Tumbuhan berbiji

Revisi sejak 21 Februari 2014 09.16 oleh Hanamanteo (bicara | kontrib) (Membatalkan 1 suntingan oleh 112.215.66.75 (pembicaraan). (TW))
Tumbuhan berbiji
Rentang waktu: Devonian?
Welwitschia mirabilis, anggota Gnetophyta
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Divisi

Tumbuhan berbiji atau Spermatophyta (Yunani, sperma=biji , phyton=tumbuhan) merupakan kelompok tumbuhan yang memiliki ciri khas, yaitu adanya suatu organ yang berupa biji. Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung calon individu baru, yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyer bukan atau persarian yang diikuti oleh pembuahan.

Ciri tubuh

Ciri tumbuhan berbiji meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh.

Ukuran dan bentuk tubuh Tumbuhan berbiji berukuran makroskopik dengan ketinggian yang sangat bervariasi. Tumbuhan biji tertinggi berupa pohon dengan tinggi melebihi 100 m. masalnya pohon konifer Sequoiadendron giganteum d taman Nasional Yosemite California, dengan tinggi sektar 115 m dan diameter batang sekitar 14 m. Habitus atau perawakan tumbuhan berbiji sangat bervariasi, yaitu Pohon, misalnya jati, duku, kelapa, beringin, cemara; Perduk, misalnya mawar, kembang merak, kembang sepatu; semak, misalnya arbei; dan Herba, misalnya sayur-sayuran, bunga lili, serta bunga krokot.

Struktur dan fungsi

Tumbuhan berbiji merupakan heterospora. Tumbuhan berbiji membetuk struktur megasporangia dan mikrosporangia yang berkumpul pada suatu sumbuh pendek. Misalnya struktur seperti konus atau strobilus pada konifer dan bunga pada tumbuhan berbunga. Seperti halnya pada tumbuhan lain, spora pada tumbuhan berbiji dihasilkan melalui meiosis di dalam sporangia. Akan tetapi, pada tumbuhan berbiji, megaspora tidak dilepaskan melainkan dipertahankan. Megasporangia mendukung perkembangan gametofit betina dan menyediakan makanan serta air. Gametofit betina akan tetap berada dalam sporangium, menjadi matang dan memlihara generasi sporofit berikutnya setelah terjadi pembuahan. Pada mikrosporangium, produk meiosis berupa mikrospora. Mikrospora yang mencapai sporofit akan berkecambah membentuk serbuk sari yang tumbuh menuju kearah bakal biji untuk membuahi gametofit betina. Pada tumbuhan berbiji, istilah mikrospora merupakan serbuk sari, mikrosporangium merupakan kantung serbuk sari, dan mikrosporofil merupakan benagsari. Istilah megaspora merupakan kandung lembaga (kantung embrio), megasporangium merupakan bakal biji, dan megasporofil merupakan daun buah (karpela).

Cara hidup dan habitat reproduksi

Tumbuhan berbiji kebanyakan hidup di darat. Namun, tumbuhan berbiji ada yang hidup mengapung di air, misalnya teratai. Tumbuhan berbiji merupakan tumbuhan foto autotrof.

Klasifikasi

Berdasarkan kajian filogeni menggunakan DNA kloroplas (cpDNA) saat ini dapat dikelompokkan berbagai anggota tumbuhan berbiji sebagai berikut.

tumbuhan berbunga (Angiospermae)

Gymnospermae

sikas (Cycadophyta) [1]

Ginkgo

suku tusam-tusaman (Pinaceae)

Gnetum, Welwitschia, Ephedra (Gnetophyta)

tumbuhan runjung (Coniferae) selain tusam

Tumbuhan berbiji sendiri memiliki tumbuhan paku sejati (Pteridophyta) sebagai kerabat terdekat.

Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka)

Gymnospermae berasal dari bahasa Yunani yaitu, Gymno =terbuka atau telanjang dan sperma=biji. Anggota Gymnospermae memiliki ciri utama berupa bakal biji yang tumbuh pada permukaan megasporafil (daun buah). Tumbuhan ini memiliki habitus semak, perdu, atau pohon. Akarnya merupakan akar tunggang, batang tumbuhan tegak lurus dan bercabang-cabang.

Gymnospermae tidak memiliki bunga yang sesungguhnya, sporofil terpisah-pisah atau membentuk stabilus jantan dan strobilus betina. Umumnya berkelamin tunggal namun ada juga yang berkelamin dua. Penyerbukan pada gymnospermae hampir selalu dengan cara anemogami (bantuan angin). Waktu penyerbukan sampai pembuahan relatif panjang. Gymnospermae dibagi menjadi empat kelas, ada yang menjadikannya sebagai kelas, namun sekarang dianggap sebagai divisi tersendiri, yaitu:
  • Cycadophyta (sebagai kelas berakhiran -psida, sehingga menjadi Cycadopsida)
  • Pinophyta (Pinopsida)
  • Gnetophyta (Gnetopsida)
  • Ginkgophyta (Ginkgopsida)

Anthophyta atau Angiospermae (tumbuhan berbunga)

Penyebutan kelompok ini sekarang lebih disukai menggunakan tumbuhan berbunga daripada tumbuhan berbiji tertutup. Pengelompokan klasik menjadi Dicotyledoneae (tumbuhan berkeping biji dua) dan Monocotyledoneae (tumbuhan berkeping biji tunggal) berdasarkan filogeni molekuler sekarang dianggap tidak valid karena kelompok yang pertama tidak holofiletik. Ke dalam Anthophyta sekarang terdapat delapan kelompok besar yang perinciannya masih terus dikaji.

Manfaat tumbuhan berbiji bagi manusia

Jenis tumbuhan berbiji yang dimanafaatkan bagi kepentingan manusia antara lain sebagai berikut:

  • Gandum, padi, jagung dan sagu merupakan makanan utama sebagian besar penduduk di dunia.
  • Kacang, tomat, kol, kentang, dan wortel merupakan makanan sayuran sebagai sumber serat, protein, dan vitamin.
  • Kapas dan rami sebagai bahan sandang.
  • Kayu sebagai bahan papan dan perabotan.
  • Kumis kucing, jati, mahoni, dan pinus sebagai peneduh, penyimpan air, penyerap karbon dioksida, dan sumber oksigen.
  • Berbagai jenis bunga untuk dekorasi, upacara adat dan agama, serta kosmetik.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Chung-Shien Wu, Ya-Nan Wang, Shu-Mei Liu and Shu-Miaw Chaw (2007). "Chloroplast Genome (cpDNA) of Cycas taitungensis and 56 cp Protein-Coding Genes of Gnetum parvifolium: Insights into cpDNA Evolution and Phylogeny of Extant Seed Plants". Molecular Biology and Evolution. 24 (6): 1366–1379. doi:10.1093/molbev/msm059. PMID 17383970.