Tape adalah sejenis penganan yang dihasilkan dari proses peragian (fermentasi). Tape bisa dibuat dari singkong (ubi kayu) dan hasilnya dinamakan "tape singkong". Bila dibuat dari ketan hitam maupun ketan putih, hasilnya dinamakan "tape pulut" atau "tape ketan".

Pembuatan tape memerlukan kecermatan dan kebersihan yang tinggi agar singkong atau ketan dapat menjadi lunak karena proses fermentasi yang baik. Ragi adalah bibit jamur yang digunakan untuk membuat tape. Agar pembuatan tape berhasil dengan baik alat-alat dan bahan-bahan harus bersih, terutama dari lemak atau minyak. Alat-alat yang berminyak jika digunakan untuk mengolah pembuatan tape bisa menyebabkan kegagalan fermentasi. Air juga harus bersih. Menggunakan air hujan juga bisa menyebabkan gagal fermentasi.

Selain dimakan langsung, tape juga enak dijadikan olahan lain atau dicampur dengan makanan atau minuman lain. Seperti tape pulut sangat enak untuk campuran cendol atau es campur, bisa juga diolah kembali menjadi wajik atau dodol. Sedangkan tape singkong selain bisa dijadikan campuran cendol, es campur atau es doger, bisa juga dibuat makanan gorengan rondo royal (tape goreng), colenak, dll.

Cara membuat tape

Tape singkong

Bahan:

  • Singkong 5 kg
  • Ragi 5 butir

Cara pembuatan:

  1. Singkong dipotong-potong ukuran sedang, kupas dan cuci bersih.
  2. Kukus sebentar sampai agak empuk, jangan sampai mekar. Angkat dan biarkan agak dingin.
  3. Haluskan/hancurkan ragi tape (biasanya ragi tape berbentuk bola putih sebesar baso, atau lebih kecil lagi, dan dijual dalam plastik kecil berisi 3-4 bola ragi).
  4. Taburkan secara merata ke seluruh permukaan singkong. Tutup dengan daun pisang (atau pembungkus plastik yang dilubangi di beberapa tempat dan tutup dengan kain serbet).
  5. Simpan di tempat hangat selama 1-2 hari sampai singkong menjadi empuk.

Tape ketan

Bahan:

  • Beras ketan 1000 g
  • Ragi tape 2 butir
  • Daun kayu manis secukupnya

Cara pembuatan:

  1. Beras ketan direndam selama 4 jam.
  2. Daun kayu manis diekstrak dengan menambahkan air, terus disaring.
  3. Selanjutnya beras ketan yang telah direndam, dikukus sampai setengah matang, lalu diangkat.
  4. Ke dalam beras ketan yang telah setengah matang ditambahkan cairan kayu manis sebagai pewarna hijau. Campuran tersebut diaduk di dalam waskom agar warnanya merata.
  5. Campuran itu dikukus kembali sampai matang kira-kira selama 30 menit.
  6. Setelah matang campuran diangkat, lalu didinginkan di atas nyiru, kemudian diberi ragi yang telah dihaluskan terlebih dahulu, diaduk sampai merata.
  7. Campuran dibungkus dengan plastik atau daun pisang secara rapat (biasanya dalam bungkusan tersebut ditambahkan bawang merah dan cabai dengan maksud agar tapenya bisa jadi atau tidak rusak), lalu disimpan selama 2-3 hari (difermentasikan). Sesudah itu, tape siap untuk dikonsumsi.

Lihat pula

</gallery> </gallery> </gallery>

Pranala luar