Pramono Edhie Wibowo
Jenderal TNI (Purn.) Pramono Edhie Wibowo (lahir 5 Mei 1955) adalah mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) yang dilantik berdasarkan Surat Keputusan Presiden nomor: 40/TNI/2011, menggantikan Jenderal TNI George Toisutta.[1]
Pramono Edhie Wibowo | |
---|---|
Berkas:Pramono Edhie Wibowo KASAD.jpg | |
[[Kepala Staf Angkatan Darat]] 27 | |
Masa jabatan 30 Juni 2011 – 20 Mei 2013 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono |
[[Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat]] 32 | |
Masa jabatan 30 September 2010 – 9 Agustus 2011 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono |
[[Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi]] 29 | |
Masa jabatan Oktober 2009 – 30 September 2010 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono |
[[Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus]] 23 | |
Masa jabatan 1 Juli 2008 – 4 Desember 2009 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono |
Informasi pribadi | |
Lahir | 5 Mei 1955 Magelang, Jawa Tengah, Indonesia |
Partai politik | Partai Demokrat |
Suami/istri | Kiki Gayatri Soepono |
Anak | Ayu Ratna Pratiwi Yusuf Putra Pramono |
Almamater | AKABRI (1980) SESKOAD (1995) Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (2001) |
Pekerjaan | Purnawirawan Politikus |
Situs web | pramonoedhiewibowo |
Sunting kotak info • L • B |
Dengan latarbelakang keluarga yang juga berasal dari militer, perjalanan karier militer Pramono Edhie Wibowo terbilang cukup bersinar. Sebagai lulusan terbaik Akademi Militer pada tahun 1980, Pramono Edhie ditunjuk sebagai Komandan Pleton Grup I Kopassandha. Setelah menjadi perwira Operasi Grup I Kopassandha pada tahun 1981, pada tahun 1984 Pramono ditunjuk sebagai Komandan Kompi 112/11 grup I Kopassandha. Pada tahun 1995, Pramono menempuh Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad). Satu tahun kemudian, Pramono menjabat sebagai Perwira Intel Operasi grup I Kopassus. Bernaung dalam tenda Kopassus, Pramono kemudian menjabat sebagai wakil Komandan pada tahun 1996, dan terpilih menjadi Komandan dua tahun kemudian. Setelah reformasi bergulir, karier Pramono terus berkembang. Apalagi saat Megawati Soekarno Putri terpilih sebagai Presiden menggantikan Abdurahman Wahid (Gus Dur), Pramono terpilih menjadi Ajudan Presiden Megawati Soekarno Putri pada tahun 2001. Pada tahun yang sama, Pramono menempuh Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Sesko TNI), dan kemudian menjabat sebagai Perwira Tinggi Staf Ahli Bidang Ekonomi Sesko TNI 2004. Karir Pramono terus meningkat, sehingga dia menjadi Wakil Danjen Kopassus pada 2005, Kasdam IV/ Diponegoro pada tahun 2007, dan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus TNI AD (Kopassus) pada tahun 2008 hingga tahun 2009. Pada tahun 2009, Pramono menjabat sebagai Pangdam III/Siliwangi serta ditunjuk menjadi Panglima Kostrad (Pangkostrad) pada tahun 2010.
Sebelumnya, Pramono menjabat sebagai Panglima Kostrad dan pada tahun 2009 menjabat sebagai Pangdam III Siliwangi.[2][3] Ayahnya, Sarwo Edhie Wibowo, juga merupakan mantan Komandan RPKAD yang turut andil dalam penumpasan pemberontakan G 30 S/PKI.
Pada Mei 2013, karena ia telah memasuki masa pensuin, posisinya sebagai KSAD digantikan oleh Letjen TNI Moeldoko.
Karier militer
- Komandan Peleton Grup I Kopassandha (1980).
- Perwira Operasi Grup I Kopassandha (1981).
- Komandan Kompi 112/11 Grup I Kopassandha (1984).
- Perwira Intel Operasi Grup I Kopassus (1986).
- Komandan Batalyon 11/1 Kopassus (1995).
- Wakil Komandan Grup I/Kopassus (1996).
- Komandan Grup 1/Kopassus (1998).
- Ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri (2001).
- Staf Ahli Bidang Ekonomi Politik Sesko TNI.
- Wakil Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus.
- Kepala Staf Komando Daerah Militer (Kasdam) IV/Diponegoro.
- Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus.
- Panglima Komando Daerah Militer(Pangdam) III/Siliwangi.
- Panglima Komando Cadangan Strategis TNI AD (Pangkostrad).
- Kepala Staf Angkatan Darat.
Pendidikan militer
- Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) - 1980.
- Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Sesko AD) - 1995.
- Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Sesko TNI) - 2001.
Karier politik
Setelah pensiun dari dunia militer, ia masuk ke dunia politik, bergabung dengan Partai Demokrat dan menjadi salah satu anggota Dewan Pembina partai sejak Juni 2013.[4] Pramono Edhie Wibowo juga menjadi salah satu kandidat peserta Konvensi Partai Demokrat bersama 10 orang kandidat lainnya.[5] Kesepuluh peserta Konvensi lainnya adalah Hayono Isman, Marzuki Alie, dan Sinyo Harry Sarundajang yang merupakan kader partai. Ali Masykur Musa, Anies Baswedan, Dahlan Iskan, Dino Patti Djalal, Gita Wirjawan, Irman Gusman dan Endriartono Sutarto yang berasal dari luar partai. Ia dan Endriartono merupakan peserta yang berasal dari latar belakang militer.
Hasil survei yang dilakukan oleh beberapa lembaga survei menempatkan Pramono Edhie Wibowo sebagai salah satu kandidat calon presiden alternatif pada tahun 2014. Pada awal 2013 lalu, hasil survei yang dilakukan oleh Network Elections Survey (INES) menunjukkan tingkat elektabilitas Pramono Edhie diangka 3,3 persen suara dari total 5.989 yang disurvei. Sedangkan Lembaga Survei Nasional (LSN) menyebutkan elektabilitas Pramono Edhie berada pada angka 4,9 persen.[5]
Rujukan
- ^ http://www.mediaindonesia.com/read/2011/06/06/238233/284/1/_SBY_Lantik_Pramono
- ^ www.harianberita.com Pramono Edhie Wibowo (diakses pada 2 Oktober 2010)
- ^ www.antaranews.com KSAD: Mayjen TNI Pramono Pantas Jabat Pangkostrad (diakses pada 2 Oktober 2010)
- ^ Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo, Prajurit Sejati yang Demokratis Situs resmi Partai Demokrat, diakses 26 Oktober 2013
- ^ a b Jalan Politik Pramono Edhie Wibowo
Pranala luar
Jabatan militer | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Soenarko |
Danjen Kopassus 1 Juli 2008 - 4 Desember 2009 |
Diteruskan oleh: Lodewijk Freidrich Paulus |
Didahului oleh: Rasyid Qurnuen Aquary |
Pangdam Siliwangi 2009 - 2010 |
Diteruskan oleh: Moeldoko |
Didahului oleh: Burhanudin Amin |
Pangkostrad 30 September 2010-30 Juni 2011 |
Diteruskan oleh: Asmyn Yusri Nasution |
Didahului oleh: Jenderal TNI George Toisutta |
Kepala Staf TNI Angkatan Darat 30 Juni 2011-20 Mei 2013 |
Diteruskan oleh: Jenderal TNI Moeldoko |