Tambang garam
Tambang garam adalah usaha pertambangan ekstraksi garam batu atau halite dari deposit.[1] Berbeda dengan garam yang dipanen dari laut, garam ini ditambang selayaknya bahan tambang bebatuan.
Tambang garam terdapat di area di mana pernah terdapat badan air (danau, sungai, laut) yang kemudian mengering.
Sejarah
Sebelum ditemukannya mesin pembakaran dalam dan peralatan pengerjaan tanah, penambangan garam merupakan usaha yang mahal dan berbahaya. Dehidrasi dapat terjadi begitu cepat karena penambang terekspos garam secara konstan di kulit, terhirup udara, dan tertelan secara tidak sengaja. Di jaman Romawi kuno, garam yang tersaji di meja makan adalah simbol kekayaan. Ahli sejarah Romawi, Pliny the Elder menyatakan bahwa "di Roma, para prajurit dibayar dengan garam (salt), dan istilah salary (upah) berasal dari situ."[2] Hingga Revolusi Industri, garam tambang masih sulit dilakukan dan penambangan lebih sering dilakukan oleh budak atau narapidana. Praktek tersebut masih dilakukan oleh Uni Soviet dan Jerman Nazi di perang dunia.
Saat ini, tambang garam banyak dioperasikan oleh perusahaan multinasional seperti AkzoNobel, Cargill dan Compass Minerals.
Lihat pula
Referensi
- ^ "Oilfield Glossary: Term 'evaporite'". Glossary.oilfield.slb.com. Diakses tanggal 2012-02-13.
- ^ "''Plinius Naturalis Historia XXXI.''". Penelope.uchicago.edu. Diakses tanggal 2012-02-13.