Malaysia Airlines Penerbangan 370

Revisi sejak 24 Maret 2014 08.59 oleh Abdur rokib (bicara | kontrib) (Insiden: Hilangnya Pesawat MH370)

Malaysia Airlines Penerbangan 370 (MH370,[1] terikat perjanjian codeshare dengan nama China Southern Airlines Penerbangan CZ748[2][3]) adalah penerbangan penumpang internasional yang dinyatakan hilang yang dioperasikan oleh pesawat Boeing 777-200ER dengan 227 penumpang dan 12 awak kabin.[4]

Malaysia Airlines Penerbangan 370
9M-MRO, pesawat yang hilang, di Bandara Charles de Gaulle tahun 2011
Ringkasan peristiwa
Tanggal8 Maret 2014
RingkasanKehilangan tak jelas
LokasiPosisi suar terakhir
6°55′15″N 103°34′43″E / 6.92083°N 103.57861°E / 6.92083; 103.57861
Penumpang227
Awak12
Cedera?
Tewas?
Selamat?
Jenis pesawatBoeing 777-2H6ER
OperatorMalaysia Airlines
Registrasi9M-MRO
AsalBandar Udara Internasional Kuala Lumpur, Kuala Lumpur, Malaysia
TujuanBandar Udara Internasional Ibu Kota Beijing, Beijing, Cina

Penerbangan 370 berangkat dari Kuala Lumpur, Malaysia, pukul 00:41 tanggal 8 Maret 2014 (MST; UTC+8) dan menempuh penerbangan terjadwal selama enam jam menuju Beijing, Cina. Pusat Kendali Lalu Lintas Udara Subang kehilangan kontak dengan pesawat ini sekitar pukul 01:22 ketika pesawat berada di atas Teluk Thailand dan melaporkan kehilangan tersebut kepada pihak Malaysia Airlines pada pukul 02:40.[5][6][6]

Laksamana Angkatan Laut Vietnam Ngo Van Phat menyatakan kepada harian Tuổi Trẻ bahwa pesawat tersebut jatuh dan upaya pencarian dan penyelamatan gabungan sedang dilakukan oleh otoritas Vietnam, Malaysia, dan Cina.[7][8]

Hingga saat ini masih dilakukan pencarian oleh beberapa negara terkait Malaysia & China, di bantu oleh beberapa negara lain seperti Indonesia, Australia, Singapura, Thailand, Vietnam, Amerika Serikat, Filipina, Jepang dan Korea Selatan.

Boeing 777 yang hilang ini sebelumnya pernah terlibat tabrakan di darat dengan Airbus A340-600 China Eastern Airways di Bandar Udara Internasional Pudong Shanghai di Shanghai, Cina, pada tanggal 9 Agustus 2012. Ujung sayapnya patah dan tidak ada korban luka.[9]

Pesawat

Boeing 777 dengan nomor registrasi 9M-MRO dikirimkan ke Malaysia Airlines tanggal 31 Mei 2002. Pesawat ini dilengkapi dua mesin Rolls-Royce Trent 1000.[10] Menurut pihak maskapai, pesawat ini mempunyai catatan terbang selama 20.243 jam dan 3.023 penerbangan. [11] [12]

Insiden ini merupakan peristiwa kehilangan badan (hull loss) Boeing 777 keempat. Insiden sebelumnya adalah Asiana Airlines Penerbangan 214 yang menewaskan tiga orang.[13]

Insiden

Pesawat ini lepas landas dari Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur pukul 00:41 waktu Malaysia (16:41, 7 Maret UTC) dan terakhir terlihat di radar ATC di 6°55′15″N 103°34′43″E / 6.92083°N 103.57861°E / 6.92083; 103.57861 (Tho Chu Islands)[14] (sekitar 110 km di timur laut utara Kuala Terengganu, Malaysia) dan kehilangan komunikasi serta sinyal transponder GPS[15] tepat sebelum memasuki radar Pusat Pengendali Wilayah Ho Chi Minh.[5][16][6]

The Aviation Herald melaporkan bahwa Pengendali Lalu Lintas Udara Subang kehilangan kontak dengan pesawat ini pukul 01:22 dan memberitahu kehilangan ini secara resmi kepada Malaysia Airlines pukul 02:40.[5] Malaysia Airlines mengeluarkan pernyataan media bahwa kontak hilang pukul 02:40 ketika pesawat kira-kira berada 120 mil laut di sebelah timur Kota Bharu di Laut Cina Selatan, tepatnya di perbatasan ruang udara Malaysia dan Vietnam. Pesawat Boeing 777-2H6ER tersebut tidak mengirimkan sinyal darurat, indikasi cuaca buruk, atau masalah teknis sebelum menghilang dari layar radar. Penerbangan ini dijadwalkan mendarat di Bandar Udara Internasional Beijing pukul 06:30.[17] Pada waktu kehilangannya, pesawat ini mengangkut bahan bakar yang cukup untuk terbang lebih jauh selama 7,5 jam.[18]

Kantor berita Xinhua melaporkan bahwa sinyal radar dan kontak dengan pesawat hilang di atas ruang udara Vietnam di wilayah kendali lalu lintas udara Ho Chi Minh.[19][18] Pihak berwenang di Cina dan Thailand telah memberitahu otoritas Malaysia bahwa pesawat tersebut belum memasuki ruang udara mereka.[20]

Menurut Laksamana Ngo Van Phat dari Angkatan Laut Rakyat Vietnam, radar militer kehilangan pesawat ini 153 mil laut (300 km) di selatan Thổ Chu di Teluk Thailand.[8][21] Pemerintah Vietnam awalnya melaporkan bahwa pesawat tersebut jatuh di laut di Teluk Thailand. Klaim tersebut dibantah oleh pihak maskapai penerbangan.[22] Klaim mengenai lokasi pesawat oleh AL Vietnam juga dibantah oleh Menteri Transportasi Malaysia, Hishammuddin Hussein.[23] AL Vietnam kemudian mengklarifikasi bahwa Laksamana Ngo Van Phat mengacu pada lokasi kehilangan kontak, bukan situs kecelakaan.[5]

Ada indikasi pesawat dibajak, hal ini semakin kuat oleh pernyataan Najib Razak, selaku Perdana Menteri Malaysia, menyatakan bahwa pesawat Boeing 777-200ER milik maskapai Malaysian Airlines sengaja dibelokkan dan  dimatikan radar transponder-nya.

Menurut data yang ditangkap radar militer Malaysia setelah menghilang dari radar sipil, diketahui MH370 berada di waypoint yang bernama IGARI pada Sabtu (8/3/2014), pukul 01:21 pagi waktu Malaysia. Waypoint IGARI sendiri berada di radial 059 derajat dari radar VOR Kota Bharu. Setelah itu, MH370 bergerak ke arah barat menuju waypoint VAMPI yang berada di Selat Malaka, atau timur laut Banda Aceh, Indonesia tanpa terdeteksi radar sipil. Setelah mencapai titik VAMPI, MH370 berbelok sedikit ke timur laut menuju waypoint GIVAL yang berada di selatan Phuket, Thailand, lalu terbang ke arah barat laut menuju waypoint IGREX yang berada di tengah laut Andaman. Radar militer Malaysia kemudian tidak bisa menjejak lagi kemana MH370 pergi. Dari waypoint IGREX, terdapat rute airways P628 yang sering digunakan oleh pilot untuk terbang dari wilayah Asia Tenggara menuju Timur Tengah atau Eropa.Dari pemilihan jalur seperti dijelaskan di atas, bisa disimpulkan bahwa siapa saja yang membelokkan penerbangan MH370 adalah orang yang memiliki pengetahuan yang cukup. [24]

Mungkin juga, berbeloknya arah penerbangan pesawat dimaksudkan akan kembali ke bandara di Malaysia, Bandar Udara Internasional Kuala lumpur, tempatnya memulai penerbangan karena adanya suatu masalah dalam penerbangannya, misalnya karena adanya indikasi kerusakan mesin. Tetapi jika berbeloknya karena disengaja untuk menghindari radar, maka dugaan ini tidak benar.

Tanggapan

Malaysia Airlines membenarkan bahwa operasi pencarian dan penyelamatan telah dilaksanakan.[6] Dua kapal penyelamat Cina dikerahkan ke Laut Cina Selatan untuk membantu pencarian.[25] Pihak berwenang Malaysia juga mengirimkan satu pesawat, dua helikopter, dan empat kapal untuk menyisir perairan di lepas pesisir timur Malaysia di Laut Cina Selatan.[26] Komando Barat AFP Filipina juga mengirim kapal dan pesawat SAR ke Laut Cina Selatan untuk membantu upaya pencarian.[21][27] Angkatan Udara Republik Singapura mengumumkan di laman Facebook-nya bahwa mereka telah mengirim sebuah Lockheed C-130 Hercules untuk membantu pencarian.[28] Angkatan Laut Amerika Serikat telah mengerahkan satu kapal penghancur rudal berpandu yang mengangkut dua helikopter MH-60R yang dapat digunakan untuk pencarian dan penyelamatan ke pesisir selatan Vietnam. Amerika Serikat juga mengirim satu pesawat P-3C Orion dari Pangkalan Udara Kadena di Okinawa, Jepang.[29]

Selama pencarian, Angkatan Laut Vietnam melaporkan penampakan sedikitnya satu jejak bahan bakar sepanjang 10–20 kilometer (6,2–12,4 mi) yang diyakini sebagai bekas pesawat yang hilang tersebut.[30] [31] Pesawat-pesawat kiriman Departemen Penerbangan Sipil Vietnam dilaporkan melihat dua jejak bahan bakar besar yang diduga berasal dari pesawat Malaysia Airlines. Jejak yang masing-masing sepanjang 10 sampai 15 km dan terpisah sejauh 500 m ini terlihat sekitar 140 m di selatan Pulau Tho Chu, Vietnam, dan mirip dengan jejak bahan bakar yang biasanya ditinggalkan oleh pesawat yang jatuh.[32]

Pencarian tidak akan berhasil apabila penyebab hilangnya adalah bahan peledak atau bahan kimia lainnya (yang mudah terbakar) yang mampu menghaluskan semua material pesawat beserta barang-barang lainnya, termasuk penumpang. Tetapi jika penyebabnya bukan hal tersebut (misalnya kerusakan mesin), sebagian puing-puing pesawat tersebut akan ditemukan, jika ada bahan yang ada di pesawat dapat mengapung di perairan. Sebaliknya jika di pesawat tidak ada bahan yang bisa mengapung atau ada bahan yang bisa mengapung tetapi terikat dengan bahan yang bisa tenggelam, maka serpihan pesawat juga tidak akan ditemukan. Serpihan pesawat juga bisa ditemukan jika sebagian jatuh di daratan. Semoga segera ditemukan serpihan sebagian pesawat agar teka-teki penyebab hilangnya MH370 segera diketahui.

Penumpang dan awak

Menurut Malaysia Airlines, kapten penerbangan MH370, Zaharie Ahmad Shah, adalah warga Malaysia berusia 53 tahun yang memiliki pengalaman terbang selama 18.365 jam dan bergabung dengan perusahaan pada tahun 1981. Ko-pilotnya, Fariq Ab Hamid, juga merupakan warga Malaysia berusia 27 tahun dengan pengalaman terbang selama 2.763 jam sejak bergabung pada tahun 2007.[6]

Malaysia Airlines merilis kebangsaan 227 penumpang di dalamnya, yang terdiri dari 222 dewasa, 3 anak-anak dan 2 bayi. Ke-12 awak kabin adalah warga Malaysia.[33][34]

Kebangsaan Penumpang
  Amerika Serikat 3
  Australia 6
  Belanda 1
  China 152
  Hong Kong 1[35]
  India 5
  Indonesia 7
  Iran 2[36]
  Kanada 2
  Malaysia 38 (+12 awak)
  Perancis 4
  Rusia 1
  Selandia Baru 2
  Taiwan 1
  Ukraina 2
Total (15 kebangsaan) 239

Catatan

Menteri Luar Negeri Austria menyatakan bahwa warga Austria yang tercantum di manifest tidak berada di pesawat.[5] Juru bicara Kemenlu Austria, Martin Weiss, mengatakan bahwa paspor warganya tersebut telah dicuri dua tahun yang lalu.[5][37]
Menteri Luar Negeri Italia menyatakan bahwa warga Italia tersebut masih hidup dan tidak berada di pesawat meski namanya tercantum di manifest. Orang tersebut menelepon orang tuanya dari Thailand.[5] Paspornya dilaporkan telah dicuri.[38]

Lihat pula

Insiden Malaysia Airlines lainnya
Insiden Boeing 777 lainnya
Insiden pesawat lainnya yang hilang di atas perairan

Referensi

  1. ^ CBC News, "Malaysia Airlines jet missing, 2 Canadians among 239 on board", 7 March 2014
  2. ^ China Southern flight CZ 748: Kuala Lumpur - Capital, Beijing, FlightMapper.net. Retreived 7 March 2014.
  3. ^ "Beijing-bound flight from Malaysia missing". USA TODAY. Diakses tanggal 7 March 2014. 
  4. ^ "Malaysia Airlines 'loses contact with plane'". BBC. 8 March 2014. Diakses tanggal 8 March 2014. 
  5. ^ a b c d e f g "Crash: Malaysia B772 over Gulf of Thailand on Mar 8th 2014, aircraft missing". The Aviation Herald. Diakses tanggal 8 March 2014. 
  6. ^ a b c d e "MH370 Flight Incident". Malaysian Airlines. Diakses tanggal 8 March 2014. 
  7. ^ Grudgings, Stuart. "Malaysia Airlines plane crashes in South China Sea with 239 people aboard: report". Diakses tanggal 8 March 2014. 
  8. ^ a b "Vietnam Navy says Malaysia Airlines plane crashes off Tho Chu Island". Tuoi Tre News. 8 March 2014. Diakses tanggal 8 March 2014. 
  9. ^ http://www.nbcnews.com/storyline/missing-jet/missing-malaysia-airlines-jet-had-ground-collision-2012-n47706
  10. ^ "Malaysia Airlines 9M-MRO (Boeing 777 - MSN 28420)". Airfleets. Diakses tanggal March 7, 2014. 
  11. ^ "Vanished Malaysia Airlines plane had clocked up 'normal' 900,000 hours' flying time". South China Morning Post. Diakses tanggal 2014-03-08. 
  12. ^ "Contact lost with Malaysian 777". Australian Aviation. 2014-03-08. 
  13. ^ "Aviation Safety Network list of Boeing 777 hull losses". Aviation Safety Networks. Diakses tanggal March 8, 2014. 
  14. ^ Malaysian Airlines. "04:20 PM MYT +0800 Malaysia Airlines MH370 Flight Incident - 4th Media Statement". Malaysian Airlines. Diakses tanggal 8 March 2014. 
  15. ^ Interview with Mikael Robertson of Fight Radar 24, Astro Awani, 8 March 2014
  16. ^ "Malaysian Airlines System (MH) #370 ✈ 08-Mar-2014 ✈ WMKK / KUL - ZBAA / PEK ✈". flightaware. Diakses tanggal 8 March 2014. 
  17. ^ "UMissing MAS flight: Last point of contact was east of Kota Baru". The Star. 8 March 2014. Diakses tanggal 8 March 2014. 
  18. ^ a b Malaysia Airlines loses contact with jet carrying 239 people; cnn ; March 8, 2014
  19. ^ Malaysian flight with 239 people aboard missing, Xinhuanet, March 8, 2014. Retrieved March 8, 2014.
  20. ^ March 8, 2014, 3:19 pm. "Malaysia Airlines loses contact with plane carrying 239 people - Yahoo!7". Au.news.yahoo.com. Diakses tanggal 2014-03-08. 
  21. ^ a b "Malaysian plane crashed off Vietnam coast: state media". Yahoo News. 8 March 2014. Diakses tanggal 8 March 2014. 
  22. ^ "Malaysia Airlines Deny Crash". Chicago Tribune. Diakses tanggal March 8, 2014. 
  23. ^ "Malaysia's transport minister said there was no information on wreckage and he urged against speculation". BBC News. 8 March 2014. Diakses tanggal 8 March 2014. 
  24. ^ Govindasamy, SIVA (14 March 2014). "Exclusive: Radar data suggests missing Malaysia plane deliberately flown way off course - sources". Reuters. Diakses tanggal 16 March 2014. 
  25. ^ Search launched for Malaysian airliner KTVZ
  26. ^ Vietnam, Malaysia mount search for plane - Sky News Australia
  27. ^ "PH joins SE Asia search for Malaysian plane". Rappler.com. 2014-03-08. Diakses tanggal 2014-03-08. 
  28. ^ "Malaysia Airlines missing flight: Live Report". Yahoo News. 8 March 2014. Diakses tanggal 8 March 2014. 
  29. ^ "U.S. Sends Destroyer to Aid Search for Malaysia Airlines Jet". NBC News. 8 March 2014. Diakses tanggal 8 March 2014. 
  30. ^ Bradsher, Keith (2014-03-08). "Oil Slick Sighting Is First Sign Malaysia Airlines Plane May Have Crashed". The New York Times. ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 2014-03-08. 
  31. ^ "Five young children among missing Malaysia Airlines passengers as air search called off". South China Morning Post. Diakses tanggal 2014-03-08. 
  32. ^ "Missing MAS flight: Two giant oil slicks spotted off Vietnam coast". The Star Online. 8 March 2014. Diakses tanggal 8 March 2014. 
  33. ^ "MH370 Flight Incident". Malaysia Airlines. 2014-03-08. Diakses tanggal 2014-03-08. 
  34. ^ "MH 370 PASSENGER MANIFEST" (PDF). Malaysia Airlines. 2014-03-08. Diakses tanggal 2014-03-08. 
  35. ^ Ernest Kao (9 March 2014). "Hong Kong woman named as passenger on board missing Malaysia Airlines flight". South China Morning Post. Diakses tanggal 10 March 2014. 
  36. ^ "Stolen jet passport 'no terror link'". BBC News. 11 March 2014. Diakses tanggal 11 March 2014. 
  37. ^ Passengers on Malaysia Airlines plane come from 14 countries, airline says, CNN.com, 2014-03-08
  38. ^ Robson, Steve (8 March 2014). "Passenger on board missing Malaysian Airlines jet carrying 239 people 'was using STOLEN Italian passport'". The Mirror. Diakses tanggal 8 March 2014. 

Pranala luar