Kopi sumatra

variasi jenis kopi di Indonesia
Revisi sejak 16 Maret 2014 08.32 oleh Anthros (bicara | kontrib) (Penambahan data perkebunan kopi di aceh)

Kopi Sumatera merupakan salah satu varietas kopi yang berasal dari Sumatera yang bertekstur paling halus dan bercita rasa paling berat dan kompleks di antara beragam kopi di dunia. Sebagian besar kopi Sumatera diproses secara kering (dry-processed), tetapi sebagian lagi melalui proses pencucian ringan (semi-washed).

Kopi Sumatera sangat terkenal dengan Mandheling atau Lintong-nya yang tumbuh di pesisir selatan pulau Sumatera. Kopi Sumatera yang tumbuh lebih ke arah Barat dikenal sebagai kopi Gunung Gayo. Kopi Gayo Sumatera dideskripsikan sebagai kopi yang bercita rasa manis dan bersih. Ahli kopi yang ingin membeli kopi Sumatera biasanya melihat ketuaan dari biji kopi Sumatera. Biji kopi ini mengeluarkan rasa “tanah” dan “rempah”. Hal ini merupakan keunikan tersendiri biji kopi Sumatera sehingga membuatnya menjadi satu dari kopi yang paling dicari di antara jenis kopi yang ada di dunia.

Daerah Penghasil Kopi di Pulau Sumatera

Provinsi Aceh

Kopi Aceh memang telah menjadi andalan Indonesia dalam hal produksi dan keunggulan mutu. Pasalnya sekitar 40 persen biji kopi Arabica tingkat premium dari total panen kopi di Indonesia merupakan hasil produksi dari daerah Aceh. Produksi Perkebunan Rakyat di Aceh pada tahun 2010 mencapai 50.774 ton. Produksi kopi di Indonesia setiap tahunnya rata-rata mencapai 600 ribu ton dan lebih dari 80 persen produksi biji kopi tersebut berasal dari seluruh perkebunan rakyat di Indonesia.

Jenis Kopi Arabika merupakan jenis kopi terbanyak dikembangkan oleh para petani Kopi Gayo di dataran tinggi Gayo Aceh. Hasil produksi Kopi Arabika dari Tanah Gayo ini adalah yang terbesar di Asia. Kopi Gayo Aceh memang memiliki cita rasa khas dan sudah diakui oleh seorang pakar uji cita rasa (cupper) kopi dunia, Christopher Davidson. Keberadaan kopi gayo juga tak lepas dari sejarah panjang penjajahan Belanda di Aceh bagian tengah pada awal abad ke 10. Pada tahun 1918 pemerintah Belanda menjadikan kopi gayo sebagai produk masa depan, hal ini seiring dengan tingginya minat pasar mancanegara terhadap keunikan cita rasa kopi gayo Aceh. Sebagian besar komoditas kopi arabika Gayo tersebut dikembangkan di tiga kabupaten yaitu Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Gayo Lues. Total perkebunan kopi Gayo Aceh pada tahun 2010 mencapai sekitar 94.500 hektare, terdiri dari 48.500 hektare di Aceh Tengah, 39.000 hektare di Kabupaten Bener Meriah, dan 7.000 hektare di Gayo Lues.

Perkebunan Kopi Di Aceh

No Nama Daerah Luas Lahan
1 Kabupaten Aceh Barat Lahan yang sudah Digunakan (Ha): 532
2 Kabupaten Aceh Barat Daya Lahan yang sudah Digunakan (Ha): 562

Status Lahan: Luas Lahan Perkebunan Kelapa Sawit yang terdiri dari TBM:95 TM :379 TTM:88

3 Kabupaten Aceh Besar Lahan yang sudah Digunakan (Ha): 1.318

Status Lahan: Luas Lahan Perkebunan Kopi Yang Terdiri TBM: 45, TM :1,273

4 Kabupaten Aceh Jaya Lahan yang sudah Digunakan (Ha): 1.355
5 Kabupaten Aceh Selatan Lahan yang sudah Digunakan (Ha): 1.529
6 Kabupaten Aceh Singkil Lahan yang sudah Digunakan (Ha): 166

Status Lahan: Luas Lahan Perkebunan Kelapa Sawit yang terdiri dari TBM : 52 TM :107, TTM: 7

7 Kabupaten Aceh Tamiang Lahan yang sudah Digunakan (Ha): 226
8 Kabupaten Aceh Tengah Lahan yang sudah Digunakan (Ha): 46.493
9 Kabupaten Aceh Tenggara Lahan yang sudah Digunakan (Ha): 279
10 Kabupaten Aceh Timur Lahan yang sudah Digunakan (Ha): 516
11 Kabupaten Aceh Utara Lahan yang sudah Digunakan (Ha): 975
12 Kabupaten Bener Meriah Lahan yang sudah Digunakan (Ha): 9.640

Status Lahan: luas Lahan Perkebunan Kelapa Sawit yang terdiri dari TBM: 5,680 ,TM : 3,960

13 Kabupaten Bireuen Lahan yang sudah Digunakan (Ha): 314

Status Lahan: luas Lahan Perkebunan Kopi yang terdiri dari : TBM :42, TM:209, TTM:63

14 Kabupaten Gayolues Lahan yang sudah Digunakan (Ha): 4

Status Lahan: luas lahan perkebunan kopi yang terdiri dari TBM:1,652 TM:1,699 TTM:587

15 Kabupaten Naganraya Lahan yang sudah Digunakan (Ha): 150

Status Lahan: Luas Lahan Perkebunan Kelapa Sawit yang terdiri dari : TBM :7 TM :103 TTM :40

16 Kabupaten Pidie Lahan yang sudah Digunakan (Ha): 9.490

Status Lahan: luas lahan perkebunan kopi yang terdiri dari TBM: 264, TM: 4,890 ,TTM: 4,336

17 Kabupaten Pidie Jaya Lahan yang sudah Digunakan (Ha): 75
18 Kabupaten Simeulue Lahan yang sudah Digunakan (Ha): 158

Status Lahan: Luas Lahan Perkebunan Kelapa Sawit Yang terdiri dari : TBM :60, TM :45 TTM :53

19 Kota Lhokseumawe Lahan yang sudah Digunakan (Ha): 15

Status Lahan: Luas Lahan Perkebunan Kopi terdiri dari TM :15

20 Kota Subulussalam Lahan yang sudah Digunakan (Ha): 41

Provinsi Sumatera Utara

Kopi sidikalang sudah terkenal akan cita rasanya yang mantap, bahkan bukan hanya di dalam negeri tetapi sampai ke luar negeri. Salah satu pesaing kenikmatan kopi Sidikalang adalah kopi brazil, yaitu salah satu kopi terbaik di dunia. Sidikalang adalah ibu kota Kabupaten Dairi, terletak di daerah pegunungan nan sejuk. Menurut para ahli kopi, kekhasan Kopi Sidikalang didapat dari kombinasi hawa dingin dan jenis tanah di kawasan Bukit Barisan dengan ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut. Di Sumatera Utara terdapat tiga daerah penghasil kopi terbaik yaitu Lintongnihuta, Mandailing, dan Sidikalang.

Provinsi Lampung

Kopi Lampung cukup pantas dikategorikan sebagai salah satu kopi terbaik Indonesia karena keistimewaan aroma dan rasanya yang khas. Jenis kopi yang dibudidayakan oleh kebanyakan petani kopi di daerah lampung adalah jenis Kopi Robusta. Sebagian besar perkebunan kopi Lampung di dataran tinggi Lampung merupakan perkebunan rakyat yang terpusat di daerah Lampung Tengah, Lampung Barat, dan daerah Tanggamus.

Pranala luar