Yahudi-Namibia

Yahudi di Namibia sudah ada selama lebih dari satu setengah abad. Walaupun belum ada di negara tersebut sebelum abad ke-19, kaum Yahudi telah memainkan peran yang penting dalam sejarah Namibia meskipun jumlahnya kecil. Bahkan beberapa Yahudi Namibia menjadi tokoh ternama seperti "pebisnis, filantrofis, dan pemimpin komunitas Yahudi" Harold Pupkewitz (1915–2012).

Sejarah (1800an-1965)

Windhoek, ibukota dan kota terbesar Namibia, tempat tinggal beberapa Yahudi Namibia saat ini.

Pada pertengahan tahun 1800an, pedagang Yahudi dari Cape Town yang bernama De Pass bersaudara mendirikan pos dagang di Pantai Namaqualand dan menjadi Yahudi pertama di Namibia. De Pass bersaudara merintis Perusahaan Tembaga Pomona di Pomona, Namibia in 1861. Setelah Namibia menjadi jajahan Jerman pada akhir abad ke-19, lebih banyak orang Yahudi yang datang dan membuat koneksi (seperti bisnis) di Namibia. Namun, pada masa kekuasaan Jerman, hanya ada sekitar 100 orang Yahudi yang tinggal di Namibia, kebanyakan di Swakopmund. Setelah kekalahan Kekaisaran Jerman dalam Perang Dunia I, Liga Bangsa-Bangsa yang baru dibentuk memberi mandat untuk Namibia kepada Afrika Selatan. jumlah Yahudi Namibia (yang berhubungan dekat dengan Yahudi Afrika Selatan) mulai bertambah dan terdapat sekitar 400 hingga 500 Yahudi (kebanyakan di Windhoek) pada tahun 1965 (namun, proporsi Yahudi dibanding jumlah orang kulit putih di Namibia hanya kurang dari satu persen).

Sejarah (1965-sekarang)

Karena mandat Liga Bangsa-Bangsa untuk Namibi dibatalkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan merdekanya Namibia, jumlah orang Yahudi di Namibia menurun semenjak tahun 1965, dan saat ini hanya terdapat 60 hingga 100 Yahudi. Meskipun jumlahnya sangat rendah, di Windhoek "terdapat kongregasi Yahudi dari tahun 1917, sinagoga yang dibangun tahun 1925, Talmud Torah, balai komunal, pergerakan Zionis aktif yang memperoleh banyak sumbangan, dan satu-satunya menteri Yahudi di wilayah tersebut hall." Selain di Windhoek, satu-satunya tempat tinggal Yahudi adalah di Keetmanshoop, tempat tinggal dua belas keluarga Yahudi.