Benny Soebardja
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Kiprah Benny Soebardja di kancah musik tanah air bermula dari sebuah group bernama The Peels. Aktivitas bermusik “The Peels” tidaklah panjang,namun demikian group ini telah menjadi bagian penting perkembangan musik Indonesia yang mampu menembus negeri tetangga, yaitu Singapura dan Malaysia. “The Peels” pertama kali didirikan tahun 1966 oleh Benny Soebardja bersama Gumilang Kentjana Putra, Budhi Sukma Garna (Buce) dan Dedy Budhiman Garna. Keahlian bermusik mereka diekspresikan dari panggung ke panggung dikawasan Jawa Barat.
Sementara itu, kiprah mereka di negara tetangga Singapura bermula ketika para personil “The Peels” berlibur di negeri Singa itu pada tahun 1967. Dalam masa liburan itu mereka diundang tampil dalam pertunjukkan musik bertajuk “Panggung Negara”. Penampilannya yang menawan memikat penonton di Singapura, sehingga mereka tidak saja tampil di pertunjukkan “Panggung Negara”, tetapi tampil pula di ajang lain diantaranya di Wisma House, National Theatre, “Hotel Singapura Intercontinental”, bahkan tampil di TV dan Radio Singapura. Karena kesuksesan pertunjukkannya itu, “The Peels” pun ditawari untuk rekaman, maka meluncurlah sebuah album dengan bintang tamu “Karliana Kartasa G” berjudul The Peels By Public Demand in Singapore. Album yang direkam dalam format piringan hitam itu, kini menjadi salah satu bukti bahwa jaman dulupun group Indonesia telah berkiprah di luar negeri atau istilahnya Go International. Sangat disayangkan untuk saat ini melacak keberadaan album tersebut di Indonesia sangat sulit, kalaupun ada tentunya hanya beberapa orang kolektor saja yang memiliki album itu.
Di tahun 1967, seorang personil masuk menambah formasi The Peels, yaitu “Soman Loebis”. Masuknya dia telah membawa warna baru bagi The Peels dengan bertambahnya genre musik yang dibawakan, tidak hanya pop tetapi juga rock dan Psychedelic. Dengan formasi terbarunya yang menjadi 5 orang ini, The Peels dikontrak secara permanen oleh management restoran Sea Dragon sebuah floating restoran (restoran terapung/diatas kapal). Lagu-lagu yang dibawakan pada saat mengisi acara di restoran itu adalah lagu-lagu milik The Beatles, John Mayall and Bluesbreaker, Jimi Hendrix serta lagu milik group-group psychedelic. Aktivitas bermusik The Peels juga merambah Kualalumpur, Malaysia. Di Hotel Eldorado Night Club mereka sempat melakukan pertunjukkan, namun tidak lama karena ada pertikaian rasial saat itu sehingga memaksa The Peels hengkang dari negara itu dan kembali lagi ke Singapura.
Jenuh dengan petualangan di negeri seberang, tahun 1968 The Peels pulang ke tanah air dan melakukan sejumlah konser di beberapa kota besar seperti Makasar, Palembang, Semarang, Yogyakarta, Surabaya dan tentunya Bandung. Lagu-lagu cover version milik group luar masih sering dibawakan dalam setiap pertunjukkannya. Namun sayang karena perbedaan “visi”, The Peels bubar tahun 1969.
Benny Soebardja (vokal, gitar) dan Soman Loebis (keyboard) kemudian mengibarkan Sharkmove, sedangkan personil The Peels lainnya meninggalkan dunia musik. Selain Benny Soebardja dan Soman Loebis personil Sharkmove adalah “Bhagu Ramchand” (vokal), “Sammy Zakaria” (drum) dan “Janto Diablo” (bass). Setahun kemudian (1970) direlease album perdana “Ghede Chokras”. Corak musik Sharkmove adalah musik rock dengan sentuhan progressive yang kental. Warna musik progressive sangat kentara di lagu “My Life”. Lagu berdurasi 9 menit ini kaya dengan chord-chord yang menawan. Dibuka dengan petikan gitar dan bass dengan sentuhan yang penuh magis, menyusul kemudian suara flute mengalun penuh emosi berbarengan dengan masuknya vokal Benny Soebardja yang jernih disusul drum dengan tempo sedang dibarengi suara keyboard yang liar. Tempo lagu perlahan-lahan meninggi dan musik pun semakin keras sampai pertengahan lagu dan kembali menjadi mid tempo pada akhir lagu sampai selesai. Lagu My Life tidak saja lagu terbaik di album Sharkmove Ghede Chokras, tetapi juga salah satu lagu rock Indonesia terbaik hingga saat ini. [butuh rujukan]