Solvasi

Revisi sejak 7 Januari 2014 08.37 oleh M. Taufiq H (bicara | kontrib) (→‎referensi: http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_dasar/asam_dan_basa/proses-pembentukan-larutan/)

Pengertian Solvasi

sifat kelarutan pad umumnya berhubungan dengan kelarutan senyawa dalam media yang berbedadan bervariasi diantara dua hal yang ekstrim, yaitu pelerut polar,dan pelarut non polar seperti lemak. sifat hidrofilik atau lipoofibik berhubungan degan kelarutan dalam air, sedang sifat lipofilik atau hidrofobik behubungsn dengsn kelarutan dalam lemak.

referensi

Pengertian Solvasi Solvasi adalah proses terbentuknya lapisan medium pendispersi yang teradsorpsi disekeliling partikel sehingga menyebabkan partikel liofil tidak saling bergantung.Solvasi biasanya disebabkan karena adanya antaraksi antara pelarut polar terhadap zat terlarut yang polar pula, seperti bila garam NaCl dilarutkan dalam air.Solvasi sangat berkaitan erat dengan air. Air adalah pelarut yang kuat, melarutkan banyak jenis zat kimia. Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semuabentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapitidak di planet lain Air menutupi hampir 71% permukaan bumi.Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia dibumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan padalapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akantetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka airtawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melaluipenguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah(runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut. Airbersih penting bagi kehidupan manusia. Di banyak tempat didunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di bumi,sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada kutub utaradan selatan planet Mars, serta pada bulan-bulan Europa danEnceladus. Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas(uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alamiterdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut.

Proses Pembentukan Larutan Proses terjadinya suatu larutan dapat mengikuti salah satu mekanisme berikut: (a) Zat terlarut bereaksi secara kimia dengan pelarut dan membentuk zat yang baru, (b) Zat terlarut membentuk zat tersolvasi dengan pelarut, (c) Terbentuknya larutan berdasarkan dispersi.

Reaksi kimia dengan pelarut dapat terjadi apabila ada interaksi antara pelarut dan zat terlarut dengan pemutusan satu atau lebih ikatan kimia.

Contoh dari gejala ini adalah: Pb2O5+3H2O->2H3PO4 NH3+H2O->NH4OH

Pada contoh diatas terbentuk sistem homogen tetapi sifat kimia zat terlarut berubah.

Golongan yang kedua, masih menunjukkan adanya antaraksi antar pelarut dan zat terlarut, tetapi tidak sekuat golongan yang pertama dan tidak disertai perubahan sifat dari zat terlarut. Antaraksi yang terjadi ialah bentuk solvasi, dan dinamakan hidratasi jika pelarutnya air. Molekul air sebagai dwikutub mengelilingi ion-ion Na+ dan Cl- seperti tampak pada Gambar. Dalam hal ini dikatakan ion-ion Na+ dan Cl- dalam kedaan tersolvasi. Solvasi dapat pula terjadi antara molekul yang polar, misalnya etanol C2H5OH dengan air. Oleh karena itu alkohol dapat larut dalam air.

Sedangkan, proses terjadinya larutan berdasarkan dispersi dapat ditunjukkan oleh CCl4 dan benzena. Kedua molekul ini non polar sehingga tidak ada gaya tarik menarik antara kedua zat tersebut. Kelarutan dalam hal ini disebabkan karena adanya kecenderungan dari benzena dan karbon tetraklorida untuk terdispersi sejauh mungkin.

molekul Oksigen pada molekul air bermuatan negatif secara parsial dan sisa hidrogennya bermuatan positif secara parsial. Sehingga bila NaCl larut dalam air, ion negatif (Cl-) akan berinteraksi dengan kutub positif hidrogen dari molekul air dan ion positif (Na+) akan berinteraksi dengan kutub negatif oksigen dari molekul air yang lain.