Yesus mencelikkan mata seorang yang buta sejak lahir
Yesus mencelikkan mata seorang yang buta sejak lahir adalah suatu peristiwa mujizat yang diperbuat oleh Yesus Kristus yang dicatat dalam Injil Yohanes pada bagian Perjanjian Baru di Alkitab Kristen. Peristiwa ini secara khusus dicatat dalam pasal 9 Injil Yohanes, dan tidak disebutkan dalam Injil Sinoptik lainnya, yang sudah memuat sejumlah mujizat pencelikan mata orang buta di waktu-waktu dan tempat-tempat yang berbeda.[1]
Tempat
Terjadinya peristiwa ini adalah di Yerusalem pada waktu Yesus Kristus meninggalkan Bait Allah dan melewati jalan-jalan di Yerusalem.[2]
Catatan peristiwa
Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya. Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?" Jawab Yesus: "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia. Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja. Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia." Setelah Ia mengatakan semuanya itu, Ia meludah ke tanah, dan mengaduk ludahnya itu dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi dan berkata kepadanya: "Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam." Siloam artinya: "Yang diutus." Maka pergilah orang itu, ia membasuh dirinya lalu kembali dengan matanya sudah melek.[3]
Dampak pada orang di sekitarnya
Tetangga-tetangga orang buta yang baru dicelikkan dan mereka, yang dahulu mengenalnya sebagai pengemis, berkata: "Bukankah dia ini, yang selalu mengemis?" Ada yang berkata: "Benar, dialah ini." Ada pula yang berkata: "Bukan, tetapi ia serupa dengan dia." Orang itu sendiri berkata: "Benar, akulah itu." Kata mereka kepadanya: "Bagaimana matamu menjadi melek?" Jawabnya: "Orang yang disebut Yesus itu mengaduk tanah, mengoleskannya pada mataku dan berkata kepadaku: Pergilah ke Siloam dan basuhlah dirimu. Lalu aku pergi dan setelah aku membasuh diriku, aku dapat melihat." Lalu mereka berkata kepadanya: "Di manakah Dia?" Jawabnya: "Aku tidak tahu."[4]
Kontroversi hari Sabat
Lalu mereka membawa orang yang tadinya buta itu kepada orang-orang Farisi. Adapun hari waktu Yesus mengaduk tanah dan memelekkan mata orang itu, adalah hari Sabat. Karena itu orang-orang Farisipun bertanya kepadanya, bagaimana matanya menjadi melek. Jawabnya: "Ia mengoleskan adukan tanah pada mataku, lalu aku membasuh diriku, dan sekarang aku dapat melihat." Maka kata sebagian orang-orang Farisi itu: "Orang ini tidak datang dari Allah, sebab Ia tidak memelihara hari Sabat." Sebagian pula berkata: "Bagaimanakah seorang berdosa dapat membuat mujizat yang demikian?" Maka timbullah pertentangan di antara mereka. Lalu kata mereka pula kepada orang buta itu: "Dan engkau, apakah katamu tentang Dia, karena Ia telah memelekkan matamu?" Jawabnya: "Ia adalah seorang nabi."[5]
Lihat pula
- Mujizat Yesus
- Bagian Alkitab yang berkaitan: Yohanes 9
Referensi
- ^ Matius 9:27–31) dua orang buta; Markus 8:22–26 di Betsaida; Lukas 18:35–43 dekat Yerikho.
- ^ Yohanes 8:59
- ^ Yohanes 9:1–7
- ^ Yohanes 9:8–12
- ^ Yohanes 9:13–17