Kamus
Subbagian2
Federal Reserve Chairman Ben Bernanke will give opening remarks at The Greater Washington Jump$tart Coalition Financial Literacy event, in Washington DC.
Jenis-jenis Kamus
Berdasarkan penggunaan bahasa
Kamus boleh ditulis dalam satu atau lebih daripada satu bahasa. Dengan itu kamus boleh dibagi menjadi beberapa jenis yaitu:
- Kamus Ekabahasa
Kamus ini hanya menggunakan satu bahasa. Kata-kata(entri) yang dijelaskan dan penjelasannya adalah terdiri daripada bahasa yang sama. Kamus ini mempunyai perbedaan yang jelas dengan kamus dwibahasa kerana penyusunan dibuat berasaskan pembuktian data korpus. Ini bermaksud definisi makna ke atas kata-kata adalah berdasarkan makna yang diberikan dalam contoh kalimat yang mengandung kata-kata berhubungan. Contoh bagi kamus ekabahasa ialah Kamus Besar Bahasa Indonesia (di Indonesia) dan Kamus Dewan di (Malaysia). - Kamus Dwibahasa
Kamus ini menggunakan dua bahasa, yakni kata masukan daripada bahasa yang dikamuskan diberi padanan atau pemerian takrifnya dengan menggunakan bahasa yang lain. Contohnya: Kamus Inggris-Indonesia, Kamus Dwibahasa Oxford Fajar (Inggeris-Melayu;Melayu-Inggeris) - Kamus Aneka Bahasa
Kamus ini sekurang-kurangnya menggunakan tiga bahasa atau lebih.Misalnya, Kata Bahasa Melayu Bahasa Inggris dan Bahasa Mandarin secara serentak. Contoh bagi kamus Aneka bahasa ialah Kamus Melayu-Cina-Inggeris Pelangi susunan Yuen Boon Chan pada tahun 2004.
Berdasarkan isi
Kamus boleh muncul dalam pelbagai isi. Ini adalah karena kamus diterbitkan dengan tujuan memenuhi keperluan gologan tertentu. Contohnya, golongan pelajar sekolah memerlukan kamus berukuran kecil untuk memudahkan mereka membawa kamus ke sekolah.Secara umumnya kamus boleh dibagi kepada 3 jenis ukuran:
- Kamus Mini
Pada zaman sekarang sebenarnya susah untuk menjumpai kamus ini.Ia juga dikenali sebagai kamus saku karena ia dapat disimpan dalam saku. Tebalnya kurang daripada 2 cm. - Kamus Kecil
Kamus berukuran kecil yang biasa dijumpai. Ia merupakan kamus yang mudah dibawa.Kamus Dwibahasa Oxford Fajar (Inggeris-Melayu;Melayu-Inggeris) - Kamus Besar
Kamus ini memuatkan segala leksikal yang terdapat dalam satu bahsaa. Setiap perkataannya dijelaskan maksud secara lengkap.Biasanya ukurannya besar dan tidak sesuai untuk dibawa ke sana sini.Contohnya Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Kamus Istimewa
Kamus istimewa merujuk kepada kamus yang mempunyai fungsi yang khusus. Contohnya:
- Kamus istilah
Entri dalam kamus ini adalah terdiri daripada istilah khusus bagi bidang tertentu. Fungsinya adalah untuk kegunaan ilmiah. Contohnya ialah Kamus Istilah Fiqh - Kamus Etimologi
Kamus yang menerangkan asal usul sesuatu perkataan dan maksud asalnya. - Kamus Tesaurus (perkataan searti)
Kamus yang menerangkan maksud sesuatu perkataan dengan memberikan kata-kata searti saja. Kamus ini adalah untuk membantu para penulis untuk meragamkan penggunaan diksi. Contohnya, Tesaurus Bahasa Indonesia - Kamus peribahasa/simpulan bahasa
Kamus yang menerangkan maksud sesuatu peribahasa/simpulan bahasa. Selain daripada digunakan sebagai rujukan, kamus ini juga sesuai untuk dibaca dengan tujuan keindahan. - Kamus Kata Nama Khas
Kamus yang hanya menyimpan kata nama khas seperti nama tempat, nama tokoh, dan juga nama bagi institusi. Tujuannya adalah untuk menyediakan rujukan bagi nama-nama ini. - Kamus Terjemahan
Kamus yang menyedia kata searti bahasa asing untuk satu bahasa sasaran. Kegunaannya adalah untuk membantu para penerjemah.
Cara Untuk Menyusun Kamus
Penyusunan kamus merupakan suatu pekerjaan yang berat. Biasanya ia dilakukan secara bertahap dan merupakan pekerjaan bersama (team work). Secara umumnya penyusunan kamus akan melalui prosedur seperti di bawah.
- Perancangan
- Pembinaan Data Korpus
- Pengisihan dan Pengabjadan Data
- Pengolahan Data
- Pemerian Makna
Perancangan
Pada peringkat ini, penyusun kamus harus menentukan pekara seperti di bawah:
- Tujuan Penyusunan Kamus
- Pendekatan Kerja
Selepas itu, penyusun kamus akan mulai mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan seperti pasukan penyusunnya, modal, komputer dan peralatan yang lain.
Pembinaan Data korpus
Hanya kata-kata yang pernah digunakan oleh masyarakat akan dimasukkan ke dalam kamus. Maka dengan itu, pasukan penyusun kamus akan membaca sejumlah karya untuk mendapatkan kata-kata kutipan yang akan dimasukkan ke dalam kamus nanti. Kata-kata ini akan direkamkan ke dalam kartu, satu kata satu kartu, dan kartu-kartu ini disusun mengikut urutan abjad. Semua kata-kata yang pernah muncul dalam karya yang terbaca akan direkam. Perkerjaan ini merupakan pekerjaan yang berat, tetapi pada zaman sekarang ia banyak di bantu oleh komputer.
Pengisihan dan Pengabjadan Data
Prosedur ini merupakan satu kemestian. Setiap kata yang telah dirakam akan disusun menurut abjad. Sekiranya tidak, maka data-data adalah sesuatu yang tidak berguna karena untuk mencari sesuatu perkataan dalam keadaan ini adalah tidak mungkin. Secara manual, kerja ini boleh dilakukan dengan merekamkan kata-kata kutipan di dalam kartu, satu kata satu kartu, supaya kata-kata ini boleh dialih dan disusun dalam urutan. Selepas itu kartu-kartu ini akan disimpan dalam katalog.
Pengolahan Data
Setelah kata-kata sudah dikumpul dan siap diabjadkan, maka data ini harus dianalisis. Pada peringkat ini penyusun kamus akan mengklasifikasikan kata-kata ini kepada:
- Kata-kata yang lewah (tak perlu)
- Kata-kata baru
- Kata-kata neologisme (Kata-kata baru yang jarang digunakan)
- Kata-kata yang mengalami perubahan makna
Selepas itu, penyusun kamus akan membuangkan kata-kata yang lewah, mendokumentasikan kata-kata neologisme, dan seterusnya mengambil kata-kata baru dan kata-kata yang mengalami perubahan makna ke peringkat "pemerian makna"
Pemerian Makna
Pemerian makna bermaksud menjelaskan makna sesuatu perkataan. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan ilmu semantik dan pragmatik. Penyusun kamus boleh menggunakan pelbagai bahan rujukan seperti kamus yang sudah ada, daftar istilah dan sebagainya untuk mencari maksud sesuatu perkataan.
Sejarah
Perkamusan di Indonesia
Menurut catatan karya leksikografi tertua dalam sejarah studi bahasa di Indonesia adalah daftar kata Cina-Melayu pada awal abad ke-15. Daftar ini berisi 500 lema. Ada pula Daftar kata Italia-Melayu yang disusun oleh Pigafetta pada tahun 1522. Kamus tertua dalam sejarah bahasa Melayu adalah Spraeck ende woord-boek, Inde Malaysche ende Madagaskarsche Talen met vele Arabische ende Turcsche Woorden karya Frederick de Houtman yang diterbitkan pada tahun 1603. Kamus bahasa Jawa tertua adalah Lexicon Javanum (1706) yang sekarang tersimpan di Vatikan. Kamus bahasa Sunda baru ditulis oleh A. de Wilde pada 1841, dengan judul Nederduitsch-Maleisch en Soendasch Woordenboek. Kamus-kamus yang ditulis oleh para ahli bahasa asing tersebut biasanya terbatas pada kamus dwibahasa (bahasa asing-bahasa di Indonesia ataupun sebaliknya).
Kamus ekabahasa pertama di Indonesia merupakan kamus bahasa Melayu yang ditulis oleh Raja Ali Haji, berjudul Kitab Pengetahuan Bahasa, yaitu Kamus Loghat Melayu-Johor-Pahang-Riau-Lingga penggal yang pertama. Kamus ini diperkirakan terbit pada abad ke-19. Kitab Pengetahuan Bahasa sebenarnya bukan kamus murni, namun merupakan kamus ensiklopedis untuk keperluan pelajar.
Pada tahun 1930 terbit kamus bahasa Jawa Baoesastra Djawa karangan W.J.S Poerwadarminta, C.S. Hardjasoedarma, dan J.C. Poedjasoedira. Boesastra Djawa merupakan kamus ekabahasa, seperti juga Kamoes Bahasa Soenda (1948) karangan R. Satjadibrata.
Setelah kemerdekaan penerbitan kamus di Indonesia menjadi lebih merebak. Pusat Bahasa merupakan penerbit utama kamus Bahasa Indonesia berukuran besar. Selain itu Pusat Bahasa turut pula menerbitkan puluhan kamus bahasa daerah.
Kamus besar terbitan Pusat Bahasa pertama adalah Kamus Umum Bahasa Indonesia (1952) yang diselenggarakan oleh W.J.S. Poerwadarminta. Edisi kelima terbit pada tahun 1976. Kemudian pada tahun 1988 terbit Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksudkan sebagai kamus baku untuk bahasa Indonesia. Kamus ini merupakan hasil karya tim, dengan pemimpin redaksi Sri Sukesi Adiwimarta dan Adi Sunaryo, dan penyelia Anton M. Moeliono. Edisi ketiga Kamus Besar Bahasa Indonesia diterbitkan pada tahun 2002. Kamus edisi ketiga ini memuat sekitar 78.000 lema.
Selain Pusat Bahasa berbagai pihak lain turut pula menyelenggarakan kamus bahasa Indonesia. Kamus besar Bahasa Indonesia yang patut disebut di sini adalah Kamus Indonesia oleh E. St. Harahap (cetakan ke-9, 1951), Kamus Besar Bahasa Indonesia (1951), oleh Hassan Noel Arifin, Kamus Moderen Bahasa Indonesia (1954) oleh Sutan Muhammad Zain.
Referensi
- Ibrahim bin Ahmad. 2002. Perkamusan Melayu:Suatu Pengenalan. Kuala Lumpur. Dewan Bahasa dan Pustaka.
- Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka
Lihat juga
Pranala luar
- Kamus Komputer dan Istilah Teknologi Informasi
- Penterjemahan Mesin Inggris-Indonesia / Indonesia-Inggris
- Kamus asas BM A-E
- Kamus Inggeris-Melayu-Mandarin
- Kamus Melayu-Mandarin
- Kamus interaktif Inggris-Melayu
- Kamus Internet/Chat/Komputer
- Atrinia.Com - Kamus on the Fly Kamus Inggris-Indonesia-Jepang
- Indict - Kamus offline Aplikasi kamus Inggris-Indonesia-Inggris
- Sederet.com - Kamus online Online kamus Inggris-Indonesia-Inggris
- IndoDic E-Kamus Online Dictionary Online kamus Inggris-Indonesia-Inggris
- Kamus Singkatan Indonesia Kumpulan Istilah Gaul Lucu Indonesia