SMA Kolese Gonzaga Jakarta

sekolah menengah atas di Kota Jakarta Selatan, Jakarta
Revisi sejak 25 Maret 2014 15.00 oleh Amal Agung Cahyadi (bicara | kontrib) (Membalikkan revisi 7742370 oleh Arifin.wijaya (bicara))

Kolese Gonzaga adalah sekolah untuk siswa SMA yang terletak di Jalan Pejaten Barat nomor 10 A, Jakarta Selatan. Kolese ini berdiri pada tahun 1987, dengan nama Kolese Kanisius Unit Selatan. Pada tahun 1990 baru memakai nama Kolese Gonzaga. Nama Gonzaga diambil dari nama santo pelindung sekolah, Santo Aloysius Gonzaga (15681591). Kolese Gonzaga pun akrab disebut dengan panggilan Gonz.

Kolese Gonzaga
Informasi
Didirikan1987
JenisSwasta, Katolik, Yesuit
Rektor / KetuaPater Thomas Sarjumunarsa, SJ
Kepala SekolahPater L. E. B. Winandoko, SJ., M.Ed.
ModeratorPater Y. Alis Winduprasetya, S.J., Lic. Theo.
Jumlah siswa600+
Alamat
LokasiJalan Pejaten Barat 10A, Pejaten-Pasar Minggu, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
Situs webwww.kolesegonzaga.com
Lain-lain
LulusanRudi Soedjarwo, Pandji Pragiwaksono
Moto
MotoAd Maiorem Dei Gloriam

Kompleks sekolah Kolese Gonzaga ini juga menyatu dengan kompleks Seminari Menengah Wacana Bhakti. Kompleks pendidikan Kolese Gonzaga ini berdiri di atas tanah seluas 2,8 hektare.

Awalnya merupakan sekolah homogen, khusus untuk laki-laki. Sejak 1990 mulai menerima siswa perempuan. Ikatan alumni Kolese Gonzaga, dikenal dengan nama Ikagona (Ikatan Alumni Kolese Gonzaga). Rektor pertama sekaligus kepala sekolah Kolese Gonzaga adalah Pater Joseph Ignatius Gerardus Maria Drost (1925-2005).

Kolese Gonzaga–Seminari Wacana Bhakti boleh dikelompokkan sebagai lembaga pendidikan yang unik. Sebagai lembaga pendidikan umum (SMA), pelaksanaannya disatukan dengan pendidikan khusus untuk para calon pastor. Keunikan lain: pendidikan calon pastor disatukan pada pendidikan umum yang diikuti siswa-siswi. Wacana Bhakti merupakan satu-satunya seminari yang mendidik para seminaris bersama para siswi. Siswi di Kolese Gonzaga sendiri berjumlah sekitar 35 persen. Pada umumnya, dan di mana pun juga, pendidikan di seminari hanya diikuti oleh lelaki dan tidak pernah dicampur dengan perempuan.

Sejarah

 
Kompleks Kolese Gonzaga, tahun 1987
 
Selasar kelas
Berkas:Gerbanggonzaga.jpg
Gerbang Kolese Gonzaga

Kolese Gonzaga dan Seminari Wacana Bhakti adalah dua lembaga yang terbedakan, tetapi bertalian satu sama lain. Keduanya merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan di dalam satu yayasan, yakni Yayasan Wacana Bhakti. Seminari Wacana Bhakti menampung dan mendidik para calon imam di tingkat menengah. Karena itu, di kelas 1, 2, dan 3, mereka mengikuti pendidikan di Kolese Gonzaga.

Pada awalnya, direncanakan sebuah seminari menengah di Keuskupan Agung Jakarta, namun kemudian dipikirkan bahwa mendirikan seminari akan menjadi terlalu mahal biaya operasionalnya. Sebuah kolese akhirnya didirikan bersamaan dan berdampingan dengan seminari di atas tanah seluas 2,8 hektare di wilayah Pejaten Barat ini. Semula tanah ini adalah tanah milik atas nama Alm. Mgr. A. Djajaseputra, SJ., Uskup Agung Jakarta. Atas prakarsa Mgr. Leo Soekoto, SJ., pengganti Mgr. A. Djajaseputra, SJ., dibentuklah sebuah panitia kecil untuk pembangunan kompleks seminari dan sekolah. Pengajuan izin untuk mendirikan bangunan sudah dimulai sejak tahun 1978, namun baru lima tahun kemudian izin keluar. Maka sejak saat itu panitia kecil yang telah ditunjuk terus bekerja keras, menghimpun dana, dan mengadakan studi-studi untuk merencanakan pembangunannya. Tidak lebih dari 2 tahun (1986-1987), seluruh kompleks seminari yang dirancang oleh Ir. Wanda Basuki ini selesai dikerjakan.
Tanggal 3 November 1988 merupakan hari bersejarah bagi Kolese Gonzaga. Pada hari itu sekolah bernama Kolese Kanisius Unit Selatan diresmikan oleh Mgr. Leo Soekoto, SJ. bersama dengan Bapak Mochtar Zakaria, Walikota Jakarta Selatan. Berkat kerja keras Pater Joseph Ignatius Gerardus Maria Drost SJ, kepala sekolah sekaligus rektor pertama bersama seluruh staf pengajar dan karyawan, pada tahun ajaran ke-4, tepatnya tanggal 9 Januari 1991, Kolese Gonzaga mendapatkan status disamakan dari pemerintah.

Semenjak itu, upaya-upaya pengembangan pendidikan di Kolese Gonzaga dan Seminari Wacana Bhakti ini terus ditingkatkan. Mulai tahun ajaran 1990/1991, untuk memberikan nuansa pergaulan para remaja yang wajar baik bagi para seminaris maupun para siswa Gonzaga pada umumnya, mulailah Kolese Gonzaga menerima siswa putri.

Di bawah kepemimpinan Pater R. Murtisunu Wisnumurti, SJ. (1991-1993) dan Br. Paulus Budihardjo, SJ. (1993-2000), berbagai pengembangan dan penataan fisik dilaksanakan. Anak-anak mendapatkan sarana untuk latihan mendaki gunung yang sangat baik dengan didirikannya wall-climbing. Ruang-ruang laboratorium yang dirasa kurang memadai diadakan dengan menggeser kantin, sehingga tersedia ruang praktikum Fisika, Kimia, dan Biologi.
Hingga kini, di bawah kepemimpinan Pater Johanes Heru Hendarto, SJ. sejak tahun 2000 sampai 2009, fasilitas-fasilitas yang ada semakin baik. Laboratorium komputer telah menyediakan 40 unit komputer disertai koneksi internet, pemasangan fasilitas audio-visual di laboratorium fisika, hall basket yang telah diperluas dan diperbaharui, penyediaan area parkir sepeda motor, dan penataan kantin yang lebih baik.

Lambang Kolese Gonzaga

  • Perisai Perak, dengan salib warna merah yang terpasang secara paten berdampingan dengan empat burung berwarna hitam yang sedang terbang rendah, semuanya sama di empat bidang; pada bagian tengah terdapat perisai kecil empat persegi yang merupakan lambang keluarga Gonzaga.
  • Perisai kecil: terbagi empat persegi. Pada bagian pertama dan ketiga berwarna merah dengan gambar singa yang memiliki ekor ganda berwarna emas, bersenjata, siap menerkam, bermahkota dan berkalungkan emas; pada bagian kedua dan ketiga adalah perisai bergaris berwarna emas dan hitam.

Arti lambang

  • Burung merupakan figur simbolis yang ada dalam lambang Kekaisaran Romawi, yang berarti kemuliaan dan kemenangan, kekuatan dan kekuasaan. Dengan terbang rendah melambangkan kerendahan hati, kesediaan untuk turun ke bawah, membumi, memberi perhatian pada kehidupan nyata dalam masyarakat.
  • Salib merupakan lambang Kristiani, yang berarti keselamatan dari Allah pada manusia terjadi melalui Yesus Kristus yang wafat di salib dan bangkit dengan jaya. Salib merupakan lambang kemenangan dan iman.
  • Singa bersenjata melambangkan kekuatan, kejujuran (prudenza), dan kemurahan hati. Singa perak dalam bidang berwarna merah melambangkan keningratan (nobility) yang bertumbuh dari perilaku dan jiwa yang berkeutamaan.
  • Perak melambangkan cahaya dan udara, bulan di antara bintang, berlian di antara permata. Ini merupakan lambang kesepahaman hati (concordia), kemurnian, keagungan, kemurahan hati, dan kerendahan hati.
  • Merah merupakan warna api. Ia melambangkan cinta, nilai, keberanian, kemurahan hati, keagungan, keluhuran dan kuasa.
  • Warna Emas, memiliki banyak arti keutamaan, seperti iman, keadilan, cinta kasih, belas kasih (clemenza), keluhuran (nobilità ), keteguhan, keramahan, kekuatan, kebesaran jiwa. Lambang keabadian.
  • Hitam melambangkan besi dan intan/berlian, menyimbolkan kekuatan, kemenangan, keteguhan, dan kejujuran. Bisa juga berarti kesabaran, kerendahan hati dan kesediaan untuk menanggung segala penderitaan dan sakit.

Fasilitas

Fasilitas pengajaran di Kolese Gonzaga antara lain papan tulis dilengkapi white screen, laboratorium (komputer, biologi, kimia, fisika, bahasa, dan audio-visual), dan perpustakaan. Fasilitas olahraga berupa lapangan sepak bola, lapangan basket (indoor dan outdoor), dinding panjat, lapangan bola voli dan jogging track. Mengingat Gonzaga adalah sekolah Katolik, terdapat sebuah kapel milik Seminari Wacana Bhakti. Tempat parkir mobil dan motor terletak dekat kantin.

Acara Kolese Gonzaga

Berkas:Gonz01.jpg
Lapangan basket, dinding panjat
Nama Tahun pelaksanaan
PERCASIS (Perkenalan Calon Siswa) Sampai tahun 2000
MOS (Masa Orientasi Siswa) 2001-2010
MOPD (Masa Orientasi Peserta Didik) 2011-
Jambore Sampai sekarang
Outbond 2003 sampai sekarang
Pentas Seni Gonzaga Sampai tahun 2002
Gonzaga School Meeting (GSM)
Gonzaga Science and Art (GSA) 2005 sampai 2008
Gonzaga Performance Night (GPN) Sampai tahun 2008
Bazaar Amal Gonzaga sampai sekarang
Study tour sampai sekarang
Live-in 2002 sampai sekarang
Computer Competition @ Gonzaga (CC@G) 2001 sampai 2008
Gonzaga Visual Art (GoViA) 2006 sampai sekarang
Gonzaga Charity Night (GCN) 2007
Gonzaga Night Cafe (GNC) 2008
GONZAGA FESTIVAL
(Gabungan GSM, GSA, CC@G, dan GPN)
2009, 2010

Kegiatan

Kegiatan Olah Raga:

Kegiatan Non-Olahraga

  • Paskibra, Fotografi Gonzaga [FONZA][3], Gonz Art, Teater Gonzaga, Sosial-Doa, Gonzaga Computer Club, Gonzaga Motorcycle Club, Gonzaga Computer Club, Gonzaga Voice, Sinezaga (Sinematografi Gonzaga), Bike To Gonz, Surga (Suara Gonzaga).

Lustrum IV

Pada Lustrum IV Kolese Gonzaga-Seminari Wacana Bhakti sekaligus merayakan 200 tahun Gereja Katolik Jakarta, mereka menggelar sebuah pertunjukan kolosal berjudul Bayang-Bayang Retak pada Sabtu-Minggu 10-11 Februari 2007 di Teater Tanah Airku, TMII Jakarta. [1] [2]

Pemimpin Kolese

Rektor

  • J Drost, SJ : 1987-1992
  • Basilius Sudibya, SJ
  • Adjie Prabowo, Pr
  • J.Rudianto, SJ
  • Thomas Salimun Sarjumunarsa, SJ

Kepala Sekolah

Nama pater Masa bakti
Joseph Ignatius Gerardus Maria Drost, SJ. 1987-1991
Robertus Murtrisunu Wisnumurti, SJ. 1991-1993
Paulus Budiharjo, SJ. (bruder) 1993-2000
Johannes Heru Hendarto, SJ. 2000-2009
Agustinus Hendro Subekti, SJ. 2009-2010
Agustinus Sigit Widisana, SJ., M.Theo 2010-2011
Leonardus Evrt Bambang Winandoko, SJ., M.Ed 2011-sekarang

Pranala luar

Referensi Web

  1. ^ Gonzaga Dance Club
  2. ^ Ekskul Capoeira SMA Gonzaga
  3. ^ Fotografi Anak Gonzaga