Erick Thohir

pengusaha dan politisi Indonesia

Erick Thohir (lahir 30 Mei 1970) adalah seorang pengusaha asal Indonesia dan merupakan salah satu pendiri Mahaka Media. Ia menjadi terkenal karena aktivitas bisnisnya di bidang olahraga.

Erick Thohir
Lahir30 Mei 1970 (umur 54)
Indonesia Jakarta, Indonesia
PekerjaanPengusaha
Suami/istriElizabeth Chandra
Orang tuaTeddy Thohir
X: erickthohir Instagram: erickthohir Modifica els identificadors a Wikidata

Kehidupan pribadi

Erick adalah anak dari Teddy Thohir, salah satu pemilik (co-owner) dari grup Astra International bersama William Soeryadjaya. Saudaranya, Garibaldi "Boy" Thohir, adalah seorang bankir investasi. Ia juga memiliki kakak perempuan bernama Rika. Tohir kecil turut membantu bisnis keluarga.[1]

Pendidikan

Pada tahun 1993 Erick lulus program Master untuk Administrasi Bisnis (Master of Business Administration) dari Universitas Nasional California, Amerika Serikat,[2] sebelumnya gelar sarjananya (Bachelor of Arts) diperoleh dari Glendale University [3]

Bisnis

  • Tukang Jamu Keliling
  • Pedagang Asongan

Media

Sekembalinya ke Indonesia, bersama Wisnu Wardhana dan R. Harry Zulnardy, ia mendirikan Mahaka Group. Perusahaan ini membeli Republika pada tahun 2001 saat berada di ambang kebangkrutan.[4] Karena belum berpengalaman di bisnis media, ia mendapat bimbingan dari ayahnya serta Jakob Oetama dari Kompas dan Dahlan Iskan dari Jawa Pos.

Erick menjadi Presiden Direktur PT Mahaka Media hingga 30 Juni 2008, ia kemudian menjabat sebagai komisioner sejak Juni 2010 hingga kini.[3]

Mahaka Group kemudian membeli pula Harian Indonesia dan diterbitkan ulang dengan nama Sin Chew-Harian Indonesia dengan konten editorial dan pengelolaan dari Sin Chew Media Corporation Berhad yang berbasis di Kuala Lumpur, Malaysia. [5] [6] Media ini kemudian dikelola secara independen oleh PT Emas Dua Ribu, mitra perusahaan Mahaka Media.[5]

Erick juga menjabat sebagai Ketua Komite Konten dan Industri Aplikasi untuk Kamar Dagang Industri (KADIN).[3]

Hingga 2009, Grup Mahaka telah berkembang dan menguasai majalah a+, Parents Indonesia, dan Golf Digest; Sementara untuk bisnis media surat kabar: Sin Chew Indonesia dan Republika; Stasiun TV: JakTV, stasiun radio GEN 98.7 FM, Prambors FM, Delta FM, dan FeMale Radio. Selain di bidang media Erick juga memiliki usaha di bidang periklanan, jual-beli tiket, serta desain situs web. Ia juga pendiri dari organisasi amal "Darma Bakti Mahaka Foundation" dan "Dompet Dhuafa Republika"[1], serta menjadi Presiden Direktur VIVA grup,[2] dan Beyond Media.

Olahraga

Erick yang gemar bola basket pernah menjabat sebagai Ketua Umum PERBASI periode 2006–2010 dan menjabat sebagai Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara(SEABA) selama dua kali, yaitu periode 2006–2010 dan 2010–2014.[7] Tahun 2012 Erick dipercaya sebagai Komandan Kontingen Indonesia untuk Olimpiade London 2012.[8] Juga di tahun 2012, Thohir dan Levien menjadi pemilik saham mayoritas sebuah klub Major League Soccer, D.C. United.[9] Transaksi ini membuatnya dikenal sebagai orang Asia pertama yang memiliki Tim Basket NBA setelah ia membeli saham dari Philadelphia 76ers.[10][11]

Pada tahun 2013, Erick menawarkan dana sejumlah 250 hingga 300 juta Euro (2,8-3,2 triliun Rupiah) untuk membeli 80 persen saham dari klub sepak bola Italia Internazionale Milano atau yang lebih dikenal dengan nama Inter Milan setelah berdiskusi dengan pemiliknya, Massimo Moratti.[12][13]

Meskipun ia dan Moratti tidak mengakui bahwa pertemuan mereka berkaitan tentang rencana pembelian saham Inter Milan, namun sejumlah media di Italia mengabarkan bahwa Thohir sudah selangkah lagi mendapatkan 70% saham Inter.[14] Pada hari Selasa, 15 Oktober 2013, bertepatan dengan hari raya Idul Adha 1434H. Inter sudah resmi milik Erick Thohir, meskipun secara efektif Thohir hanya menguasai 70%, Moratti 30%, dan sisanya dibagi ke pemegang saham mayoritas International Sports Capital. yaitu Rosan Roeslani dan Handy Soetedjo.[15] Pada hari Jum'at, 15 November 2013, Thohir resmi menjabat sebagai presiden klub Inter Milan yang baru. menggantikan Moratti, sementara Moratti menjadi Presiden Kehormatan Inter.

Penulis

Erick Thohir juga menjadi penulis buku yang berjudul Pers Indonesia di Mata Saya yang diluncurkan tahun 2011 oleh penerbit Republika.[16]

Kepemilikan klub olahraga

Klub Bola basket

Klub sepak bola

Lihat pula

Referensi

Catatan kaki
Daftar pustaka
  • Kakinya Sangat Bau