Teologi
Teologi (bahasa Yunani θεος, theos, "Allah, Tuhan", dan λογια, logia, "kata-kata," "ucapan," atau "wacana") adalah wacana yang berdasarkan nalar mengenai agama, spiritualitas dan Tuhan (Lih. bawah, "Teologi dan agama-agama lain di luar agama Kristen"). Dengan demikian, teologi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keyakinan beragama. Teologi meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan Tuhan. Para teolog berupaya menggunakan analisis dan argumen-argumen rasional untuk mendiskusikan, menafsirkan dan mengajar dalam salah satu bidang dari topik-topik agama. Teologi memampukan seseorang untuk lebih memahami tradisi keagamaannya sendiri ataupun tradisi keagamaan lainnya, menolong membuat perbandingan antara berbagai tradisi, melestarikan, memperbaharui suatu tradisi tertentu, menolong penyebaran suatu tradisi, menerapkan sumber-sumber dari suatu tradisi dalam suatu situasi atau kebutuhan masa kini, atau untuk berbagai alasan lainnya.
Kata 'teologi' berasal dari bahasa Yunani koine, tetapi lambat laun memeroleh makna yang baru ketika kata itu diambil dalam bentuk Yunani maupun Latinnya oleh para penulis Kristen. Karena itu, penggunaan kata ini, khususnya di Barat, mempunyai latar belakang Kristen. Namun, pada masa kini istilah tersebut dapat digunakan untuk wacana yang berdasarkan nalar di lingkungan ataupun tentang berbagai agama. Di lingkungan agama Kristen sendiri, disiplin 'teologi' melahirkan banyak sekali sub-divisinya.
Dalam gereja Kristen, teologi mula-mula hanya membahas ajaran mengenai Allah, kemudian artinya menjadi lebih luas, yaitu membahas keseluruhan ajaran dan praktik Kristen.[1] Dalam upaya merumuskan apa itu ilmu teologi, maka ada beberapa unsur yang perlu diperhatikan, yaitu tidak akan ada teologi Kristen tanpa keyakinan bahwa Allah bertindak atau berfirman secara khusus dalam Yesus Kristus yang menggenapi perjanjian dengan umat Israel.[1]
Pada Abad Pertengahan, teologi merupakan subyek utama di sekolah-sekolah universitas dan biasa disebut sebagai "The Queen of the Sciences". Dalam hal ini ilmu filsafat merupakan dasar yang membantu pemikiran dalam teologi.
Sejarah istilahnya
Kata "Teologi" diambil dari bahasa Yunani Helenis, namun demikian maknanya telah berubah jauh melalui penggunaannya di dalam pemikiran Kristen di Eropa sepanjang Abad Pertengahan dan Zaman Pencerahan.
- Istilah theologia digunakan dalam literatur Yunani Klasik, dengan makna "wacana tentang para dewa atau kosmologi" (lihat Lidell dan Scott Greek-English Lexicon untuk rujukannya).
- Aristoteles membagi filsafat teoretis ke dalam mathematice, phusike dan theologike. Yang dimaksud dengan theologike oleh Aristoteles kira-kira sepadan dengan metafisika, yang bagi Aristoteles mencakup pembahasan mengenai hakikat yang ilahi. Sejak itu istilah ini telah diambil oleh berbagai tradisi keagamaan Timur maupun Barat.
- Dengan meminjam dari sumber-sumber Yunani, penulis Latin Varro membedakan tiga bentuk wacana ini: mitis (menyangkut mitos-mitos tentang para dewata Yunani), rasional (analisis filosofis mengenai para dewata dan kosmologi) dan sipil (menyangkut ritus dan tugas-tugas keagamaan di tengah masyarakat).
- Para penulis Kristen, yang bekerja dengan kerangka Helenistik, mulai menggunakan istilah ini untuk menggambarkan studi mereka. Kata ini muncul sekali dalam beberapa naskah Alkitab, dalam judul Kitab Wahyu: apokalupsis ioannou tou theologou, "penyataan kepada Yohanes sang theologos". Namun demikian, kata ini merujuk bukan kepada Yohanes sang "teolog" dalam pengertian bahasa kita sekarang, melainkan – dengan menggunakan arti akar kata logos dalam arti yang sedikit berbeda, dan di sini tidak dimaksudkan sebagai "wacana rasional" melainkan dalam arti "firman" atau "pesan". Dengan demikian, sang "theologos" di sini dimaksudkan sebagai orang yang menyampaikan firman Allah - logoi tou theou.
== Kutipan == * Teologi adalah "iman yang mencari pengertian (fides quaerens intellectum)." Quotes == * == theology is "faith seeking understanding (fides quaerens intellectum)." - Anselmus dari Canterbury * "Teologi adalah upaya untuk menjelaskan hal-hal yang tidak diketahui dalam pengertian-pengertian dari mereka yang tidak patut mengetahuinya." - Anselm of Canterbury * "Theology is an attempt to explain things that are not known to the notions of those who are not worth knowing." - HL Mencken * "Teologi yang otentik tidak akan mengizinkan orang terobsesi dengan dirinya sendiri." - HL Mencken * "authentic theology will not allow people obsessed with himself." - [[Thomas F. - [[Thomas F. Torrance]] dalam Reality and Scientific Theology * "Teologi memberitakan bukan hanya apa yang dikatakan oleh Alkitab, melainkan juga apa maknanya." Torrance]] in Reality and Scientific Theology * "Theology is not just preach what the Bible says, but also what it means." - [[J. - [[J. Kenneth Grider]] dalam A Wesleyan-Holiness Theology (Kansas City: Beacon Hill, 1994), hlm. Kenneth Grider]] in A Wesleyan-Holiness Theology (Kansas City: Beacon Hill, 1994), p. 19. 19. * "Saya tidak membutuhkan orang bodoh yang tidak menyukai musik, karena musik adalah pemberian Allah. Musik dapat mengusir Iblis dan membuat orang berbahagia, dan dengan demikian mereka melupakan segala kemarahan, ketidaksetiaan, kesombongan, dan sejenisnya. Setelah teologi, saya menempatkan musik pada tempat yang tertinggi dan memberikan kepadanya keagungan yang tertinggi." * "I do not need stupid people who do not like the music, because music is a gift from God. Musical able to cast out Satan and making people happy, and so they forget all the anger, infidelity, pride, and the like. Upon theology, I put the music on the spot the highest and gave him the supreme majesty. " — Martin Luther, dikutip dalam Martin Marty, Martin Luther, 2004, hlm. - Martin Luther, quoted in Martin Marty, Martin Luther, 2004, p. 114. 114.
Catatan kaki
Lihat pula
- Agama
- Agnostisisme
- Kemurtadan
- Teologi asketik
- Ateisme
- Teologi Kristen
- Apologet Kristen
- Ciptaanisme
- Doctor of Divinity
- Eksegesis
- Ajaran sesat
- Hierologi
- Sejarah teologi
- Pembenaran karena iman
- Teologi pembebasan
- Teologi alamiah
- Neuroteologi
- Odium theologicum
- Filsafat agama
- Teologi proses
- Propitiation
- Teologi queer
- Skolastisisme
- Teologi sistematik lihat pula Teologi konstruktif
- Kesempurnaan ("Kesempurnaan ontologis dan teologis")
- Kitab Urantia (berbagai topik mengenai teologi sekitar 1925-1955)
Pranala luar
- Religion Online (sumber-sumber online)
- Program Teologi(Studi Teologi Evangelikal menampilkan sumber-sumber, artikel dan forum diskusi audio dan video yang menampilkan para pakar)
- Wabash Center (sumber-sumber online)
- Computer-Assisted Teologi (sumber-sumber online)
- Agama virtual (sumber-sumber online)
- Perpustakaan Klasik Kristen (sumber-sumber online)
- Fides Quaerens Internetum (sumber-sumber online)
- Theopedia (Calvinis konservatif)
- TheoWiki (InterFaith)
- Apologetika Katolik America (Katolik Roma)
- Iman dan Teologi (Protestan)
- Sumber-sumber untuk Teologi Kristen (Protestan)
- Monergisme: Teologi Sistematika (Calvinis konservatif)
- Third Millennium Ministries (Sumber-sumber teologi Reformasi)
- Wesley Center for Applied Theology (Wesleyan/Kesucian)
- Diskusi Teologi (terbuka/non-denominasional)
- Refleksi dan Laporan Katolik Tradisional (Katolik, Ekumenis, Spiritualitas, Keadilan Sosial)
- Dispensasional Tradisional (Sumber-sumber konservatif dispensasional)
- Teologi Umum — Sains tentang Allah oleh Vladimir Antonov
- www.CatholicBridge.com Dialog antara Katolik dan Evangelikal oleh David MacDonald