Diploid

Jumlah set kromosom dalam sel
Revisi sejak 7 Januari 2014 13.09 oleh Nohirara (bicara | kontrib) (←Suntingan 114.79.16.217 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Fabi Fuu 76)

Skema Sel Haploid yang Melebur Membentuk Sel Diploid

Diploid ialah sebutan untuk sel atau individu yang memiliki sel dengan dua set genom. [1] Setiap genom dalam sel berpasangan dengan homolognya berdasarkan ukuran panjang kromosom. [2] Sel diploid terbentuk dari fertilisasi sel-sel gamet yang haploid. [1] Sel-sel gamet haploid melebur sehingga kromosom-kromosom bercampur dalam satu sel membentuk sel diploid. [3] Dalam reproduksi seksual gamet-gamet menghasilkan keturunan yang membawa sifat genetik dari peleburan gamet-gamet tersebut (umumnya dikenal sebagai gamet jantan dan gamet betina)[4] Jumlah kromosom sel haploid disingkat (n), sedangkan diploid (2n) karena merupakan kelipatan jumlah set kromosom dasar atau disebut poliploid yang euploid.[5] Sel-sel yang diploid dapat membelah menjadi sel-sel diploid lainnya melalui proses mitosis dan membentuk struktur somatik. [1] Hal ini dapat terjadi karena kromosom bereplikasi sebelum sel membelah. [1] Melalui mitosis sel akan mempertahankan jumlah set kromosomnya sehingga sel yang baru terbentuk memiliki jumlah kromosom yang sama dengan kromosom sel asalnya. [1]

Sel diploid dapat menghasilkan sel yang haploid dengan proses meiosis untuk membentuk sel gamet. [1] Peristiwa ini terus terjadi melalui proses reproduksi dan fertilisasi hingga membentuk suatu siklus yang berkelanjutan jika individu terus tumbuh dan berkembang biak. [1]


Referensi

  1. ^ a b c d e f g Campbell NA, Reece BJ, Mitchell LG. 2002. Biologi. Jakarta: Erlangga
  2. ^ Kimball, JW. 1999. Biologi. Jakarta: Erlangga
  3. ^ Pemuliaan Tanaman oleh Eva Sartini Bayu
  4. ^ Laetsch WM. 1979. Plants, Basic Concepts in Botany. Boston: Little, Brown and Company.
  5. ^ http://fp.uns.ac.id/~hamasains/bab8pemuliaan.htm