Fransiskus Xaverius Sukendar Wignyosumarta
Pastor Fransiskus Xaverius Sukendar Wignyosumarta, Pr (lahir 8 Agustus 1964) adalah Vikaris jenderal Gereja Katolik Roma untuk Keuskupan Agung Semarang.
Pastor Fransiskus Xaverius Sukendar Wignyosumarta, Pr | |
---|---|
Gereja | Gereja Katolik Roma |
Keuskupan | Semarang |
Imamat | |
Tahbisan uskup | 12 Agustus 1992 oleh Mgr. Julius Darmaatmadja |
Informasi pribadi | |
Nama lahir | Sukendar Wignyosumarta |
Lahir | Sengkan, Condongcatur, Depok, Sleman | 8 Agustus 1964
Kewarganegaraan | Indonesia |
Denominasi | Katolik Roma |
Kediaman | Keuskupan Agung Samarinda |
Latar Belakang
Pria yang disapa Romo Kendar menjadi Vikjen Keuskupan Agung Semarang menggantikan Pastor Pius Riana Prapdi yang dipilih Bapa Suci Benediktus XVI sebagai Uskup Ketapang.
Sejak 15 Agustus 2008 hingga 2012, Romo Kendar berkarya sebagai Pastor Kepala Paroki Katedral Santa Perawan Maria Ratu Rosario Suci Randusari, Semarang, Jawa Tengah, sekaligus sebagai Vikaris Episkopalis Semarang dan anggota Kuria KAS.
“Satu minggu sebelum rapat, Uskup Agung Semarang Mgr Johannes Pujasumarta sudah memberitahu saya. Awalnya saya masih berpikir, kenapa bukan romo lain saja? Apakah saya bisa menjalankan tugas sebagai Vikjen? Saya menjadi Vikep saja di luar bayangan. Menjadi Vikjen itu masih awang-awangan bahasa Jawanya,” papar Romo Kendar saat dihubungi HIDUP via telepon.
Romo kelahiran Sleman, DI Yogyakarta, 8 Agustus 1964 ini menambahkan bahwa di tengah keraguannya tersebut, Mgr Puja memberikan semangat dan dorongan. “Akhirnya, saya menerima tugas baru sebagai Vikjen KAS. Saya yakin bahwa saya tidak sendirian. Teman-teman imam dan umat akan membantu saya dalam tugas ini,” tandasnya.
Romo Kendar menerima tahbisan sebagai imam diosesan KAS pada 12 Agustus 1992. Beberapa tugas yang pernah diembannya antara lain: pastor Paroki Santa Maria Assumpta, Klaten, Jawa Tengah (1992-1995), pamong di Seminari Menengah St Petrus Canisius Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah (1995-2003), Pastor Kepala Paroki Santa Perawan Maria di Fatima, Sragen, Jawa Tengah (2003-2008)[1].