Keledai

Revisi sejak 1 Februari 2014 01.45 oleh Rafi Vadra Addani (bicara | kontrib) (Menambah deskripsi tentang Keledai!)
Keledai
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Subgenus:
Asinus
Spesies:
E. asinus
Nama binomial
Equus asinus
Linnaeus, 1758

Keledai (Equus asinus) adalah mamalia dari keluarga Equidae. Merupakan hewan jinak yang digunakan untuk bertransportasi dan kerja lain, seperti menarik kereta kuda maupun membajak ladang.

Keledai bisa memiliki anak campuran dengan kuda. Anak kuda betina dan keledai jantan disebut bagal. Anak keledai betina dan kuda jantan disebut hinny. Bagal lebih umum, dan telah digunakan untuk transportasi manusia dan benda.

Orang barat menyebut keledai jantan dengan nama Jack, keledai betina dengan nama Jenny atau Jennet, dan keledai muda dengan nama Foal. Terdapat sekitar 40 juta

keledai di dunia ini. Kebanyakan dari populasi tersebut terdapat di 

negara-negara yang belum berkembang yang masih menggunakan keledai sebagai alat pengangkut barang.


Keledai pertama kali dijinakkan sekitar 3000 atau 4000 tahun sebelum Masehi oleh orang-orang Mesir atau Mesopotamia dan kemudian menyebar ke seluruh dunia. Keledai peliharaan jumlahnya terus meningkat, sedangkan keledai liar Afrika dan beberapa kerabatnya seperti Onager, justru terancam punah.


Ukuran tubuh keledai sangat bervariasi tergantung jenisnya. Tinggi mereka berkisar antara 79 cm hingga 160 cm dengan berat berkisar antara 80 hingga 480 kg. Usia harapan hidup keledai pekerja di negara berkembang sekitar 12 hingga 15 tahun. namun keledai yang hidup di negara maju dapat hidup hingga usia 30 bahkan 50 tahun.


Keledai dapat beradaptasi dengan daerah pinggiran gurun pasir. Keledai liar di daerah yang kering merupakan binatang soliter. Biasanya dalam sebuah peternakan yang luas, satu kelompok keledai akan didominasi oleh satu ekor keledai jantan.


Ringkikan keras keledai yang biasanya berlangsung sekitar 20 detik, dapat didengar hingga jarak 3 km. Hal ini membantu mereka untuk tetap berkomunikasi dengan keledai lain yang jaraknya sangat jauh di gurun pasir. Selain itu, keledai juga memiliki telinga yang lebar yang akan membantu mereka mendengar suara yang lebih jauh, dan membantu mendinginkan darah si keledai.


Keledai terkenal akan sifat keras kepalanya. Hal ini mungkin disebabkan oleh insting melindungi diri yang sangat kuat. Namun ketika seorang manusia sudah berhasil bersahabat dengan seekor keledai, maka si keledai akan gampang menurut.


Meski dalam film atau cerita rakyat, keledai diidentikkan dengan binatang yang malas dan bodoh, tetapi pada kenyataannya keledai termasuk binatang yang lumayan cerdas, waspada, ramah, dan bisa dilatih. Cara pertahanan diri keledai adalah dengan menggigit, atau menendang dengan kaki depan atau belakangnya.


Masa kehamilan keledai betina adalah sekitar 11 hingga 14 bulan. Dan biasanya hanya akan melahirkan satu ekor anakan keledai. Kelahiran anak kembar dalam keledai sangat jaarng, bahkan lebih jarang daripada yang terjadi pada kuda.


Meskipun 9 atau 10 hari setelah melahirkan, keledai betina sudah bisa birahi lagi, tetapi kesuburan mereka masih sangat rendah. Sehingga biasanya mereka baru akan bisa hamil lagi setelah 2 atau 3 kali masa oestrus.

Sehingga peternak keledai tidak bisa berharap mendapatkan satu anak 

keledai setiap tahunnya. Namun mendapatkan 3 anak dalam 4 tahun masih mungkin.


Dalam habitat asli mereka yang beriklim kering atau semi-kering, mereka akan menghabiskan lebih dari setengah hari mereka untuk mencari makan. Keledai memiliki struktur pencernaan yang cukup rumit, tetapi sangat efisien. Sehingga mereka tetap dapat bertahan hidup meski memakan rumput-rumput yang kualitasnya buruk.

Sumber : rafivadra.blogspot.com


Templat:Link GA