Tafsir As-Sa'di
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Tafsir As-Sa'di merupakan sebuah kitab tafsir Al-Qur'an yang disusun oleh Abdurrahman bin Nashir As-Sa'di. Kitab tafsir ini aslinya berjudul Taisirul Karimirrahman fi Tafsiri Kalamil Mannan dan lebih dikenal sebagai Tafsir As-Sa'di.
Karakteristik
Tafsir As-Sa'di dikenal dalam kemudahannya untuk dipelajari dan dipahami langsung oleh masyarakat awam dan berguna bagi para penuntut ilmu lanjutan karena gaya bahasanya yang mudah, struktur yang sederhana, dan makna yang jelas, jauh dari keruwetan, cerita-cerita riwayat Israiliyat juga dari permasalahan-permasalahan i’rab (tata bahasa Arab). Menggunakan gaya bahasa lugas, menghindari kalimat-kalimat sisipan dan bertele-tele yang melebar, yang akan memakan banyak waktu bagi pembaca sehingga dapat menyebabkan kebosanan dan membingungkan. Tafsir ini juga menghindari menyebutkan perbedaan pendapat kecuali sedikit perbedaan dasar yang memang harus disebutkan, hingga pembaca pemula dapat lebih fokus. Tafsir ini meninggalkan penyimpangan pada ayat-ayat sifat dan tidak ada takwil yang bertentangan dengan maksud Allah dalam firmanNya, karena inilah patokan dalam pengukuhan akidah. serta mengungkapkan faedah-faedah yang diambil dari setiap ayat yang dilewatinya pada posisinya masing-masing tanpa memalingkan pada posisi yang lainnya.
Keistimewaan lain adalah kerincian pengambilan kesimpulan yang ditunjukkan oleh ayat-ayat berupa faedah, hukum-hukum dan hikmah-hikmahnya, hal ini terlihat pada beberapa ayat, seperti ayat wudhu dalam surat al-Maidah, di mana ia mengambil kesimpulan darinya sebanyak lima puluh hikmah, sebagaimana juga dalam kisah Daud dan Sulaiman dalam surat Shad. Juga bahwasanya kitab tafsir ini memberikan panduan pendidikan terhadap akhlak-akhlak yang luhur, diarahkan pembaca kepada adab dan akhlak Islam yang terpuji, hikmah-hikmah kenabian dan adab-adab yang sesuai syariat. sebagaimana penafsiran terhadap salah satu ayat dalam surat Al-A’raf: “Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf (baik), serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh.” (Al-A’raf: 199).[1]