Matius 10:34
"Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang" (Matius 10:34), bagian dari Lesser Commission, adalah salah satu pernyataan kontroversial yang dikatakan dari Yesus dalam Alkitab. Kata-kata itu telah ditafsirkan dalam beberapa cara. Kepentingan utamanya adalah bahwa ia sering digunakan sebagai bukti bahwa Yesus mendukung pandangan kekerasan yang menjijikkan kepada kebanyakan aliran agama Kristen, seperti gereja-gereja damai. Banyak orang Kristen percaya bahwa pedang adalah sebuah metafora untuk konflik ideologi dan karena Yesus tidak mendukung pemikiran kekerasan, terlebih lagi karena Ia berkata bagian dalam sebuah keluarga agar terpecah belah.
Kutipan
Berikut adalah kutipan menurut penerjemahan Alkitab Terjemahan Baru (TB):
- “Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya. Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya." ” (Matius 10:34-39 TB)
Dari Injil Lukas (Lukas 12:49–53,Lukas 14:25–33):
- TB
- 49 Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah Aku harapkan, api itu telah menyala! 51 Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan; 52 karena mulai dari sekarang akan ada pertentangan antara lima orang di dalam satu rumah, tiga melawan dua dan dua melawan tiga. 53 Mereka akan saling bertentangan, ayah melawan anaknya laki-laki dan anak laki-laki melawan ayahnya, ibu melawan anaknya perempuan, dan anak perempuan melawan ibunya, ibu mertua melawan menantunya perempuan dan menantu perempuan melawan ibu mertuanya. (Lukas 12:49-53)
- Perbandingan ayat
- TB
- “Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.” (Lukas 14:26)
Dan di Lukas 22:35–38
- “Jawab mereka: "Suatupun tidak." Kata-Nya kepada mereka: "Tetapi sekarang ini, siapa yang mempunyai pundi-pundi, hendaklah ia membawanya, demikian juga yang mempunyai bekal; dan siapa yang tidak mempunyainya hendaklah ia menjual jubahnya dan membeli pedang.” (Lukas 22:36 TB)
Pranala luar
Dukungan tafsiran 'advokasi kekerasan', Kristen
- Should Christians Fight?. Article by Keith Stump, The Plain Truth Online. Discusses whether war is acceptable to Christian doctrine. Contains references and recommends further reading.
Dukungan tafsiran 'advokasi kekerasan', non-Kristen
- Matthew 10:34, dari Skeptic's Annotated Bible. Mengklasifikasikan Matthew 10:34 sebagai anti-keluarga, zalim, ganas, tidak toleran, dan bercanggah.
Dalam mendukung tafsiran 'ramalan kekerasan'
- Good question…"Jesus looks pretty violent to me, Glenn…!". Oleh Glenn M. Miller, dari A Christian Thinktank. Menyediakan petikan banyak dengan karya-karya yang diterbitkan, terutamanya ulasan.
Other/unsorted
- Not Peace but a Sword NYT op-ed by William Safire, March 1, 2004
- Not Peace, but a Sword? - Moscow Defense Brief
- Not Peace, But a Sword in book 6, chapter 4 of Testaments of the Twelve Patriarchs in the Ante-Nicene Fathers
- War and Peace - LDS
- DailyCatholic.org: The Symbol of the Sword in Today's Defense of the Church
- Luther's Bondage of the Will Section 19
- Robertson' Word Pictures of the New Testament: Matthew 10:34
- Reformed Theology: The Jesus Nobody Wants To Know: Matthew 10:34-39