]

KOPHI juga bekerjasama dengan berbagai LSM swadaya pro-lingkungan lainnya, seperti bekerjasama dengan WWF Indonesia dalam penyelenggaraan bengkel Earth Hour pada tahun 2011.[3]

Organisasi

KOPHI sudah dua kali menyelenggarakan kongres nasional. Pra-kongres pertamanya digelar pada tahun 2011 di kampus FISIP UI.[4] dimana di kongres kedua yang berlangsung di Taman Mini Indonesia Indah.[2] Pada tahun 2013, KOPHI telah memiliki kepengurusan di tujuh belas provinsi di Indonesia.[1]

Referensi

  1. ^ a b A. Warih Utomo (21 November 2012) "KOPHI yang Menghijaukan". Intisari;. Diakses pada 15 Agustus 2013.
  2. ^ a b Nessy Febrinastri (tanggal tidak diketahui) "Koalisi Pemuda Hijau Indonesia Untuk Indonesia Lestari". ME Asia Magazine. Diakses 15 Agustus 2013.
  3. ^ Fahmi Ramadhan (2 Maret 2011) "KOALISI PEMUDA HIJAU INDONESIA (KOPHI) MENJADI FASILITATOR DALAM WORKSHOP EARTH HOUR INDONESIA 2011 DI JAKARTA". earthhour.wwf.or.id (situs resmi WWF Indonesia untuk Earth Hour). Diakes 15 Agustus 2013.
  4. ^ "Pra-Kongres I Koalisi Pemuda Hijau Indonesia: Yang Muda Yang Jadi Solusi". indonesiaberprestasi.web.id. Diakses 15 Agustus 2013.

Pranala luar