Edi Sudradjat

tokoh militer dan menteri Indonesia
Revisi sejak 5 Desember 2013 11.54 oleh 114.79.13.70 (bicara)

Jenderal (Purn.) Edi Sudradjat (22 April 1938 – 1 Desember 2006) adalah salah seorang tokoh militer Indonesia. Ia adalah satu-satunya orang yang pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI-AD (KSAD), Panglima ABRI dan Menteri Pertahanan dan Keamanan Indonesia dalam waktu yang bersamaan.

Edi Sudradjat
Menteri Pertahanan Republik Indonesia 19
Masa jabatan
17 Maret 1993 – 14 Maret 1998
PresidenSoeharto
Informasi pribadi
Lahir(1938-04-22)22 April 1938
Belanda Jambi, Hindia Belanda
Meninggal1 Desember 2006(2006-12-01) (umur 68)
Indonesia Jakarta, Indonesia
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Karier di militer

Sebagai Perwira

Lulusan Akademi Militer Nasional angkatan pertama (1960) di mana ia juga terpilih sebagai lulusan terbaik angkatan tersebut, ia lalu ditugaskan sebagai Komandan Peleton di Batalyon Infanteri 515/Tanggul, Jember selama dua tahun (1961-1962) dan berpartisipasi dalam Operasi Trikora. Setelah itu pada tahun 1960-an Sudradjat ditugaskan dalam operasi melawan pihak Republik Maluku Selatan, Organisasi Papua Merdeka, serta Gerakan 30 September.

Sebagai Perwira Tinggi

Pada tahun 1980 ia menjadi Brigadir Jenderal dengan jabatan Panglima Komando Tempur Lintas Udara Kostrad. Setahun kemudian ia menjadi Panglima Kodam II/Bukit Barisan di Medan dengan pangkat Mayor Jenderal hingga tahun 1983, dan lalu menjadi Pangdam Kodam III/Siliwangi di Bandung pada tahun 1983-1985.

Selama dua tahun setelah itu (85-86), Sudradjat diangkat sebagai Asisten Operasi Kasum ABRI sebelum lalu menjadi Letnan Jenderal untuk jabatan Wakil Kepala Staf TNI-AD dari tahun 1986 hingga 1988. Kemudian dari tahun 1988 hingga 1993, ia menjadi Kepala Staf TNI-AD. Tahun 1993, ia dipercaya menjadi Panglima ABRI menggantikan Try Sutrisno. Sudradjat adalah perwira tinggi pertama lulusan AMN yang menjadi Panglima ABRI. Selain itu, pada tahun yang sama ia diangkat menjadi Menteri Pertahanan dan Keamanan dalam Kabinet Pembangunan VI. Jabatan rangkap tersebut ia laksanakan sebelum ia menyerahkan jabatan Panglima ABRI kepada Jenderal TNI Feisal Tanjung, mantan Kasum ABRI yang melejit setelah memimpin DKP pada kasus Santa Cruz, Timor Leste. Terakhir ia menjabat sebagai Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia.

Back to basic

Saat menjabat KSAD, Edi termasuk pimpinan TNI yang menyerukan gerakan back to basic atau "kembali ke barak" bagi tentara. Artinya tentara harus mulai meninggalkan bisnis militernya dan benar-benar berkonsentrasi pada tugas-tugasnya sebagai garda bangsa yang profesional.

Pranala luar

Jabatan politik
Didahului oleh:
L.B. Moerdani
Menteri Pertahanan dan Keamanan
1993 - 1998
Diteruskan oleh:
Wiranto
Jabatan militer
Didahului oleh:
Muhammad Ismail
Pangdam Bukit Barisan
1981 - 1983
Diteruskan oleh:
Harsudiyono Hartas
Didahului oleh:
Yogie S. Memet
Pangdam Siliwangi
1983-1985
Diteruskan oleh:
R. I. Siregar
Didahului oleh:
Try Sutrisno
Kepala Staf TNI Angkatan Darat
1988 - 1993
Diteruskan oleh:
Wismoyo Arismunandar
Didahului oleh:
Try Soetrisno
Panglima ABRI
1993
Diteruskan oleh:
Feisal Tanjung