Pusat Penelitian Kelapa Sawit

fasilitas di Medan, Indonesia

Pusat Penelitian Kelapa Sawit/Indonesian Oil Palm Research Institute (PPKS/IOPRI)

A. Pendahuluan

Pusat Penelitian Kelapa Sawit/Indonesian Oil Palm Research Institute (PPKS/IOPRI) terdapat di Kota Medan yang merupakan Ibu Kota dari Provinsi Sumatera Utara. Tepatnya terletak di Jl. Brigjend Katamso No. 51 Kampung Baru.

B. Organisasi

Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) merupakan bagian dari PT. RPN (Riset Perkebunan Nusantara) yang merupakan peubahan dari Lembaga Riset Perkebunan Indonesia (LRPI). Dalam menjalankan kegiatannya, dilihat dari organigram PT. RPN maka PPKS dipimpin oleh seorang direktur yang bertanggung jawab langsung kepada Dirut PT. RPN. Dalam melaksanakan tugas kesehariannya, Direktur PPKS dibantu oleh :

1. Kepala Bidang Penelitian.

2. Kepala Biro Umum dan SDM.

3. Kepala Bidang Usaha.

4. Kepala Satuan Usaha Strategis Bahan Tanaman.

5. Kepala Urusan SPI.

Dimana setiap kepala yang membantu Direktur PPKS diperbantukan pula kepada mereka kepala urusan (kaur) dan penanggung jawab (penjab) sehingga dalam kesehariannya PPKS dapat berjalan dengan stabil dan profesional.

C. Riwayat

Tiada sesuatu itu ada tanpa sejarah yang melatarbelakanginya. Demikian juga dengan PPKS yang tidak saja bersejarah dari segi nilai guna keberadaannya di dunia perkebunan Indonesia tapi juga dari segi dimana tiang telah dipancang semenjak tahun 1916. Keberadaan PPKS pada masa sekarang ini tidak dapat lepas dari untaian sejarah perjalanan Bangsa Indonesia khususnya di Sumatera Utara. Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) di Medan diawali dengan keberadaan perusahaan perkebunan yang dimiliki tidak saja oleh Bangsa Belanda tetapi juga oleh bangsa asing lainnya. Pada awal berdirinya PPKS dikenal dengan nama Algemeen Proefstation der A. V. R. O. S. (A. P. A.) yang dapat diartikan dalam Bahasa Indonesia sebagai Tempat Penelitian Umum Milik A. V. R. O. S. Algemeen Proefstation der A. V. R. O. S. merupakan pusat penelitian yang didirikan dan dimiliki oleh Algemeene Vereeniging van Rubberplanters ter Oostkust van Sumatra (A. V. R. O. S.) dapat diartikan sebagai Perkumpulan Pengusaha Perkebunan Karet Di Pantai Timur Sumatra.

Pusat penelitian ini didirikan pada tahun 1916, diarsiteki oleh G. H. Mulder, dan terletak di Kampung Baru. Kampung Baru pada masa awal didirikannya A. P. A. merupakan satu wilayah di Selatan Kota Medan sekitar 4-6 kilometer ke arah Deli Tua (Two Rivers). Lahan tempat didirikannya A. P. A. merupakan bagian kecil dari lahan bekas Konsesi Polonia. Konsesi Polonia pada awalnya merupakan milik seorang Polandia bernama L. Michalsky yang memperoleh hak konsesinya pada tahun 1869. Lahan Konsesi Polonia diperkirakan seluas 11.000 bouw (1 bouw = ± 0,74 ha). Kata Polonia merupakan Bahasa Latin dari Polandia. Di lahan konsesi ini Michalsky menanaminya dengan tembakau dan pohon kelapa, yang dibantu oleh para pekerjanya terdiri dari 7 orang Tandil, 218 orang Cina, 14 orang Keling dan 1 orang Jawa. Tetapi pada tahun 1890 Konsesi Polonia beralih kepada Deli Maatschappij.

Pada masa Jepang (1942-1945) A. P. A. diganti menjadi Gunseibu Medan Nogyo Kenkyusyo. Hingga memasuki masa kemerdekaan mulai dilakukan proses Nasionalisasi terhadap semua milik penjajah. Tidak lepas pula Nasionalisasi terhadap A. V. R. O. S. secara langsung memberikan pengaruh terhadap A. P. A. Dalam proses Nasionalisasi ini A. V. R. O. S. pada tahun 1958 berganti nama menjadi Gabungan Pengusaha Perkebunan Sumatera Utara/Sumatera Planters Association (GAPPERSU/SPA) sesuai dengan Penetepan Menteri Kehakiman No. J.A.5/35/9 tanggal 10 April 1958. Peubahan ini menyebabkan A. P. A. juga berganti nama menjadi Balai Penelitian GAPPERSU atau dikenal dengan RISPA (Research Insitute of the Sumatera Planters Association). Pada tahun 1963 dimulai proses likuidasi GAPPERSU menjadi Gabungan Perusahaan Sejenis Perkebunan Tjabang Di Medan (GPS-Tjabang Di Medan) sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian dan Agraria No. SK/8/PA/1963 tanggal 14 Januari 1963. Adapun GPS-Tjabang Di Medan beralamat di Medan Jl. Pemuda No. 2. Penyerahan ini ditindak lanjuti dengan surat dari Menteri Pertanian dan Agraria (Sadjarwo SH.) No. P. 655/Kab. A/675a/63 tanggal 14 Desember 1963 tentang Likuidasi GAPPERSU, yang menerangkan agar selaluruh kekayaan eks-GAPPERSU diserahkan kepada Pemerintah melalui Departemen Pertanian dan Agraria untuk kemudian dipergunakan penyelenggaraan penelitian(research).

Sebagai tindak lanjut maka pada tanggal 7 Januari 1964 telah dilakukan serah terima. Selanjutnya pada tanggal 20 Mei 1964 di Jakarta telah dibuat Surat Keputusan oleh Menteri Pertanian dan Agraria dengan No. SK.168/M.P.A./1964 untuk meyerahkan pengurusan sehari-hari Balai Penyelidikan RISPA di Medan kepada Gabungan Perusahaan Sedjenis Perkebunan Pusat (GPS-PP). Penyerahan ini menandai bahwa untuk selanjutnya GPS-PP bertanggung jawab kepada Menteri melalui Dewan Pengurus Dana-dana Penelitian dan Pemakaian Hasil-hasil Perkebunan. Sehingga masih melalui Menteri Pertanian dan Agraria dengan No. SK.168/M.P.A./1964 diketahui bahwa GPS-PP dan Dewan Pengurus Dana-dana Penelitian dan Pemakaian Hasil-hasil Perkebunan diwajibkan untuk menanggung membiayai balai penyelidikan :

1. Balai Penyelidikan Perkebunan Besar di Bogor.

2. Balai Penyelidikan Perkebunan Besar di Jember.

3. Balai Penyelidikan dan Pemakaian Karet di Bogor.

4. Balai Penyelidikan RISPA di Medan.

Sejarah perjalanan Balai Penyelidikan RISPA terus berlanjut dengan keluarnya Surat Keputusan Menteri Perkebunan. Melalui surat keputusan No. Sk.87/Men.Perk./1965 tanggal 25 Juni 1965 yang menyerahkan kepengurusan Balai Penyelidikan RISPA kepada Yayasan Dana Penelitian dan Pendidikan Perkebunan Departemen Perkebunan. Ditindak lanjuti oleh GPS-PP dengan penyerahan kepengurusan Balai Penyelidikan RISPA kepada Pembantu Menteri Perkebunan bidang Teknik dan Teknologi Produksi selaku wakil dari Departemen Perkebunan. Serah terima ini tertuang di dalam Surat Serah Terima No. 249/PM/TP/’65. Kemudian dilanjutkan serah terima melalui Surat Serah Terima No. 265/PM/TP/’65 tanggal 24-11-1965 antara Pembantu Menteri Perkebunan bidang Teknik dan Teknologi Produksi selaku wakil dari Departemen Perkebunan kepada Yayasan Dana Penelitian dan Pendidikan Perkebunan Departemen Perkebunan. Melalui rangkaian serah terima yang telah dilalui maka mulai 1 Januari 1966 telah disahkan pemisahan Balai Penyelidikan RISPA dari GPS-Perkebunan Tjabang Medan yang dilaksanakan pada tanggal 27 Januari 1966.

Pada tahun 1968, sesuai dengan keputusan Mentan RI No.353/Kpts/OP/12/1968 tanggal 20 Desember 1968 maka Balai Penyelidikan RISPA berubah menjadi Balai Penelitian Perkebunan Medan (BPPM) dengan pembinaan dan pembiayaannya diserahkan kepada Direksi PN Perkebunan I s/d IX. Pada tahun 1971, pembinaan Balai Penelitian Perkebunan Medan diserahkan kepada Dewan Pembina Balai Penelitian Perkebunan dan mendapat dana dari Cess sesuai dengan surat keputusan Mentan RI No. 503/Kpts/OP/12/1971 tanggal 5 Desember 1971. Sejak April 1976 BPPM mendapat biaya dari APBN dan mulai tahun 1978 berdasarkan surat keputusan Menteri Pertanian RI No. 133/Kpts/OP/3/1978, pembinaan BPPM diserahkan kepada Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian RI. Pada bulan November 1987 telah dibentuk Asosiasi Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Indonesia (AP3I) di Jakarta. Sehingga pembinaan Balai-balai Penelitian Perkebunan termasuk BPPM ditempatkan di bawah koordinasi AP3I.

Berdasarkan surat keputusan Ketua DPH-AP31 No.084/Kpts/DPH/XII/1992 tanggal 24 Desember 1992 maka ditetapkan nama Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) yang merupakan gabungan dari 3 lembaga penelitian, yaitu Pusat Penelitian Perkebunan (Puslitbun) Medan, Puslitbun Marihat, dan Puslitbun Bandar Kuala. Pusat Penelitian Kelapa Sawit berada dalam koordinasi Lembaga Riset Perkebunan Indonesia (LRPI), Asosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia yang anggotanya terdiri dari:

1. PT. Perkebunan Nusantara dan

2. PT. Rajawali Nusantara Indonesia.

Sedangkan dalam melaksanakan kegiatannya, PPKS dibina oleh Dewan Penyantun LRPI yang beranggotakan :

1. Direktur Jenderal Perkebunan,

2. Kepala Badan Litbang Pertanian,

3. Deputi Menteri Negara BUMN Bidang Agro Industri, Kehutanan, Kertas, Percetakan dan Penerbitan, dan

4. Direktur Jenderal Industri Kimia, Agro dan Hasil Hutan.

Selanjutnya Menteri Pertanian RI melalui surat No. 199/TU.210/M/9/2009 mendukung perubahan status LRPI menjadi PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN). PT RPN adalah sebuah perusahaan riset dan pengembangan anak perusahaan BUMN Perkebunan (PTP Nusantara I s/d XIV dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)). Walaupun dengan status perseroan, PT RPN tetap memberikan pelayanan jasa teknologi dan produk perkebunan, untuk kemajuan agribisnis perkebunan Indonesia, baik yang dikelola perkebunan rakyat maupun perkebunan besar. Sehingga dapat diketahui bahwa pada saat ini (2013) PPKS bertanggung jawab langsung kepada Dirut PT. RPN.

D. Daftar Direktur

ALGEMEENE PROEFSTATION DER A. V. R. O. S. (A. P. A.) 1917 – 1958

RESEARCH INSTITUTE FOR SUMATRA PLANTERS ASSOCIATION (RISPA) 1958 – 1968

BALAI PENELITIAN PERKEBUNAN MEDAN (BPPM) 1968 – 1987

PUSAT PENELITIAN PERKEBUNAN MEDAN (PUSLITBUN MEDAN) 1987 – 1992

PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT (PPKS) 1993 – saat ini

1917-1923  : Dr. A. A. L. Rutgers Direktur A. P. A.

17 Mei 1919 diangkat Ir. Jhr. F. C. Van Heum sebagai acting direktur.

1923-1927  : Dr. A. W. K. de Jong Direktur A. P. A.

1927-1943  : Dr. A. d’ Angremond Direktur A. P. A.

meninggal dunia pada tanggal 25 Juni 1945 di Siringo-ringo.

1942-1945  : Masa Jepang, nama A. P. A. diubah menjadi Gunseibu Medan Nogyo Kenkyusyo, yang secara berurutan dipimpin oleh

: Kapitein Ono

Yamagishi

Goja

1945-1947  : Diduduki oleh pasukan Belanda

1948-1952  : Dr. W. F. van Hell Direktur A. P. A.

1952-1958  : Ir. Vincent Schmidt Direktur A. P. A./RISPA

1958 - 1965  : Prof. Ir. Tan Hong Tong Direktur RISPA

Direktur muda Ir. Shatar Lubis

1966  : Ir. V. Hardjito Caretaker Direktur RISPA

1967  : Prof. Ir. Tan Hong Tong Direktur RISPA

1968 – 1975  : Dr. Ir. Rachmat Soebiapradja Direktur BPPM

1975 – 1978  : Ir. Sadikin Soemintawikarta Direktur BPPM

1978 – 1982  : Ir. V. Hardjito Direktur BPPM

1982 – 1989  : Dr. Ir. Soepadiyo Mangoensoekarjo Direktur BPPM/Puslitbun Medan

1989 – 1993  : Dr. Kabul Pamin Direktur Puslitbun Medan/PPKS

1993 – 1996  : Ir. H. Adlin U. Lubis Direktur PPKS

1996 – 2000  : Dr. Kabul Pamin Direktur PPKS

2000 – 2004  : Dr. Ir. Z. Poeloengan Direktur PPKS

2004  : Dr. Ir. Soekirman Caretaker Direktur PPKS

2005 –  : Dr. Ir. Witjaksana Darmosarkoro Direktur PPKS

Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) adalah lembaga di bawah PT Riset Perkebunan Nusantara yang melakukan penelitian dan pengembangan perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Lembaga ini berpusat di Marihat, Sumatera Utara. Pada tahun 2011 PPKS menjadi satu-satunya lembaga riset unggulan menurut Kemenristek Indonesia[1].


Referensi

- De Overjarige Cultures Ter Oostkust Van Sumatra In Woord En Beeld. - Indonesia, Arsip Nasional Republik Indonesia. Salinan surat Departemen Pertanian dan Agraria Republik Indonesia No. P.655/Kab.A/675a/63. Jakarta. 1963. - Indonesia, Arsip Nasional Republik Indonesia. Salinan surat Dewan Pengurus GPS-Tjabang Medan No. 73/1966. Medan. 1966. - Indonesia, Arsip Nasional Republik Indonesia. Salinan surat GPS-PP No. G.680/L.22. Jakarta 1964. - Indonesia, Arsip Nasional Republik Indonesia. Salinan Surat Kementerian Dalam Negeri kepada Gubernur Sumatera Utara No. 12/4/16 tentang Pembagian Tanah Bekas Konsesi Sumatera Timur Kepada Rakyat. Jakarta. 1952. - Indonesia, Arsip Nasional Republik Indonesia. Salinan Surat Keputusan Menteri Pertanian dan Agraria Republik Indonesia No. SK.168/M.P.A./1964. Jakarta. 1964. - Indonesia, Arsip Nasional Republik Indonesia. Salinan Surat Keputusan Departemen Perkebunan Republik Indonesia No. S. K. 87/MEN.PERK/1965. Jakarta. 1965. - Indonesia, Arsip Nasional Republik Indonesia. Salinan Surat Keputusan Menteri Perkebunan Republik Indonesia No. 6/Men.Perk./1966. Jakarta. 1966. - Indonesia, Arsip Nasional Republik Indonesia. Salinan Surat Serah Terima No. 249/PM/TP/’65. Jakarta. 1965. - Indonesia, Arsip Nasional Republik Indonesia. Salinan Surat Serah Terima No. 265/PM/TP/’65. Jakarta. 1965. - Indonesia, Profil Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Medan, 2009. - Koleksi Foto Perpustakaan Digital KITLV. Leiden, Belanda. - N. V. Deli Maatschappij. Gedenkschrift Bij Gelegenheid Van Het Zestigjarig Bestaan Aansluitende Bij Het Gedekboek Van 1 November 1919. Amsterdam, Belanda. 1929. - MEDEDEELINGEN Van het Algemeen Proefstation der AVROS Algemeene Serie No. 62. 1941-1948. H. V. Medanse, Medan - Jaarverslag Algemeene Vereeniging van Rubberplanters ter Oostkust van Sumatra 1 JULI 1916—ULT. JUNI 1917. Varekamp, Medan. - MEDEDEELINGEN Van het Algemeen Proefstation der AVROS Algemeene Serie No. 16. 1 Juli 1922— 30 Juli 1923. Rurgrok & Co, Batavia. - MEDEDEELINGEN Van het Algemeen Proefstation der AVROS Algemeene Serie No. 34. 1 Juli 1927— 30 Juni 1928. Varekamp, Medan


  1. ^ Hanya Ada Satu Pusat Unggulan. Kompas. Edisi 21 Desember 2011. Diakses 3 Januari 2012.

Pranala luar