Anne Boleyn
Anne Boleyn adalah Ratu Inggris dari tahun 1533 - 1536 dan istri dari Raja Henry VIII. Dia merupakan Ratu Inggris pertama yang dihukum mati di depan umum. Kisah tragis mengenai kehidupan Anne Boleyn sering digunakan sebagai inspirasi dari cerita maupun film.[1] Di dalam sejarah Inggris, Anne Boleyn adalah salah satu wanita yang paling kontroversial karena dikagumi sekaligus dicaci-maki oleh masyarakat.[2]
Masa Kecil
Anne Bolyne merupakan anak dari seorang diplomat bernama Thomas Boleyn dan Elizabeth (putri dari Duke of Norfolk). Tidak ada catatan yang jelas mengenai tahun kelahiran Anne, namun diperkirakan dia lahir antara tahun 1501-1507. Masa kecil dan remaja Anne dihabiskan di Erope dan diisi dengan menjadi pendamping dari Archduchess Margaret di Belanda. Pada tahun 1514, Anne menjadi pendamping dari Ratu Mary, adik dari Raja Henry VIII. Setelah itu, Anne juga sempat menjadi pendamping Ratu Claude dari Perancis selama hampir tujuh tahun. Sebagai pendamping, tugas Anne adalah menemani ratu dalam berbagai acara kerajaan.[2]
Perkawinan dengan Henry VIII
Di tahun 1522, Anne Boleyn kembali ke Inggris dan menjadi pendamping dari Catherine dari Aragon, istri Henry VIII. Penampilan dan sopan santun Anne mengundang banyak kekaguman di dalam istana. Di saat itu, Henry VIII berselingkuh dengan saudara perempuan Anne, yaitu Mary Boleyn. Namun saat itu Mary masih berusia terlalu muda untuk dinikahi dan memberikan keturunan laki-laki bagi Henry VIII. Raja Henry VIII memberikan banyak hadiah dan gelar kepada Anne dan keluarganya. Ayah Anne diangkat menjadi Earl of Witshire dan adik lelakinya, Lord George Rochford, menjadi penjaga ruang rahasia kerajaan.[2]
Ketika Henry VIII lelah menunggu istrinya yang tidak kunjung memberikan keturunan laki-laki, dia meminta Paus Clement VII untuk mencabut pernikahan pertamanya sehingga dia dapat menikahi Anne Boleyn. Paus menolak keinginan tersebut karena dia takut melawan kekuasaan Kaisar Roma, Charles V, yang merupakan keponakan Catherine dari Aragon.[2]
Pada awalnya, Anne menghindar dari Raja Henry VIII, namun di tahun 1533, dia mengandung anak pertamanya dengan raja. Pada Januari 1533, Henry VIII memutuskan hubungan dengan Gereja Katolik dan menikahi Anne dalam suatu upacara rahasia. Dia mengumumkan suatua Akta supremasi yang menyatakan dirinya menjadi kepala gereja Inggris. Di bulan Juni 1533, Anne dinobatkan menjadi Ratu Inggris dalam suatu upcara mewah di Westminster Abbey.[2]
Anak pertama Henry dan Anne dilahirkan pada September 1533 dan kelak menjadi Ratu Elizabeth I. Anne sempat mengalami dua kali keguguran pada musim panas tahun 1534 dan 1536. Saat kehamilan keduanya berusia 15 minggu, Anne mendapatkan informasi bahwa Henry VIII mengalami luka parah di dalam suatu turnamen. Anne sangat syok mendengar berita tersebut dan akhirnya mengalami keguguran anak keduanya yang berjenis kelamin laki-laki di hari yang sama dengan pemakaman Catherine, istri pertama Henry VIII. Henry yang putus asa menginginkan anak laki-laki kemudian berselingkuh dengan Jane Seymour, salah satu pendamping Anne Boleyn.[3]
Hukuman Mati
Agar dapat menikahi Jane Seymour, Raja Henry VIII mencari cara untuk menyingkirkan Anne Boleyn dengan menuduhnya melakukan perselingkuhan. Di bulan April 1536, Sir Francis Weston, William Brereton, Mark Smeaton, Sir Henry Norris dan adik Anne, Lord Rochford, ditangkap dengan tuduhan memiliki hubungan gelap dengan Ratu Anne Boleyn. Selain itu, Anne juga diperiksa oleh komisi rahasia yang terdiri dari ayahnya sendiri, pamannya, dan Thomas Cromwell. Pada 2 Mei 1536, Anne ditangkap dan dinyatakan bersalah atas tuduhan memiliki hubungan gelap dengan lima pria, termasuk adik laki-lakinya sendiri.[2]
Di dalam persidangan yang dipimpin oleh pamannya sendiri, Duke of Norfolk, Anne dinyatakan bersalah karena perselingkuhan dan melakukan sihir. Dia dipenjara di Menara London. Dari sana, dia digiring ke Menara Hijau (Tower Green) untuk dipenggal dengan pedang. Anne takut dengan kapak sehingga untuk pemenggalan tersebut, didatangkan dua orang Perancis yang ahli dalam mengeksekusi mati dengan pedang.[4]
Pada saat-saat terakhirnya, Anne memberikan pidato yang berisi pujian terhadap Raja Henry VIII yang menyatakan bahwa Raja merupakan seorang yang baik, lembut, dan berdaulat.[2]
Referensi
- ^ Anne Boleyn and the Downfall of Her Family. Richard Bevan - BBC.co.uk - (2012-11-05).
- ^ a b c d e f g History : Anne Boleyn, BBC.co.uk
- ^ Scarisbrick, J. J. (1997). Henry VIII (2 ed.). Yale University Press. ISBN 0-300-07158-2, Halaman 348.
- ^ History Learning Site: Tudor England - Anne Boleyn, Diakses pada 27 September 2013.