Henry Ford II

Revisi sejak 8 Januari 2014 04.39 oleh Bozky (bicara | kontrib) (Karier: clean up, replaced: Karir → Karier using AWB)

Henry Ford II (4 September 1917 — 29 September 1987) adalah anak dari Edsel Ford dan cucu dari Henry Ford. Ia merupakan presiden dari Ford Motor Company dari tahun 1945 sampai 1960, chairman dan CEO dari tahun 1960 sampai 1979.[1]

Henry Ford II
Henry Ford II tiba di Belanda (1954).
LahirHenry Ford II
(1917-09-04)4 September 1917
Detroit, Michigan, A.S.
Meninggal29 September 1987(1987-09-29) (umur 70)
Detroit, Michigan, A.S.
PekerjaanMantan Ketua dan Presiden dan CEO Ford Motor Company
Suami/istriAnne McDonnell, 1940-1964 (bercerai)
Maria Cristina Vettore, 1965-1980(bercerai)
Kathleen DuRoss 1980-1987 (kematian)
AnakCharlotte, Anne, and Edsel Ford II (dgn McDonnell)
stepchildren Deborah Guibord and Kimberly DuRoss (dgn Kathleen DuRoss)
Orang tuaEdsel Ford & Eleanor Clay Ford
IMDB: nm1307381 Musicbrainz: f2b29d59-c559-43a7-8ad5-570fc1dc7d8d Find a Grave: 8514154 Modifica els identificadors a Wikidata

Masa kecil

Henry Ford II lahir di Detroit, Michigan dari pasangan Eleanor Clay Ford dan Edsel Ford pada tanggal 4 September 1917. Ia dan saudaranya, Benson dan William, tumbuh di tengah keluarga yang cukup makmur, tapi ayah mereka berusaha agar anak-anaknya mengerti arti dari kerja dan menghasilkan uang. Ia bersekolah di Hotchkiss School.

Karier

Ketika ayahnya Edsel, presiden dari Ford, meninggal pada bulan Mei 1943 karena kanker perut (saat Perang Dunia II), Henry Ford II sedang bertugas di angkatan laut, dan maka dari itu tidak bisa mengambil alih bisnis keluarga ini. Henry Ford, pendiri dari perusahaan ini yang sekarang sudah tua, berencana mengambil alih jabatan presiden Ford. Karena usianya sudah lanjut, ia pun menjadi tidak konsisten, mudah curiga, dan sakit-sakitan sehingga para direktur tidak ingin ia menjadi presiden Ford lagi. Dua puluh tahun sebelumnya, meskipun Henry Ford tidak memiliki jabaran eksekutif apa-apa lagi di perusahaan, tapi secara de facto ia masih mengontrol perusahaan, para direktur pun tidak pernah ada yang membangkang. Para direktur pun memilihnya,[2] dan Henry Ford menjabat lagi sampai perang dunia berakhir. Selama jabatannya yang singkat ini, perusahaan mulai turun terus menerus dan kehilangan lebih dari 10 juta dolar AS per bulannya. Pemerintahan Presiden Franklin Roosevelt sudah berencana untuk mengambil alih perusahaan ini untuk melangsungkan kegiatan produksi, tapi idenya ini tidak pernah direalisasikan.

Henry Ford II meninggalkan angkatan laut bulan Juli 1943 dan segera bergabung dengan manajemen Ford beberapa minggu kemudian. Setelah 2 tahun, ia mengambil alih jabatan Presiden Ford Motor tanggal 21 September 1945. Ketika ia mulai menjabat, tak sedikit orang yang meragukan kemampuan Henry Ford II, karena ia mengambil alih jabatan presiden ketika keadaan sedang chaos: pabrik-pabrik Ford di Eropa banyak yang hancur karena perang dan penjualan domestik di Amerika juga sedang lesu.

Henry Ford II dengan cepat mengadopsi gaya manajemen yang agresif. Hal yang pertama kali ia lakukan sebagai Presiden Direktur Ford adalah memecat Harry Bennett, kepala dari Ford Service Department. Selain itu, ia juga mempekerjakan beberapa eksekutif baru untuk mendukungnya dalam bekerja, sambil ia menimba pengalaman. Ia mempekerjakan mantan eksekutif General Motors Ernest Breech dan juga Lewis Crusoe dari Bendix Corporation. Breech dianggap sebagai mentor bisnis dari Henry Ford II, dan tim Breech–Crusoe ini banyak memberikan pengalaman baru bagi Ford.

Referensi

  1. ^ "Henry Ford". Diakses tanggal 2007-02-14. Henry Ford resigned for the second time at the end of World War II. His eldest grandson, Henry Ford II, became president on Sept. 21, 1945. Even as Henry Ford II drove the industry's first postwar car off the assembly line, he was making plans to reorganize and decentralize the company to resume its prewar position as a major force in a fiercely competitive auto industry. Henry Ford II provided strong leadership for Ford Motor Company from the postwar era into the 1980s. He was president from 1945 until 1960 and chief executive officer from 1945 until 1979. He was chairman of the board of directors from 1960 until 1980, and remained as chairman of the finance committee from 1980 until his death in 1987. 
  2. ^ Sorensen 1956, hlm. 325–326.