Tilapia
Tilapia (/t[invalid input: 'ɨ']ˈlɑːpiə/ Templat:Respell) adalah nama umum untuk jenis ikan cichlid yang ratusan ragamnya dari tribe tilapiine cichlid. Tilapia umumnya ikan air tawar, hidup di aliran-aliran, kubangan, danau, sungai dangkal. dan jarang dijumpai di air payau. Sepanjang sejarah bernilai penting untuk perikanan artisan di Afrika dan Levant, serta meningkat perannya dalam akuakultur dan akuaponik. Tilapia dapat menjadi spesies invasif yang bermasalah pada habitat air hangat baru, yang masuk baik disengaja maupun tidak, tetapi umumnya tidak pada iklim sedang karena tidak mampu hidup di air yang dinginnya di bawah 21 °C (70 °F).
Sejarah
|
Tilapia adalah salah satu dari tiga jenis ikan utama yang ditangkap pada zaman Alkitabiah di Danau Galilea. Pada waktu itu dikenal dengan nama musht, atau sekarang dengan julukan "Ikan Santo Petrus" ("St. Peter's fish"). Nama ini muncul dari kisah yang dicatat pada Injil Matius mengenai Santo Petrus memancing seekor ikan yang di mulutnya ada sekeping uang bernilai empat dirham untuk membayar bea Bait Allah baginya dan bagi Yesus Kristus, meskipun nas itu tidak menyebut jenis ikannya.[2] Meskipun nama Tilapia juga dipakai untuk menyebut ikan Zeus faber, yang tidak dijumpai di daerah itu, beberapa spesies tilapia (Sarotherodon galilaeus galilaeus dan lain-lain) juga hidup dalam Danau Galilea, di mana kisah dalam Injil Matius itu terjadi. Spesies ini menjadi sasaran peternakan ikan artisan skala kecil di wilayah tersebut selama beribu-ribu tahun.[3][4]
Ciri
Tilapia berciri khas bagian samping yang tertekan tipis dan dalam. Sebagaimana jenis cichlid lain, bagian tulang pharyngeal bawah terpadu menjadi satu struktur gigi tunggal. Suatu kumpulan otot kompleks menggerakkan tulang pharyngeal atas dan bawah menjadi rahang kedua untuk mencerna makanan (bandingkan dengan jenis belut moray), mengizinkan pembagian kerja antara "rahang sejati" (mandible) dan "rahang pharyngeal". Dengan demikian mereka merupakan pemakan yang efisien yang dapat menangkap dan memproses berbagai jenis luas makanan.[5] Mulutnya bersifat protrusible, biasanya dibatasi dengan moncong yang lebar dan seringkali menebal. Rahangnya mempunyai gigi konikal. Secara khas, tilapia memiliki sirip dorsal panjang, dan garis lateral yang sering terputus pada akhir sirip dorsal, serta muncul lagi dua atau tiga baris sisik di bawahnya.
Spesies
Tilapia merupakan nama umum yang digunakan untuk berbagai jenis cichlid dari tiga genus berbeda: Oreochromis,[6] Sarotherodon[7] dan Tilapia.[8] Anggota-anggota kedua genus lain dulunya termasuk ke dalam Tilapia tetapi kemudian dipisahkan menjadi genus sendiri. Namun, semua spesies masih biasa disebut "tilapia" tanpa memperdulikan nomenklatur taksonomi sesungguhnya.
Bahan makanan
Seluruh bagian ikan tilapia dapat diproses sebagai makanan[9] menjadi potongan daging ikan (fillet) tanpa kulit, tanpa tulang (Pin-Bone Out, atau PBO): dengan hasil dari 30 persen sampai 37 persen, tergantung dari ukuran fillet dan trim akhir.[10][11] Penggunaan tilapia dalam industri makanan komersial membawa kepunahan garis keturunan murni genetik. Kebanyakan tilapia liar saat ini adalah hibrida dari beberapa spesies.
|doi=10.1021/jf8029258}}(perlu berlangganan)</ref>[12] Guided by these findings, tilapia farming techniques could be adjusted to address the nutritional criticisms directed at the fish while retaining its advantage as an omnivore capable of feeding on economically and environmentally inexpensive vegetable protein. Adequate diets for salmon and other carnivorous fish can alternatively be formulated from protein sources such as soybean, although soy-based diets may also change in the balance between omega-6 and omega-3 fatty acids.[13]
--> Amerika Serikat menghasilkan 1,5 juta ton tilapia pada tahun 2005, dengan proyeksi 2,5 juta ton pada tahun 2010.[14]
Penggunaan lain
Tilapia menjadi alat kontrol alamiah biologis bagi banyak persoalan tanaman akuatik. Tilapia makan tanaman akuatik yang terapung, misalnya duckweed watermeal (Lemna sp.), banyak tanaman terendam yang "tidak diinginkan" dan kebanyakan bentuk ganggang.[15] Di Amerika Serikat dan negara-negara seperti Thailand, ikan ini menjadi metode terpilih untuk mengontrol jumlah tanaman, mengurangi penggunaan pembasmi ganggang (algaecide) dari jenis bahan kimia berbahaya atau mengandung logam berat. Di Kenya, tilapia membantu kontrol nyamuk yang membawa parasit Malaria. Ikan ini suka makan larva nyamuk, sehingga mengurangi jumlah nyamuk betina, suatu vektor penyakit yang berbahaya.[16]
Tilapia juga merupakan sumber makanan berlimpah untuk para predator akuatik.
Lihat pula
Referensi
- ^ "Fisheries and Aquaculture Department Statistics". Food and Agriculture Organization of the United Nations. Diakses tanggal 2012-09-15.
- ^ Matius 17:24−27
- ^ Baker, Jenny (1988). Simply Fish. London: Faber & Faber. hlm. 197. ISBN 0-571-14966-9.
- ^ Rosencrans, Joyce (2003-07-16). "Tilapia is a farmed fish of biblical fame". The Cincinnati Post. E. W. Scripps Company. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-02-18. Diakses tanggal 2012-09-15.
- ^ Loiselle, P.V. (1994). The Cichlid Aquarium. Tetra Press. ISBN 1-56465-146-0.
- ^ "Oreochromis". Integrated Taxonomic Information System.
- ^ "Sarotherodon". Integrated Taxonomic Information System.
- ^ "Tilapia". Integrated Taxonomic Information System.
- ^ "Whole Fish to Fillet (HACCP procedures videos of Tilapia fillet processing". Diakses tanggal 2012-09-15.[sumber tepercaya?]
- ^ "Different Processing Styles of Tilapia Fillets". Diakses tanggal 2012-09-15.[sumber tepercaya?]
- ^ "Title unknown". Tropical Aquaculture Products, Inc. Diakses tanggal 2012-09-15.[sumber tepercaya?]
- ^ Aguiar, AC; et al. (September 2007). "Effect of flaxseed oil in diet on fatty acid composition in the liver of Nile tilapia (Oreochromis niloticus)". Arch Latinoam Nutr. 57 (3): 273–277. PMID 18271406.
- ^ Espe, Marit; et al. (May 2006). "Can Atlantic salmon (Salmo salar) grow on diets devoid of fish meal?". Aquaculture. 255: 255–262. doi:10.1016/j.aquaculture.2005.12.030.(perlu berlangganan)
- ^ Wake Forest University Baptist Medical Center (2008, July 10).Popular Fish, Tilapia, Contains Potentially Dangerous Fatty Acid Combination. ScienceDaily. Retrieved July 11, 2008, from www.sciencedaily.com
- ^ Cross, John W., Ph.D. "Aquatic Weed Control". The Charms of Duckweed. Diakses tanggal 2012-09-15.
- ^ Petr, T (2000). "Interactions between fish and aquatic macrophytes in inland waters. A review". FAO Fisheries Technical Papers. 396.
Pustaka tambahan
- Logan, Cheryl A.; Alter, S. Elizabeth; Haupt, Alison J.; Tomalty, Katharine; Palumbi, Stephen R. (2008). "An impediment to consumer choice: Overfished species are sold as Pacific red snapper". Biological Conservation. 141 (6): 1591–1599. doi:10.1016/j.biocon.2008.04.007. ISSN 0006-3207.
- FAO Fishery Information, Data and Statistics Service (1993). "Aquaculture production (1985-1991)". FAO Fisheries Circular. Food and Agriculture Organization of the United Nations. 815: 20–21.
- Trewavas, Ethelwynn (1983). Tilapiine fish of the genera Sarotherodon, Oreochromis and Danakilia. London: British Museum (Natural History). ISBN 0-565-00878-1.
- McCrary, Jeffrey K; Castro, Mark; McKaye, Kenneth R. (2005). "Mercury in Fish From Two Nicarguan Lakes: A Recommendation for Increased Monitoring of Fish for International Commerce" (PDF). Environmental Pollution. hlm. 513–518.
Pranala luar
- Another Side of Tilapia, the Perfect Factory Fish New York Times article
- How to Raise Tilapia in the Backyard
- Tilapia Health, Diagnosis, and Treatment Advice
- Tilapia Nutrition Information from USDA SR 22 database
- Tilapia Nutrition Information