Pestisida
Halaman ini sedang dipersiapkan dan dikembangkan sehingga mungkin terjadi perubahan besar. Anda dapat membantu dalam penyuntingan halaman ini. Halaman ini terakhir disunting oleh Hysocc (Kontrib • Log) 4010 hari 875 menit lalu. Jika Anda melihat halaman ini tidak disunting dalam beberapa hari, mohon hapus templat ini. |
Pembasmi hama atau pestisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak, atau membasmi organisme pengganggu.[1] Nama ini berasal dari pest ("hama") yang diberi akhiran -cide ("pembasmi"). Sasarannya bermacam-macam, seperti serangga, tikus, gulma, burung, mamalia, ikan, atau mikrobia yang dianggap mengganggu. Pestisida biasanya, tapi tak selalu, beracun.
Penggunaan pestisida tanpa mengikuti aturan yang diberikan membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan, serta juga dapat merusak ekosistem. Berdasarkan Konvensi Stockholm mengenai Polutan Organik Persisten, 9 dari 12 senyawa kimia organik berbahaya adalah pestisida.[2][3]
Definisi
Jenis pestisida | Sasaran |
---|---|
Herbisida | Gulma |
Algisida atau Algasida | Alga |
Avisida | Burung |
Bakterisida | Bakteri |
Fungisida | Fungi |
Insektisida | Serangga |
Mitisida atau Akarisida | Tungau |
Molluskisida | Siput |
Nematisida | Nematoda |
Rodentisida | Rodent |
Virusida | Virus |
FAO mendefinisi pestisa sebagai "zat atau campuran zat yang bertujuan untuk mencegah, membunuh, atau mengendalikan hama tertentu, termasuk vektor penyakit bagi manusia dan hewan, spesies tanaman atau hewan yang tidak diinginkan yang dapat menyebabkan kerusakan selama produksi, pemrosesa, penyimpanan, transprtasi, atau pemasaran bahan pertanian (termasuk hasil hutan, hasil perikanan, dan hasil peternakan).Istilah ini juga mencakup zat yang mengendalikan pertumbuhan tanaman, merontokkan daun, mengeringkan tanaman, mencegah kerontokkan buah, dan sebagainya yang berguna untuk mengendalikan hama dan memitigasi efek dari keberadaan hama, baik sebelum maupun setelah panen."[4]
Pestisida dapat diklasifikasikan berdasarkan target organisme yang menjadi sasarannya,[3][5] struktur senyawanya bahan bakunya (misal organik, inorganik, sintetis, biopestisida),[6] dan wujud fisiknya serta cara penerapannya (misal fumigasi pada pestisida berwujud gas).[6] Biopestisida mencakup pestisida mikrobiologi dan biokimia.[7] Pestisida berbahan dasar tumbuhan saat ini telah berkembang, yaitu piretrum, rotenon, nikotin, strychnine, dan scillirosida.[8]
Berbagai pestisida dapat dikelompokan menjadi famili senyawa kimianya. Famili senyawa kimia pestisida yang terkenal yaitu organoklorin, organofosfat, dan karbamat. Famili hidrokarbon organoklorin dapat dibagi menjadi diklorodifeniletana (DDT), senyawa siklodiena, dan lainnya. Organoklorin bekerja dengan mengganggu keseimbangan ion kalium-natrium di dalam jaringan syaraf. Tingkat keracunan senyawa ini dapat bervariasi, namun seluruh senyawa organoklorin bersifat persisten dan dapat terakumulasi secara biologi.[8] Organofosfat dan karbamat telah menggantikan organoklorin. Keduanya menghambat kerja enzim asetilkolinesterase yang mengirimkan asetilkolin ke jaringan syaraf, mampu menyebabkan kelumpuhan. Organofosfat secara umum beracun bagi vertebrata.[8]
Herbisida seperti fenoksi bekerja secara selektif dan hanya mengincar gulma berdaun lebar dan tidak mengincar rerumputan. Fenoksi dan asam benzoat berfungsi mirip seperti hormon pertumbuhan tanaman, dan menumbuhkan sel secara tidak terkendali, sehingga memaksa kerja sistem transportasi tanaman (floem dan xylem) dan merusaknya.[8] Triazin menggnggu fotosintesis.[8] Glifosat yang kini banyak digunakan, belum dikategorikan dalam famili senyawa herbisida manapun.
Pestisida juga dapat diklasifikasikan berdasarkan mekanisme biologisnya dan metode penerapannya. Kebanyakan pestisida bekerja dengan meracnui hama.[9] Pestisida sistemik diserap oleh tanaman dan bergerak di dalam tanaman sehingga meracuni hama yang menghisap nutrisi tanaman. Insektisida dan fungisida bergerak melalui xylem. Insektisida sistemik dapat membahayakan serangga non target, bahkan serangga yang menguntungkan seperti lebah dan polinator lainnya, karena sinsektisida sistmeik juga bergerak dari dalam tubuh tumbuhan ke bunga.
Di tahun 2009, fungisida paldoksin diperkenalkan dan bekerja dengan memanfaatkan senyawa yang dilepaskan oleh tumbuhan, fitoaleksin. Secara alami, fungi melakukan detoksifikasi melawan fitoaleksin. Paldoksin menghambat enzim yang berperan dalam detoksifikasi tersebut. Fungisida ini dipercaya lebih aman.[10]
Pestisida juga bisa diklasifikasikan berdasarkan kemampuan terurainya (biodegradable dan persisten) yang dapat berlangsung selama beberapa detik hingga tahunan. DDT membutuhkan waktu tahunan untuk terurai di alam, dan akan terakumulasi dalam rantai makanan.[11]
Organofosfat
Pestisida organofosfat mempengaruhi sistem syaraf dengan mengganggu enzim yang mengatur asetilkolin, zat penghantar sinyal syaraf. Ditemukan pada awal abad ke 19, namun efeknya pada serangga dan manusia baru diketahui pada tahun 1932: organofosfat sama berbahayanya bagi serangga dan manusia. Beberapa sangat beracun dan digunakan di Perang Dunia II sebagai senjata. Namun biasanya tidak bersifat persisten di alam.
Karbamat
Sama seperti organofosfat, namun efeknya bersifat reversible dan dapat disembuhkan.
Organoklorin
Organoklorin bekerja dengan mengganggu keseimbangan ion kalium-natrium di dalam jaringan syaraf. Organoklorin telah dilarang penggunaannya di berbagai negara karena membahayakan lingkungan dan kesehatan serta bersifat sangat persisten.
Piretroid
Dikembangkan sebagai versi sintetik dari senyawa alami piretrin yang ditemukan di bunga krisan. Namun senyawa piretroid sintetik berbahaya bagi kesehatan sistem syaraf.
Sulfonilurea
Pestisida ini membunuh tanaman dengan menghambat enzim asetolaktat sintase.[12]
Biopestisida
Biopestisida dikembangkan dari bahan alami, dari hewan, tumbuhan, bakteri, dan bahan tambang mineral. Contohnya adalah minyak kanola dan baking soda memiliki kemampuan sebagai pestisida. Klasifikasi biopestisida yaitu:
- Biopestisida mikroba yang merupakan sekumpulan mikroba (bakteri, fungi, virus) sebagai bahan aktifnya. Biopestisida ini bersifat selektif dan mengincar target tertentu saja. Telah terdapat fungi yang didayagunakan sebagai penghambat pertumbuhan gulma tertentu. Beberapa jenis fungi juga menjadi parasit bagi serangga dan dapat digunakan untuk membunuh serangga tersebut.
- Bacillus thuringiensis adalah contoh bakteri biopestisida. Bakteri ini memproduksi protein yang membunuh larva serangga. Protein ini mengganggu saluran pencernaan sehingga menyebabkan larva serangga kelaparan.
- Tanaman juga dapat dimodifikasi secara genetika untuk menghasilkan senyawa yang mampu melindungi tanaman.
- Pestisida biokimia yang secara alami terdapat di alam dapat mengendalikan hama secara non-toksik. Contohnya adalah feromon yang mempengaruhi siklus perkembang biakan serangga sehingga rantai keturunan serangga terputus. Feromon juga bisa berfungsi sebagai pemikat serangga untuk menuju ke jebakan serangga.
Contoh pestisida lainnya yaitu:
Jenis | Efek |
---|---|
Antifouling | Membunuh organisme yang menempel di badan kapal penangkap ikan |
Defoliant | Merontokkan daun (foliage: daun) |
Dessicant | Mengeringkan jaringan tumbuhan |
Disinfektan | Membunuh atau menon-aktifkan mikroorganisme penyebab penyakit |
Ovisida | Membunuh telur serangga |
Repellent | Menolak atau mencegah kehadiran serangga |
Lihat pula
Referensi
- ^ US Environmental (July 24, 2007), What is a pesticide? epa.gov. Diakses 15 September 2007.
- ^ http://www.pops.int/documents/guidance/beg_guide.pdf
- ^ a b Gilden RC, Huffling K, Sattler B (2010). "Pesticides and health risks". J Obstet Gynecol Neonatal Nurs. 39 (1): 103–10. doi:10.1111/j.1552-6909.2009.01092.x. PMID 20409108.
- ^ Food and Agriculture Organization of the United Nations (2002), International Code of Conduct on the Distribution and Use of Pesticides. Retrieved on 2007-10-25.
- ^ "www.chromatography-online.org".
- ^ a b Council on Scientific Affairs, American Medical Association. (1997). Educational and Informational Strategies to Reduce Pesticide Risks. Preventive Medicine, Volume 26, Number 2
- ^ EPA. Types of Pesticides. Last updated on Thursday, January 29th, 2009.
- ^ a b c d e Kamrin MA. (1997). Pesticide Profiles: toxicity, environmental impact, and fate. CRC Press.
- ^ Cornell University. Toxicity of pesticides. Pesticide fact sheets and tutorial, module 4. Pesticide Safety Education Program. Diakses 2007-10-10.
- ^ EurekAlert. (2009). New 'green' pesticides are first to exploit plant defenses in battle of the fungi.
- ^ "Types of Pesticides". US Environmental Protection Agency. Diakses tanggal 20 February 2013.
- ^ "Nicosulfuron". EXTOXNET. Diakses tanggal 9 May 2013.
Bahan bacaan terkait
- Buku
- Greene, Stanley A.; Pohanish, Richard P. (editors) (2005). Sittig's Handbook of Pesticides and Agricultural Chemicals. SciTech Publishing, Inc. ISBN 0-8155-1516-2.
- Tomlin, Clive (editor) (2006). "The Pesticide Manual", 14th edition, 1350 pages. British Crop Protection Council (BCPC). ISBN 1-901396-14-2.
- Hamilton, Denis; Crossley, Stephen (editors) (2004). Pesticide residues in food and drinking water. J. Wiley. ISBN 0-471-48991-3.
- Hond, Frank; et al. (2003). Pesticides: problems, improvements, alternatives. Blackwell Science. ISBN 0-632-05659-2.
- Kegley, Susan E.; Wise, Laura J. (1998). Pesticides in fruits and vegetables. University Science Books. ISBN 0-935702-46-6.
- Levine, Marvin J. (2007). Pesticides: A Toxic Time Bomb in our Midst. Praeger Publishers. ISBN 978-0-275-99127-2.
- Ware, George W.; Whitacre, David M. (2004). Pesticide Book. Meister Publishing Co. ISBN 1-892829-11-8.
- Watson, David H. (editor) (2004). Pesticide, veterinary and other residues in food. Woodhead Publishing. ISBN 1-85573-734-5.
- Jurnal
- Walter A. Alarcon; et al. (2005). "Acute Illnesses Associated With Pesticide Exposure at Schools". Journal of the American Medical Association. 294 (4): 455–465. doi:10.1001/jama.294.4.455. PMID 16046652.
- World Health Organization Persistent Organic Pollutants: Impact on Child Health
- Berita
- Janofsky, M (August 4, 2006). "E.P.A. recommends limits on thousands of uses of pesticides". New York Times. Diakses tanggal 2006-08-24.
- Janofsky, M (2006-08-02). "Unions say E.P.A. bends to political pressure". New York Times. Diakses tanggal 2007-10-10.
- Kaiser, J (2005). "Endocrine disrupters trigger fertility problems in multiple generations". Science. 308 (5727): 1391–1392. doi:10.1126/science.308.5727.1391a. PMID 15933166.
- Kaiser, J (2005). "House would foil human pesticide studies". Science. 308 (5726): 1234. doi:10.1126/science.308.5726.1234b. PMID 15919959.
- Webster, P (Dec 2004). "Study finds heavy contamination across vast Russian Arctic". Science. 306 (5703): 1875. doi:10.1126/science.306.5703.1875a. PMID 15591171.
- Stokstad, E (Nov 2004). "EPA criticized for study of child pesticide exposure". Science. 306 (5698): 961. doi:10.1126/science.306.5698.961. PMID 15528421.
- Helmuth, L (Nov 2000). "Pesticide causes Parkinson's in rats". Science. 290 (5494): 1068. doi:10.1126/science.290.5494.1068a. PMID 11184997.
- Adam, D (Nov 2000). "Pesticide use linked to Parkinson's disease". Nature. 408 (6809): 125. doi:10.1038/35041740. PMID 11089940.
Pranala luar
- National Pesticide Information Center (NPIC) Information about pesticide-related topics.
- Pesticide laws guidance on NetRegs.gov.uk
- Pesticide Modes of action (International Pesticide Application Research Centre)
- Beyond Pesticides, founded in 1981 as the National Coalition Against the Misuse of Pesticides - Source of information on pesticide hazards, least-toxic practices and products, and on pesticide issues. Website has Daily News Blog relating to pesticides.
- Compendium of Pesticide Common Names: Classified Lists of Pesticides Lists of pesticide names by type.
- Pesticide Action Network. PAN Pesticides Database. Compilation of multiple regulatory databases into a web-accessible form.
- Pesticide pathfinder Information about pesticide use in the workplace and links to U.S regulatory information.
- USDA Pesticide Data Program, tracking residue levels in food
- Snell Scientifics Pesticide Development Lab General Pesticide Development Information
- Lembaga pengatur penggunaan pestisida
- [1] College voor toelating bestrijdingsmiddelen en biociden. Regulatory authority in the Netherlands - information available in English
- UK Pesticides Safety Directorate
- European Commission pesticide information
- Lake Ontario Waterkeeper (May 21, 2008) -- Pesticide legislation suggests industry lobby is still alive and well
- United States Environmental Protection Agency Office of Pesticides Program
- US EPA Pesticide Chemical Search
- Kesehatan manusia
- NIH encyclopedia pages with emergency treatment of Insecticide exposure
- Durango Software - Provides risk assessment tools for pesticide use
- Environmental Working Group (July 14, 2005), The Pollution in Newborns.
- Hazard Communications for Agricultural Workers (October 2007)
- National Agricultural Workers Survey
- Pesticides and Health -- Greenpeace China
- David Suzuki Foundation: Protecting Your Health from Pesticides
- Estimation of human intake of pesticides from all potential pathways by L Tran, R Glass, P Ritchie, A Sleeuwenhoek, L MacCalman, J Cherrie. Institute of Occupational Medicine Research Report TM/08/01
- Field evaluation of protective clothing against non-agricultural pesticides by A Soutar and others. Institute of Occupational Medicine Research Report TM/00/04
- A comparison of different methods for assessment of dermal exposure to nonagricultural pesticides in three sectors by SN Tannahill and others. Institute of Occupational Medicine Research Report TM/96/07