Abu Musa Al-Asy'ari

Revisi sejak 26 Maret 2014 08.46 oleh Naval Scene (bicara | kontrib) (kembangkan)

Abu Musa al-Asy'ari (bahasa Arab: أبو موسى الأشعري) , yang bernama asli Abdullah bin Qais bin Sulaim al-Asy'ari, adalah salah seorang sahabat Nabi Muhammad. Abu Musa al-Asy'ari berasal Yaman, dan masuk Islam di Mekkah sebelum terjadinya Hijrah. Ia dan dua saudara tuanya Abu Burdah dan Abu Ruhm, beserta 50 orang kaumnya meninggalkan Yaman dan ikut berhijrah ke Habasyah dengan menaiki dua kapal. Abu Musa dan kaum pengikutnya kemudian berhijrah ke Madinah dan menemui Nabi Muhammad setelah Pertempuran Khaibar (628).

Nabi Muhammad berpesan ketika mengutus Abu Musa dan Mu'adz bin Jabal ke Yaman untuk menjadi pemimpin umat dan menyebarkan agama Islam di sana. Hadits terkenal yang diriwayatkan oleh Abu Burdah, dari ayahnya, dari kakeknya, menyebutkan bahwa Nabi Muhammad berpesan kepada mereka: "Hendaklah kalian mudahkan dan jangan persulit, beri kabar gembira dan jangan membuat orang lari, saling patuhlah kalian berdua dan jangan saling bersengketa" (Shahih Muslim 1733 – 7).

Kaum pengikut Abu Musa (dalam hadits dinamakan Al-Asy'ariyyin) disebutkan sebagai orang-orang yang senang tolong-menolong dan memiliki suara yang merdu dan tajwid dalam membaca Al-Qur'an. Abu Musa juga memiliki kelebihan tersebut, sehingga Nabi Muhammad secara khusus pernah memujinya: "Sungguh, engkau telah diberi (suara seperti) seruling dari seruling-seruling keluarga Daud" (Sahih Bukhari 4660).

Pranala luar