Matius 1
Matius 1 (disingkat Mat 1) adalah pasal pertama dalam Injil Matius dalam Perjanjian Baru Alkitab Kristen yang ditulis berdasarkan kesaksian rasul Matius, salah seorang dari dua belas murid utama Yesus Kristus.[1][2]
Matius 1 | |
---|---|
Kitab | Injil Matius |
Kategori | Injil |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Baru |
Urutan dalam Kitab Kristen | 1 |
Teks
- Naskah aslinya diyakini ditulis dalam bahasa Yunani, meskipun ada catatan mengenai beredarnya versi bahasa Ibrani/Aram.
- Salah satu naskah kuno tertua yang memuat bagian pasal ini adalah Papirus 1 (diperkirakan dibuat sekitar 250 M).
- Pasal ini dibagi atas 25 ayat dan terdiri dari dua bagian:
Struktur isi
Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):
Silsilah
Injil Matius dimulai dengan silsilah Yesus Kristus. Gaya bahasanya mengacu pada Kitab Kejadian dimana tercatat sejumlah silsilah yang dimulai dengan kata-kata serupa dalam bahasa Ibrani. Silsilah ini menunjukkan bahwa Yesus berasal dari keturunan Daud dan raja-raja Kerajaan Yehuda. Oleh karena itu merupakan ahli waris kerajaan yang pernah dijanjikan kepada Daud[3]. Dengan teliti dicatat bahwa Yusuf bukan ayah kandung Yesus, melainkan hanya suami dari Maria yang melahirkan Yesus. Namun secara hukum Israel, Yusuf adalah ayah Yesus, dan Yesus sebagai anak Yusuf mempunyai hak untuk mewarisi tahta kerajaan Daud, seandainya kerajaan itu dipulihkan.
Silsilah Yesus yang lain dicatat dalam (Lukas 3:23–38), dimana di ayat 23 Yusuf disebut sebagai anak Eli. Catatan Talmud Yahudi menunjukkan bahwa ayah Maria, ibu Yesus Kristus, bernama Eli[4] Sejumlah pakar berpendapat bahwa Eli hanya mempunyai anak(-anak) perempuan, sehingga sesuai hukum Taurat (Kitab Bilangan pasal 27, yaitu Bilangan 27:1–11), hak warisnya jatuh ke tangan anak perempuannya dan suaminya yang harus sesuku (Kitab Bilangan pasal 36), seperti anak-anak perempuan Zelafehad. Dari silsilah ini Eli adalah keturunan Daud melalui putra Daud yang bernama Nathan. Jadi, Yusuf dan Maria keduanya keturunan raja Daud dari suku Yehuda. Dengan demikian, Yesus Kristus, anak mereka berdua ("menurut anggapan orang"), berhak mendapatkan hak waris dari suku Yehuda melalui Yakub:[5]
Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia* datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa.
— Kejadian 49:10
(*) "dia" dalam teks bahasa Ibrani: Shiloh = Mesias
Hal yang menarik
- Silsilah dibagi menjadi 3 bagian, masing-masing 14 keturunan:
- Silsilah ini serupa dengan silsilah dalam Kitab Rut pasal 4 dan Kitab 1 Tawarikh, terutama pasal 1 sampai 4.
- Dalam silsilah ini tercantum sejumlah perempuan, suatu hal yang tidak lazim di zaman itu:
- Tamar, perempuan Kanaan, menantu Yehuda yang kemudian mempunyai anak kembar dari Yehuda[6].
- Rahab, secara tradisi dianggap sama dengan Rahab, pelacur Kanaan yang membantu bangsa Israel merebut kota Yerikho pada zaman Yosua[7].
- Rut, perempuan Moab, menantu Naomi, yang kemudian menikah lagi dengan Boas di Betlehem, Yudea[8].
- Istri Uria. Namanya dicatat sebagai Batsyeba di Kitab 2 Samuel 11:1-27. Berselingkuh dengan raja Daud sewaktu suaminya masih hidup dan kemudian menjadi istri Daud setelah Daud membuat suaminya terbunuh dengan tipu muslihat keji[9].
- Maria, yang melahirkan Yesus Kristus, yang dikandung bukan oleh Yusuf, suaminya.
Bukan saja pencantuman nama-nama perempuan itu sesuatu yang luar biasa, latar belakang mereka pun bercacat menurut pandangan orang Yahudi zaman penulisan Injil itu (dari segi kesukuan maupun moral) maupun pembaca non-Yahudi. Ini membuat kejujuran Matius sebagai penulis Injil lebih dihargai oleh para sejarawan.
Ayat 1
Ayat 1 Bahasa Yunani
- βιβλος γενεσεως ιησου χριστου υιου δαβιδ υιου αβρααμ
- Transliterasi: biblos geneseōs iēsou christou uiou dabid uiou abraam
- Terjemahan harfiah: kitab silsilah Yesus Kristus bin Daud bin Abraham
Ayat 1 Bahasa Ibrani
- (dari kanan ke kiri): ספר תולדת ישוע המשיח בן דוד בן אברהם׃
- Transliterasi (dari kiri ke kanan): sefer toledoth yesyua ha-masyiakh ben dawid ben abraham.
Ayat 1 Bahasa Indonesia
Ayat 1 Catatan
Injil Matius dimulai dengan suatu daftar "silsilah", yang merunut garis keturunan Yesus melalui Yusuf, "ayah"-nya, sebagaimana kebiasaan Yahudi ketika itu (Matius 1:16). Walaupun Yusuf bukan merupakan ayah Yesus secara biologis (Matius 1:20), ia tetap merupakan ayah Yesus secara hukum.[11]
- "Biblos" - Kata pertama pada Injil Matius dalam bahasa Yunani adalah "Biblos" yang berarti: "kitab, buku". Dari kata inilah diturunkan istilah Inggris "Bible" yang dipakai untuk menyebut "Alkitab". Kata pertama dan kedua berurutan adalah "Biblos geneseōs" ("kitab silsilah" atau "kitab keturunan") yang diterjemahkan menjadi "Inilah silsilah" dalam Terjemahan Baru.
- "Kristus" - Kata "Kristus" (bahasa Yunani: Christos) berarti "yang diurapi"; kata ini merupakan padanan dari kata "Mesias" dalam bahasa Ibrani (Daniel 9:25–26).
- Sejak semula Matius menegaskan bahwa Yesus adalah "Yang Diurapi dari Allah", yaitu diurapi dengan Roh Kudus (bandingkan Yesaya 61:1; Lukas 4:18; Yohanes 3:34; Kisah Para Rasul 10:38).
- Ia "diurapi" sebagai "Nabi" untuk membawa pengetahuan dan kebenaran (Ulangan 18:15), sebagai "Imam" untuk mempersembahkan korban penghapus dosa (Mazmur 110:4; Ibrani 10:10–14) dan sebagai "Raja" untuk memerintah, menuntun, serta menegakkan kerajaan kebenaran (Zakharia 9:9).
- "Anak" disini adalah dari kata Yunani "uiou" yang berarti "anak laki-laki" atau "putra". Dalam bahasa Ibrani: "ben", yang dapat dialihaksarakan menjadi kata "bin", yang juga dipakai untuk nama-nama yang menyertakan nama ayah dalam bahasa Indonesia. Jadi nama-nama dalam ayat ini dapat ditulis "Yesus Kristus (atau Yesus Mesias; dalam bahasa Arab: "Isa Al-Masih") bin Daud, bin Abraham"
- "Anak Daud" - Injil Matius menyatakan bahwa Yesus Kristus adalah keturunan Daud yang sah dengan merunut garis keturunan Yusuf yang berasal dari keluarga Daud. Walaupun Yesus dikandung oleh Roh Kudus, secara resmi Ia tetap dicatat sebagai "anak Yusuf" dan menurut hukum adalah "anak Daud" ("anak" disini adalah "anak laki-laki" atau "putra"; dalam bahasa Ibrani: "ben", yang dapat dialihaksarakan menjadi kata "bin" pada suatu nama dalam bahasa Indonesia).[11]
- "Anak Abraham" - Karena Allah sudah berjanji bahwa Mesias akan berasal dari keturunan Abraham (Kejadian 12:3; 22:18; Galatia 3:16) dan Daud (2 Samuel 7:12–19; Yeremia 23:5), maka Matius merunut silsilah Yesus sampai ke kedua tokoh ini untuk membuktikan kepada orang Yahudi bahwa Yesus mempunyai silsilah yang tepat sehingga memenuhi syarat sebagai Mesias.[11]
Ayat 2
- Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya,[12]
Merupakan penggenapan dari nubuat yang tercatat pada Bilangan 24:17.
Ayat 3-6
- Identik dengan "Silsilah Daud" yang dicatat dalam Kitab Rut pasal 4 ayat 12, 18-22, yaitu dari Yehuda sampai raja Daud, meskipun dalam Kitab Rut tidak disebutkan gelar "raja" untuk Daud, sebagaimana dalam Injil Matius.[13]
- Urutan silsilah ini dicatat juga dalam Kitab Tawarikh, khususnya pasal 2 ayat 4-5, 9-15, di mana dicatat sejumlah nama anggota keluarga serta informasi lain yang tidak dicatat dalam Injil Matius, misalnya:
- Anak-anak Peres ialah Hezron dan Hamul.[14]
- Anak-anak yang lahir bagi Hezron ialah Yerahmeel, Ram dan Khelubai.[15]
- Nahason, pemimpin bani Yehuda.[16]
- Isai memperanakkan
Ayat 16
Bahasa Yunani
- ιακωβ δε εγεννησεν τον ιωσηφ τον ανδρα μαριας εξ ης εγεννηθη ιησους ο λεγομενος χριστος
- Transliterasi: iakōb de egennēsen ton iōsēf ton andra marias ex ēs egennēthē iēsous o legomenos christos
Bahasa Indonesia
Kelahiran Yesus dari seorang perawan tersirat dalam silsilah-Nya. Perhatikan bahwa kata "memperanakkan" dipakai untuk semua nama ayah untuk putranya, sampai kepada "Yusuf suami Maria", tetapi setelah itu, untuk "Yesus", pernyataan diubah menggunakan kata "melahirkan". Kata "melahirkan" (egennēthē) adalah dalam bentuk feminin, jadi hanya merujuk kepada sang ibu, Maria, sedangkan sebelumnya dipakai kata "memperanakkan", yang diterjemahkan dari kata dengan akar yang sama, tetapi dalam bentuk maskulin (egennēsen), yaitu merujuk kepada ayah. Tidak dikatakan bahwa Yusuf "memperanakkan Yesus", melainkan bahwa Yusuf adalah "suami Maria, yang melahirkan Yesus" (lihat Matius 1:23). [11]
Ayat 20
- Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.[19]
Referensi silang: Kejadian 3:15; Lukas 2:27; Yohanes 1:14; Galatia 4:4
Di sini Yusuf dipanggil oleh malaikat Tuhan sebagai "anak Daud". Injil Matius dimulai dengan silsilah Yusuf yang merupakan keturunan langsung dari Daud, sehingga pembaca dapat memahami kebenaran penyebutan "Yusuf anak Daud" (dalam bahasa Ibrani: Yusuf bin Daud, di mana "bin" yang berarti "anak; putra" tidak harus bermakna bahwa Daud adalah bapa kandungnya, melainkan juga dapat digunakan untuk menyebut leluhur).
Ayat 23
- "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" --yang berarti: Allah menyertai kita.[20]
Referensi silang: Yesaya 7:14.
Kelahiran Yesus
Bagian kedua dari Injil Matius pasal 1, yaitu ayat 18-25, mencatat rangkaian kejadian ketika Yesus dilahirkan. Walaupun ada beberapa perbedaan catatan dengan Injil Lukas, hal-hal yang paling penting, misalnya kelahiran-Nya dari perawan, tempat kelahiran di Betlehem, Yudea dan ke-Tuhan-an-Nya terdapat di kedua Injil.
-
Yusuf mempertimbangkan untuk dengan diam-diam menceraikan Maria, tunangannya yang hamil sebelum menikah dengannya.
-
Malaikat Tuhan nampak kepada Yusuf dalam mimpi, berkata agar Yusuf tidak takut mengambil Maria sebagai isteri.
-
Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya.
-
Nubuat nabi Yesaya (Yes 7:14): "Anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel"
Injil Lukas berfokus pada Maria, sedangkan Injil Matius berfokus pada Yusuf. Dicatat bagaimana Yusuf mengetahui bahwa Maria, calon istrinya, mengandung sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata:
- "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."[21]
Sebagai penjelasan makna kata-kata nubuat malaikat ("Dialah yang akan menyelamatkan") bagi pembacanya, Injil Matius dalam pasal 1 ayat 23 mengutip Yesaya 7:14 yang menubuatkan kelahiran Mesias yang akan menjadi Juruselamat. Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya, tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus.[22] Di bagian ini dicatat bahwa kepada Yusuf diberitahukan nama anak itu adalah Yesus, yang dalam bahasa Ibrani artinya "Yah menyelamatkan" atau dalam bahasa Aram "Juruselamat", sama dengan nama yang diberikan kepada Maria secara pribadi oleh malaikat Gabriel, menurut catatan Injil Lukas.[23]
Referensi
- ^ Hill, David. The Gospel of Matthew. Grand Rapids: Eerdmans, 1981
- ^ Schweizer, Eduard. The Good News According to Matthew. Atlanta: John Knox Press, 1975
- ^ 2 Samuel 7:12–13
- ^ Talmud Yerushalmi, Hag. chap.2, 11a; text bahasa Ibrani di http://www.mechon-mamre.org/b/r/r2b.htm, adalah sebagai berikut: למרים ברת עלי "Maria binti Eli"
- ^ Kejadian 49:10
- ^ Kejadian 38:6–30; 1 Tawarikh 2:4
- ^ Yosua 2; Yosua 6:23,25
- ^ Rut 4:10–22
- ^ 2 Samuel 11:1–27
- ^ Matius 1:1
- ^ a b c d The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
- ^ Matius 1:2
- ^ Rut 4:12, 18–22
- ^ 1 Tawarikh 2:5
- ^ 1 Tawarikh 2:9
- ^ 1 Tawarikh 2:10
- ^ 1 Tawarikh 2:13–16
- ^ Matius 1:16
- ^ Matius 1:20
- ^ Matius 1:23
- ^ Matius 1:20-21
- ^ Matius 1:18–25
- ^ Lukas 1:31
Lihat pula
- Kelahiran Yesus
- Silsilah Yesus
- Toledot
- Yesus dan nubuat mesianik
- Zelafehad
- Bagian Alkitab yang berkaitan: Kejadian 12, Bilangan 24, Bilangan 27, Bilangan 36, Rut 4, 2 Samuel 7, 1 Tawarikh 1, 1 Tawarikh 2, 1 Tawarikh 3, 1 Tawarikh 4, Yesaya 7, Lukas 1, Lukas 2, Lukas 3
Rujukan
- (Inggris) Albright, W.F. and C.S. Mann. "Matthew." The Anchor Bible Series. New York: Doubleday & Company, 1971.
- (Inggris) Brown, Raymond E. The Birth of the Messiah: A Commentary on the Infancy Narratives in Matthew and Luke. London: G. Chapman, 1977.
- (Inggris) France, R.T. The Gospel According to Matthew: an Introduction and Commentary. Leicester: Inter-Varsity, 1985.
- (Inggris) Gundry, Robert H. Matthew a Commentary on his Literary and Theological Art. Grand Rapids: William B. Eerdmans Publishing Company, 1982.
- (Inggris) Hill, David. The Gospel of Matthew. Grand Rapids: Eerdmans, 1981
- (Inggris) Jones, Alexander. The Gospel According to St. Matthew. London: Geoffrey Chapman, 1965.
- (Inggris) McLaughlin, Ra. "The Adoption of Jesus: On Matthew 1:1-25". Reformed Perspectives Magazine, vol. 7, no. 35. 2005.
- (Inggris) Schweizer, Eduard. The Good News According to Matthew. Atlanta: John Knox Press, 1975
Pranala luar
- (Inggris) The King James Version of Matthew 1 on BibleGateway. Other translations can also be accessed.
- (Inggris) The Matthean Infancy Narrative. A commentary on Matthew 1-2.
- (Indonesia) Teks Matius 1 dari Alkitab SABDA
- (Indonesia) Audio Matius 1
- (Indonesia) Referensi silang Matius 1
- (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk Matius 1
- (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk Matius 1