Pemangkat, Sambas

kecamatan di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat
Revisi sejak 24 Januari 2014 04.41 oleh Lin siok hua (bicara | kontrib) (memberikan sedikit informasi tentang pemangkat)

1°10′0″N 108°58′0″E / 1.16667°N 108.96667°E / 1.16667; 108.96667

Pemangkat
Negara Indonesia
ProvinsiKalimantan Barat
KabupatenSambas
Pemerintahan
 • CamatDrs. Burhani B. Soni, M.Si.
Populasi
 • Total44,783 jiwa
Kode Kemendagri61.01.05 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS6101020 Edit nilai pada Wikidata
Luas- 111,00 Km²
Kepadatan403jiwa/km²1000
Desa/kelurahan-
Peta
PetaKoordinat: 1°10′36.48″N 108°57′44.64″E / 1.1768000°N 108.9624000°E / 1.1768000; 108.9624000
Berkas:Kota Pemangkat.jpg
Kota Pemangkat dari Gunung Gajah.
Pemangkat pada tahun 1920-an.

Pemangkat adalah kecamatan yang terbesar di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Indonesia. Dalam bahasa Tionghoa, kota kecil ini disebut 邦戛 (Hakka: Pang kat, Pinyin: Bāng jiá). Nama Pemangkat, menurut cerita diambil dari nama pendiri kota ini yaitu Pak Mangkat. Pemangkat terdiri atas beberapa suku bangsa yang mayoritas suku Melayu dan Tionghoa, minoritas suku Dayak, Jawa, dan lain-lain. Suku Tionghoa di Pemangkat kebanyakan dari kalangan orang Hakka (客家) dan orang Tiociu (潮州). Sebagian besar masyarakat Tionghoa di Pemangkat bermata pencaharian sebagai pedagang. Pemangkat mempunyai sebuah klenteng yang bernama "Vihara Tri Dharma Bumi Raya" (Hanyu: 邦戛坡中央大伯公廟) yang merupakan tempat beribadah bagi orang-orang Tionghoa yang beragama Kong Hu Cu.

Pembentukan

Kecamatan Pemangkat pada masa Kesultanan Sambas dipimpin wakil Sultan, kemudian menjadi Distrik, dipimpin oleh seorang Demang. Sesudah Indonesia merdeka, wilayah Kecamatan Pemangkat terdiri dari Kecamatan Tebas, Kecamatan Jawai, dan Kecamatan Pemangkat. Sampai tahun 1955, wilayah ini dikoordinir oleh Kawedanan Pemangkat.

Pada tahun 1958, Kawedanan Pemangkat dipecah menjadi 3 kecamatan yang ada hingga sekarang ini, yaitu Kecamatan Pemangkat, Kecamatan Tebas, dan Kecamatan Jawai. Pada masa sekarang dengan pemekaran wilayah, Kecamatan Pemangkat telah dimekarkan lagi menjadi dua Kecamatan, yaitu Kecamatan Pemangkat dan Kecamatan Semparuk.

Geografis

Kecamatan Pemangkat terletak di pesisir laut yang langsung menghadap Laut Cina Selatan. Pemangkat mempunyai pemandangan yang sangat indah yang merupakan perpaduan pemandangan gunung, laut, sungai, dan kota. Ciri khas kota ini adalah adanya sebuah gunung yang menyerupai gajah duduk, yang dinamakan Gunung Gajah. Tanjung Batu, Bukit Selindung dan Pantai Sinam merupakan ikon wisata kota pemangkat. Terdapat tiga pelabuhan di Pemangkat, yaitu Pelabuhan Perikanan Nusantara/ PPN Pemangkat, Pelabuhan Sintete dan Pelabuhan Seteher menjadikan Kota Pemangkat ramai dikunjungi orang dari berbagai daerah. Keragaman etnis di kota ini sangat tampak.

Sejarah

 
Tugu peringatan tentara Belanda yang tewas dalam pertempuran tahun 1850. Foto yang diambil sekitar tahun 1920.

Kecamatan Pemangkat mempunyai sejarah yang tidak bisa dilupakan, antara lain:

Berkas:Tr456pemangkat.jpg
Sebuah vihara di kaki gunung Gajah, pusat kota Pemangkat.
Berkas:GKKB Pemangkat.jpg
sebuah gereja yang terletak di Jl. Moh. Hambal Pemangkat.
Berkas:Sbkpmk12.jpg
Sebuah kelenteng di daerah Sebangkau, Pemangkat.

Batas wilayah

Batas wilayah Kecamatan Pemangkat adalah sebagai berikut:

Arah Mata Angin Berbatasan dengan
Utara Kecamatan Jawai
Selatan Kecamatan Selakau
Timur Kecamatan Semparuk
Barat Laut Natuna

Sejarah pimpinan

Sejak masa Kesultanan Kabupaten Sambas hingga tahun 1958 Pemimpin yang tercatat bertugas di Kecamatan Pemangkat, yaitu:

  1. Raden Mochammad Haidir, Gelar Pangeran Laksamana, Wakil Sultan pertama.
  2. Raden Mochammad Mangkon, Gelar Pangeran Ratu, Wakil Sultan yang kedua.
  3. Raden Mochammad Koesoemanata, Wakil Sultan yang ketiga.
  4. Raden Kadir Jayadi Ningrat, Wakil Sultan yang keempat.
  5. Mohammad Syarif, Wakil Sultan, bertugas sebagai Demang (Kepala Distrik) untuk daerah Kecamatan Pemangkat, Kecamatan Tebas, dan Kecamatan Jawai.
  6. Haji Mohammad Yasin, akhir tahun 1941, Nama Demang Kemudian diganti menjadi Gunco (Masa Pemerintahan Penjajahan Jepang).
  7. Urai Ibrahim, menjabat Gunco selama 6 Bulan.
  8. Urai Saleh, Demang Pemangkat yang berkedudukan di Singkawang tahun 1948-1950.
  9. Urai Ibrahim, menjabat kembali sebagai Demang tahun 1950-1952.
  10. Mohammad Ali Ra’is, Demang Pemangkat, Tebas dan Jawai tahun 1952-1954.
  11. Daniel, Demang tahun 1954-1958.

Wilayah administratif

Dengan diterbitkannya Peraturan Daerah Kabupaten Sambas Nomor 3 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kecamatan Semparuk maka luas wilayah Kecamatan Pemangkat berkurang menjadi 193,75 km2, dengan wilayah administratif desa sebagai berikut:

  1. Desa Pemangkat Kota
  2. Desa Harapan
  3. Desa Penjajab
  4. Desa Parit Baru
  5. Desa Jelutung
  6. Desa Sungai Toman
  7. Desa Serunai
  8. Desa Perapakan Besi
  9. Desa Salatiga
  10. Desa Serumpun

Selanjutnya, dengan pemekaran Kecamatan Salatiga maka desa di Kecamatan Pemangkat menjadi:

  1. Desa Pemangkat Kota
  2. Desa Harapan
  3. Desa Penjajab
  4. Desa Jelutung
  5. Desa Perapakan Besi

Camat

Sejak tahun 1958 sampai dengan sekarang, pejabat yang pernah menjadi camat Pemangkat adalah sebagai berikut:

  1. Abdullah Hadir
  2. Marlan Kartodimeja
  3. Akil Samid
  4. Urai Aspan Ibrahim, B.A.
  5. Machmus Mi’rajd, B.A.
  6. Drs. Husin Kamarudin
  7. Drs. Kusnan D.
  8. Muchniardin, B.A.
  9. Zanim Marhan, S.Sos.
  10. Drs. U. Tajuddin, M.Si.
  11. M. Syerly, S.Sos., M.Si.
  12. Drs. Burhani B.Soni. M.Si.

Pranala luar