Varietas hibrida

Revisi sejak 7 Desember 2013 07.24 oleh Hysocc (bicara | kontrib)

Dalam pertanian, varietas hibrida adalah kultivar yang merupakan keturunan langsung (generasi F1) dari persilangan antara dua atau lebih populasi suatu spesies yang berbeda latar belakang genetiknya (disebut populasi pemuliaan atau populasi tangkaran). Syarat populasi pemuliaan untuk dapat dipakai sebagai tetua dalam varietas hibrida adalah homogen dalam penampilan (fenotipe) namun tidak perlu homozigot. Persilangan untuk penciptaan varietas hibrida dapat terjadi pada pemuliaan tanaman maupun pemuliaan hewan.

Varietas hibrida dibuat untuk mengambil manfaat dari munculnya kombinasi yang baik dari tetua-tetua yang dipakai. Keturunan persilangan langsung antara dua tetua yang berbeda latar belakang genetiknya dapat menunjukkan penampilan fisik yang lebih kuat dan lebih memiliki potensi hasil yang melebihi kedua tetuanya. Gejala ini dikenal sebagai heterosis dan merupakan dasar bagi produksi berbagai kultivar hibrida, seperti jagung, padi, kelapa sawit, kakao, dan berbagai jenis tanaman sayuran seperti tomat, mentimun, dan cabai. Heterosis membuat kultivar hibrida memiliki daya tumbuh (vigor) yang lebih tinggi, relatif lebih tahan penyakit, dan potensi hasilnya lebih tinggi. Heterosis akan muncul kuat apabila kedua tetuanya relatif homozigot dan memiliki latar belakang genetik yang relatif jauh (tidak banyak memiliki kesamaan alel). Khusus dalam pembuatan kelapa hibrida, gejala heterosis tidak dimanfaatkan, tetapi dua sifat baik dari kedua tetua yang tergabung pada keturunannya dimanfaatkan.

Sejarah

Jenis-jenis varietas hibrida

Dilihat dari silsilahnya, varietas hibrida dapat dibedakan menjadi beberapa jenis:

  • Silang tunggal atau single cross
    Hibrida silang tunggal adalah hibrida dari persilangan antara dua galur murni yang tidak berhubungan satu sama lain.
  • Silang tiga-jalur atau three-way cross
    Hibrida silang tiga adalah hibrida dari persilangan antara silang tunggal dengan satu galur murni.
  • Silang ganda atau double cross
    Hibrida silang ganda adalah progeni hibrida dari persilangan antara dua silang tunggal. Silang ganda melibatkan empat galur murni yang tidak berhubungan satu sama lain.
  • Silang puncak atau top cross
    Top cross adalah progeni hibrida yang dihasilkan melalui penyerbukan suatu galur murni dengan suatu populasi yang menghasilkan pollen yang tercampur secara genetik.

Hibrida pada tumbuhan

Hibrida pada hewan

Pemuliaan hewan untuk menciptakan ras hibrida umumnya dilakukan dengan berbagai tujuan, seperti ketahanan terhadap gangguan lingkungan dan mendapatkan hasil daging yang lebih baik secara kuantitas maupun kualitas. Contoh hewan hibrida yang telah diteliti oleh Institut Pertanian Bogor adalah persilangan ikan patin jambal dan ikan patin siam yang tumbuh lebih cepat serta menghasilkan daging dengan tekstur dan rasa yang cenderung lebih disukai.[1]

Referensi

  1. ^ Setijaningsih, Lies; Gunadi, Bambang; Umar, Chairulwan (2006). "Budidaya Ikan Patin Hibrida pada Ekosistem Pemeliharaan Kolam Air Tenang" (PDF). Prosiding Seminar Nasional Perikanan. 

Pranala luar