Pemangkat, Sambas
1°10′0″N 108°58′0″E / 1.16667°N 108.96667°E
Pemangkat | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Kalimantan Barat | ||||
Kabupaten | Sambas | ||||
Pemerintahan | |||||
• Camat | Drs. Burhani B. Soni, M.Si. | ||||
Populasi | |||||
• Total | 44,783 jiwa | ||||
Kode Kemendagri | 61.01.05 | ||||
Kode BPS | 6101020 | ||||
Luas | - 111,00 Km² | ||||
Kepadatan | 403jiwa/km²1000 | ||||
Desa/kelurahan | - | ||||
|
Pemangkat adalah kecamatan yang terbesar di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Indonesia. Dalam bahasa Tionghoa, kota kecil ini disebut 邦戛 (Hakka: Pàng kàt, Pinyin: Bāng jiá). Nama Pemangkat, menurut cerita diambil dari nama pendiri kota ini yaitu Pak Mangkat. Pemangkat terdiri atas beberapa suku bangsa yang mayoritas suku Melayu dan Tionghoa, minoritas suku Dayak, Jawa, dan lain-lain. Suku Tionghoa di Pemangkat kebanyakan dari kalangan orang Hakka (客家人) dan orang Tio ciu (潮州人). Sebagian besar masyarakat Tionghoa di Pemangkat bermata pencaharian sebagai pedagang. Pemangkat mempunyai sebuah kelenteng yang bernama "Vihara Tri Dharma Bumi Raya" (Hanyu: 邦戛坡中央大伯公, pinyin: Bāng jiá pō zhōng yāng dà bó gōng) yang merupakan tempat beribadah bagi orang-orang Tionghoa yang beragama Kong Hu Cu.
Pembentukan
Kecamatan Pemangkat pada masa Kesultanan Sambas dipimpin wakil Sultan, kemudian menjadi Distrik, dipimpin oleh seorang Demang. Sesudah Indonesia merdeka, wilayah Kecamatan Pemangkat terdiri dari Kecamatan Tebas, Kecamatan Jawai, dan Kecamatan Pemangkat. Sampai tahun 1955, wilayah ini dikoordinir oleh Kawedanan Pemangkat.
Pada tahun 1958, Kawedanan Pemangkat dipecah menjadi 3 kecamatan yang ada hingga sekarang ini, yaitu Kecamatan Pemangkat, Kecamatan Tebas, dan Kecamatan Jawai. Pada masa sekarang dengan pemekaran wilayah, Kecamatan Pemangkat telah dimekarkan lagi menjadi dua Kecamatan, yaitu Kecamatan Pemangkat dan Kecamatan Semparuk.
Geografis
Kecamatan Pemangkat terletak di pesisir laut yang langsung menghadap Laut Cina Selatan. Pemangkat mempunyai pemandangan yang sangat indah yang merupakan perpaduan pemandangan gunung, laut, sungai, dan kota. Ciri khas kota ini adalah adanya sebuah gunung yang menyerupai gajah duduk, yang dinamakan Gunung Gajah. Tanjung Batu, Bukit Selindung dan Pantai Sinam merupakan ikon wisata kota pemangkat. Terdapat dua pelabuhan di Pemangkat, yaitu Pelabuhan Sintete dan Pelabuhan Seteher menjadikan Kota Pemangkat ramai dikunjungi orang dari berbagai daerah. Keragaman etnis di kota ini sangat tampak.
Sejarah
Kecamatan Pemangkat mempunyai sejarah yang tidak bisa dilupakan, antara lain:
- Pusat kongsi-kongsi penambang emas china pada masa Kerajaan Kabupaten Sambas.
- Pada masa Penjajahan Belanda, Pemangkat adalah Benteng Pertahanan yang strategis.
- Merupakan tempat pendaratan Balatentara Jepang pertama kali di Kalimantan Barat pada tahun 1942.
Batas wilayah
Batas wilayah Kecamatan Pemangkat adalah sebagai berikut:
Arah Mata Angin | Berbatasan dengan |
---|---|
Utara | Kecamatan Jawai |
Selatan | Kecamatan Selakau |
Timur | Kecamatan Semparuk |
Barat | Laut Natuna |
Sejarah pimpinan
Sejak masa Kesultanan Kabupaten Sambas hingga tahun 1958 Pemimpin yang tercatat bertugas di Kecamatan Pemangkat, yaitu:
- Raden Mochammad Haidir, Gelar Pangeran Laksamana, Wakil Sultan pertama.
- Raden Mochammad Mangkon, Gelar Pangeran Ratu, Wakil Sultan yang kedua.
- Raden Mochammad Koesoemanata, Wakil Sultan yang ketiga.
- Raden Kadir Jayadi Ningrat, Wakil Sultan yang keempat.
- Mohammad Syarif, Wakil Sultan, bertugas sebagai Demang (Kepala Distrik) untuk daerah Kecamatan Pemangkat, Kecamatan Tebas, dan Kecamatan Jawai.
- Haji Mohammad Yasin, akhir tahun 1941, Nama Demang Kemudian diganti menjadi Gunco (Masa Pemerintahan Penjajahan Jepang).
- Urai Ibrahim, menjabat Gunco selama 6 Bulan.
- Urai Saleh, Demang Pemangkat yang berkedudukan di Singkawang tahun 1948-1950.
- Urai Ibrahim, menjabat kembali sebagai Demang tahun 1950-1952.
- Mohammad Ali Ra’is, Demang Pemangkat, Tebas dan Jawai tahun 1952-1954.
- Daniel, Demang tahun 1954-1958.
Wilayah administratif
Dengan diterbitkannya Peraturan Daerah Kabupaten Sambas Nomor 3 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kecamatan Semparuk maka luas wilayah Kecamatan Pemangkat berkurang menjadi 193,75 km2, dengan wilayah administratif desa sebagai berikut:
- Desa Pemangkat Kota
- Desa Harapan
- Desa Penjajab
- Desa Parit Baru
- Desa Jelutung
- Desa Sungai Toman
- Desa Serunai
- Kabupaten Perapakan Besi
- Desa Salatiga
- Desa Serumpun
Selanjutnya, dengan pemekaran Kecamatan Salatiga maka desa di Kecamatan Pemangkat menjadi:
- Desa Pemangkat Kota
- Desa Harapan
- Desa Penjajab
- Desa Jelutung
- Kabupaten Perapakan Besi
Camat
Sejak tahun 1958 sampai dengan sekarang, pejabat yang pernah menjadi camat Pemangkat adalah sebagai berikut:
- Abdullah Hadir
- Marlan Kartodimeja
- Akil Samid
- Urai Aspan Ibrahim, B.A.
- Machmus Mi’rajd, B.A.
- Drs. Husin Kamarudin
- Drs. Kusnan D.
- Muchniardin, B.A.
- Zanim Marhan, S.Sos.
- Drs. U. Tajuddin, M.Si.
- M. Syerly, S.Sos., M.Si.
- Drs. Burhani B.Soni. M.Si.
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi kecamatan Pemangkat