Ibrani 6
Ibrani 6 (disingkat Ibr 6) adalah bagian dari Surat kepada Orang Ibrani dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.[1][2] Tidak diketahui pengarangnya, selain dari informasi bahwa ia seorang laki-laki (berdasarkan jenis kata yang dipakainya, misalnya di ayat 11:32)[3] dan kenal dekat dengan Timotius.[4]
Ibrani 6 | |
---|---|
Kitab | Surat Ibrani |
Kategori | Surat-surat Paulus/Surat-surat Am |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Baru |
Urutan dalam Kitab Kristen | 19 |
Teks
- Surat aslinya diyakini ditulis dalam bahasa Yunani.
- Pasal ini dibagi atas 20 ayat.
- Berisi ulasan mengenai konsep keselamatan dan pengharapan.
Struktur
Pembagian isi pasal:
- Ibrani 6:1–8 = Peringatan supaya jangan murtad (lanjutan dari Ibrani 5:11–14)
- Ibrani 6:9–12 = Berpegang teguh pada pengharapan: Ketentuan dari perjanjian Allah
- Ibrani 6:13–20 = Kepastian Janji Allah
Ayat 1-2
- Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah, 2yaitu ajaran tentang pelbagai pembaptisan, penumpangan tangan, kebangkitan orang-orang mati dan hukuman kekal.[5]
Ayat 18
- Supaya oleh dua kenyataan yang tidak berubah-ubah, tentang mana Allah tidak mungkin berdusta, kita yang mencari perlindungan, beroleh dorongan yang kuat untuk menjangkau pengharapan yang terletak di depan kita.[6]
Karena Allah tidak dapat berdusta (Bilangan 23:19), janji-janji-Nya kepada Abraham itu benar (Ibrani 6:14). Kejujuran Allah bukan saja berlaku untuk janji-Nya kepada Abraham, tetapi juga untuk Firman-Nya dalam seluruh Alkitab. Maksudnya, karena Alkitab adalah Firman Allah yang diilhamkan, maka Alkitab itu sepenuhnya benar dan dapat dipercaya. Kebenaran Firman Allah terkandung di dalam kata-kata dan kalimat-kalimat Alkitab itu sendiri. Para penulisnya dituntun sedemikian rupa oleh Roh Kudus ketika menulis naskah-naskah aslinya sehingga penyampaian amanat Allah kepada umat manusia dikomunikasikan tanpa kesalahan (Yesaya 55:10,11).[7]
Ayat 19
- Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir,[8]
Ayat 20
- Di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya.[9]
Referensi
- ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN:9789794159219.
- ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN:9794159050.
- ^ Ibrani 11:32
- ^ ayat 13:23
- ^ Ibrani 6:1–2
- ^ Ibrani 6:18
- ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
- ^ Ibrani 6:19
- ^ Ibrani 6:20
Lihat pula
- Abraham
- Imam Besar
- Melkisedek
- Bagian Alkitab lain yang berkaitan: Kejadian 14, Kejadian 21, Kejadian 22, Imamat 16, Bilangan 23, Mazmur 110, Yesaya 55
Pranala luar
- (Indonesia) Teks Ibrani 6 dari Alkitab SABDA
- (Indonesia) Audio Ibrani 6
- (Indonesia) Referensi silang Ibrani 6
- (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk Ibrani 6
- (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk Ibrani 6