Musik gospel

genre musik yang menekankan lirik kristen

Musik gospel adalah sebuah genre musik yang dicirikan oleh vokal yang dominan (seringkali dengan menggunakan harmoni yang kuat), liriknya yang bersifat religius, khususnya Kristen. Subgenrenya mencakup gospel kontemporer, gospel kontemporer urban (kadang-kadang juga disebut sebagai "gospel hitam"), dan Musik gospel modern (kini lebih lazim disebut pujian dan penyembahan, atau musik Kristen kontemporer). Kebanyakan bentuk musik gospel menggunakan piano dan/atau organ Hammond, drum, gitar bas dan, kini semakin banyak pula, gitar listrik. Sejarah

Musik gospel diduga pertama kali muncul dari gereja-gereja Afrika-Amerika dalam kuartal pertama dari abad ke-20, atau dalam pengertian yang lebih luas, merujuk kepada musik gospel kulit hitam maupun musik religius yang diciptakan dan dinyanyikan oleh para artis Gospel Selatan kulit putih pada umumnya. Perbedaan yang tajam antara Amerika yang berkulit hitam dan putih, khususnya antara gereja-gereja warga kulit hitam dan putih, menyebabkan kedua golongan ini terpisah. Meskipun perbedaannya telah berkurang sedikit selama lima puluh tahun terakhir, kedua tradisi ini masih berbeda. Dalam kedua tradisi ini, sejumlah penyanyi, seperti misalnya Mahalia Jackson membatasi dirinya untuk tampil hanya dalam konteks-konteks keagamaan saja, sementar ayang lainnya seperti Sister Rosetta Tharpe, Golden Gate Quartet dan Clara Ward, juga membawakan musik gospel dalam lingkup sekular., bahkan juga di klab-klab malam. Banyak penyanyi, seperti misalnya The Jordanaires, The Blackwood Brothers, Al Green, dan Solomon Burke pernah tampil membawakan musik sekular dan maupun keagamaan. Penyanyi-penyanyi seperti ini biasa menyisipkan lagu-lagu gospel dalam pertunjukan-pertunjukan sekular mereka, meskipun yang kebalikannya hampir tak pernah terjadi.

Penyanyi, pengarang lagu dan gitaris gospel, Sister Rosetta Tharpe adalah bintang musik gospel besar pertama. Ia muncul dalam tangga lagu musik pop musik pada 1938. Ia tetap popular sepanjang 1940-an, mencetak lagu-lagu top; pertunjukannya dihadiri puluhan ribu penggemarnya di seluruh AS. Sesekali ia kehilangan dukungan dari beberapa penggemarnya di gereja ketika ia tampil di lingkup sekular dan ketika ia membuat rekaman lagu-lagu yang tidak diakui sebagai lagu-lagu “Kristen”. Namun para penggemar yang meninggalkannya memaafkannya, karena Tharpe tetap setia pada imannya sepanjang karier rekamannya hingga akhir hayatnya.

Meskipun musik gospel ini boleh disebut sebagai fenomena Amerika, ia telah menyebar di seluruh dunia, termasuk ke Australia dengan paduan suara seperti The Elementals dan Jonah & The Whalers serta festival-festival seperti Festival Musik Gospel Australia. Di Norwegia terdapat Ansgar Gospel Choir, satu-satunya paduan suara gospel Norwegia sejati. Musik ini juga popular di provinsi Quebec, Kanada – di sini terdapat kelompok-kelompok paduan suara gospel terkenal seperti Montreal Jubilation Gospel Choir dan Québec Celebration Gospel Choir. Musik gospel adalah sebuah genre musik yang dicirikan oleh vokal yang dominan (seringkali dengan menggunakan harmoni yang kuat), liriknya yang bersifat religius, khususnya Kristen. Subgenrenya mencakup gospel kontemporer, gospel kontemporer urban (kadang-kadang juga disebut sebagai "gospel hitam"), dan Musik gospel modern (kini lebih lazim disebut pujian dan penyembahan, atau musik Kristen kontemporer). Kebanyakan bentuk musik gospel menggunakan piano dan/atau organ Hammond, drum, gitar bas dan, kini semakin banyak pula, gitar listrik.

Sejarah

Musik gospel diduga pertama kali muncul dari gereja-gereja Afrika-Amerika dalam kuartal pertama dari abad ke-20, atau dalam pengertian yang lebih luas, merujuk kepada musik gospel kulit hitam maupun musik religius yang diciptakan dan dinyanyikan oleh para artis Gospel Selatan kulit putih pada umumnya. Perbedaan yang tajam antara Amerika yang berkulit hitam dan putih, khususnya antara gereja-gereja warga kulit hitam dan putih, menyebabkan kedua golongan ini terpisah. Meskipun perbedaannya telah berkurang sedikit selama lima puluh tahun terakhir, kedua tradisi ini masih berbeda. Dalam kedua tradisi ini, sejumlah penyanyi, seperti misalnya Mahalia Jackson membatasi dirinya untuk tampil hanya dalam konteks-konteks keagamaan saja, sementar ayang lainnya seperti Sister Rosetta Tharpe, Golden Gate Quartet dan Clara Ward, juga membawakan musik gospel dalam lingkup sekular., bahkan juga di klab-klab malam. Banyak penyanyi, seperti misalnya The Jordanaires, The Blackwood Brothers, Al Green, dan Solomon Burke pernah tampil membawakan musik sekular dan maupun keagamaan. Penyanyi-penyanyi seperti ini biasa menyisipkan lagu-lagu gospel dalam pertunjukan-pertunjukan sekular mereka, meskipun yang kebalikannya hampir tak pernah terjadi.

Penyanyi, pengarang lagu dan gitaris gospel, Sister Rosetta Tharpe adalah bintang musik gospel besar pertama. Ia muncul dalam tangga lagu musik pop musik pada 1938. Ia tetap popular sepanjang 1940-an, mencetak lagu-lagu top; pertunjukannya dihadiri puluhan ribu penggemarnya di seluruh AS. Sesekali ia kehilangan dukungan dari beberapa penggemarnya di gereja ketika ia tampil di lingkup sekular dan ketika ia membuat rekaman lagu-lagu yang tidak diakui sebagai lagu-lagu “Kristen”. Namun para penggemar yang meninggalkannya memaafkannya, karena Tharpe tetap setia pada imannya sepanjang karier rekamannya hingga akhir hayatnya.

Meskipun musik gospel ini boleh disebut sebagai fenomena Amerika, ia telah menyebar di seluruh dunia, termasuk ke Australia dengan paduan suara seperti The Elementals dan Jonah & The Whalers serta festival-festival seperti Festival Musik Gospel Australia. Di Norwegia terdapat Ansgar Gospel Choir, satu-satunya paduan suara gospel Norwegia sejati. Musik ini juga popular di provinsi Quebec, Kanada – di sini terdapat kelompok-kelompok paduan suara gospel terkenal seperti Montreal Jubilation Gospel Choir dan Québec Celebration Gospel Choir.

Genre musik gospel

Musik ini berakar dalam lagu-lagu spiritual yang dinyanyikan oleh para budak di selatan AS pada abad ke- 18 dan ke-19 dalam bentuk devosi keagamaan yang bebas dari gereja-gereja Kesucian, yang menganjurkan masing-masing anggota gerejanya untuk memberikan “kesaksian”, dengan berbicara atau bernyanyi secara spontan tentang iman dan pengalaman mereka, kadang-kadang sambil menari dalam kebaktian. Pada tahun -1920-an, para penyanyi dari gereja-gereja ini, yang banyak di antaranya juga merangkap sebagai pengkhotbah keliling, seperti misalnya Arizona Dranes, mulai membuat rekaman dalam gaya yang mencampurkan tema-tema kegamaan dengan teknik-teknik barrelhouse, blues dan boogie-woogie dan memasukkan alat-alat musik jazz, seperti misalnya drums dan terompet, ke dalam gereja.