Balai Bini
Balai Bini adalah salah satu rumah tradisonal suku Banjar (rumah Banjar) di Kalimantan Selatan. Tubuh bangunan induk memakai atap perisai (bahasa Banjar : atap gajah), sedangkan sayap bangunan (anjung) memakai atap sengkuap/lessenaardak ( Bahasa Banjar : atap pisang sasikat).
Tipe 1 (Syamsiar Seman)
Menurut Tim Muskala Depdikbud Kalsel yang pernah mengadakan penelitian rumah Cacak Burung menyatakan bahwa :
- Atap merupakan atap jurai
- Atap sindang langit di kedua anjung
- Pamedangan disambung dengan atap pisang sasikat
- Pamedangan ditutup dengan Kandang Rasi
- Paluaran menggunakan tataban
Jadi dapat diambil kesimpulan ciri-cirinya :
- Tubuh bangunan induk memakai atap perisai (bahasa Banjar : atap gajah) yang menutupi serambi pamedangan.
- Pada Surambi Sambutan terdapat 4 buah pilar yang menyangga emper depan (bahasa Banjar : karbil) yang memakai atap sengkuap yang disebut atap sindang langit.
- Pada dinding depan (Tawing Hadapan) terdapat 1 Lawang Hadapan (pintu masuk), di antara pintu masuk terdapat jendela sebelah kanan dan kiri.
- Serambi pamedangan (teras) menggunakan pagar Kandang Rasi.
- Sayap bangunan (anjung) memakai atap sengkuap/zaldedaak ( atap pisang sasikat) seperti pada rumah Bubungan Tinggi.
Keterangan :
- Kadang-kadang 4 (empat) buah pilar penyangga emper depan (karbil) diganti model konsol.
- Bagian atas teras (serambi Pamedangan) kadang-kadang memakai bentuk lengkung (gerbang).
- Kadang-kadang tedapat 3 (tiga) buah pintu masuk karena 2 (dua) buah jendela diganti menjadi pintu juga.
- Kadang-kadang Surambi Sambutan (teras emper) juga menggunakan pagar Kandang Rasi.
Tipe 2
Dari literatur diperoleh keterangan rumah adat Balai Bini beratap seperti joglo dengan tambahan atap sindang langit untuk atap surambinya (1).
Kalau diperhatikan ini Balai Bini Tipe 2 merupakan pengembangan Balai Bini Tipe 1 dimana terjadi perluasan dinding dari anjung ke arah depan sedangkan serambi pamedangan tambah melebar ke kiri dan kanan sehingga membentuk bangunan atap joglo/limas (bahasa Jawa : limasan lawakan).
Ciri-cirinya :
- Atap bangunan memakai atap perisai/atap limas yang menyerupai joglo yang menutupi serambi pamedangan.
- Terdapat 6 buah pilar yang menyangga emper depan (bahasa Banjar : karbil) yang memakai atap sengkuap (atap sindang langit) pada serambi sambutan.
- Pada dinding depan (Tawing Hadapan) terdapat 1 Lawang Hadapan (pintu masuk), di antara pintu masuk terdapat jendela sebelah kanan dan kiri.
- Serambi pamedangan (teras) menggunakan pagar Kandang Rasi.
- Perluasan dinding anjung ke arah depan serambi pamedangan sehingga membentuk bangunan dengan atap joglo/limas (bahasa Jawa : limasan lawakan).
Contoh Bangunan Balai Bini Tipe 2 yang modern adalah "Gedung Wanita" di Jl. Hasan Basry, kawasan Kayutangi, Banjarmasin.
Rujukan
- Tim Depdikbud, Rumah Adat Banjar dan Ragam Hiasnya, Proyek Rehabilitasi dan Perlusan Museum Kalsel, Depdikbud, 1977/1978.
- Azan, Seminar Tata Ruang dan Karakteristik Rumah Tradisional Suku Banjar di Kalimantan Selatan, Jurusan Arsitektur Universitas Diponegoro, Juni 1994.